Sweet Scandal - Part 12

1.7K 288 14
                                    

Happy reading.

🧡🧡🧡

Semua pihak yang terlibat di dalam proses pembuatan film yang dibintangi Daxter pun sudah mulai memenuhi aula besar yang berada di salah satu hotel berbintang di Jakarta. Mereka akan memulai proses finalisasi dan pembacaan naskah, menentukan tempat shooting, fitting pakaian, dan masih banyak lagi.

"Relax, Boy. I'm here, everything gonna be okay" Jovanka yang duduk di sebelah Daxter pun berbisik lirih saat melihat tubuh Daxter menegang sewaktu Delia dan managernya memasuki aula.

Semua orang segera berdiri menyambut kedatangan bintang utama wanita mereka. Hal yang sama-sama dilakukan saat Daxter datang bersama dengan Jovanka, Albion, dan Yasmine beberapa menit yang lalu. Delia menyapa semua orang dengan senyum manis penuh kepolosan seperti biasanya yang membuat Jovanka mengumpat melihat jika hal itu hanya sebuah kepalsuan.

"Miss Xynerva Alixie, saya sangat menyukai Anda" kata Delia dengan senyum lebar dan mata berbinar. Jovanka tersenyum tipis, dress yang digunakan wanita itu memang produknya tapi yang Jovanka tahu jika si Delia itu tidak benar-benar menyukainya.

"Nice to see you" balas Jovanka seadanya. Si Delia ini memang sangat jago beracting dan bisa menipu semua orang. Namun tidak untuk seorang Jovanka Alixie. Tidak ada yang pernah bisa menipunya, sekalipun bintang film yang sangat jago acting semacam Delia ini.

Delia tetap mempertahankan senyumnya saat menatap Daxter, sedangkan wajah laki-laki itu sudah datar sedatar-datarnya. "Hi. Lama nggak ketemu ya" dengan seenak jidatnya Delia memeluk Daxter yang membuat Daxter menatap Jovanka dengan mata melotot meminta bantuan.

"Bisa kita mulai sekarang?" tanya Jovanka saat Delia akan membuka mulutnya untuk kembali berbincang dengan Daxter. Semua orang menganggukkan kepalanya dan dengan segera Delia mengambil tempat duduk di samping Daxter yang membuat laki-laki itu kembali menatap Jovanka meminta bantuan.

"Oh, this jerk!" kesal Jovanka karena Daxter terlihat sangat menyedihkan sekarang. Kini Jovanka yakin jika si Daxter Nugraha itu memang belum move on dari ular kecil itu.

"You can sit on my chair" bisik Jovanka sambil menarik kursi Daxter dan mendudukkan dirinya di sana hingga banyak orang yang menatap mereka berdua. Semua orang menyadari jika Daxter dan Jovanka bertukar tempat duduk melihat bagaimana tas Jovanka kini berada di hadapan Daxter.

"Kenapa kalian bertukar tempat duduk?" salah seorang kru bertanya dengan beraninya yang membuat Jovanka mendongak dan mengerutkan dahinya.

"Bertukar?" tanya Jovanka dengan tak mengerti sebelum diapun menatap Daxter yang sudah duduk di kursi miliknya. "Ah, I sit on your chair, Daxter. Sorry" Jovanka pun berdiri namun Daxter menahan lengan wanita itu dengan menebar senyum lebar seperti biasanya.

"It's okay. Kamu duduk aja di situ" balas Daxter sambil mengulurkan ponsel Jovanka yang ada di depannya dan Jovanka pun hanya mengangguk singkat. Setelahnya Jovanka pun segera mengajak para kru untuk mulai membahas rencana mereka.

"So, saya sudah memilih Raja Ampat. Saya pikir Bali sudah sangat sering digunakan untuk shooting, jadi saya ingin membuat sesuatu yang lebih menakjubkan dan anti mainstream" kata Jovanka yang langsung disetujui oleh semua pihak. "Untuk kebun teh saya rasa Bandung tetap yang terbaik" lanjut Jovanka yang kembali langsung disetujui oleh semua pihak.

"Untuk pakaian para pemain saya mau semuanya simple but elegant" kata Jovanka dengan senyum lebar sebelum menatap Delia. "Jangan terlalu berlebihan sehingga terlihat murahan" katanya yang membuat senyum Delia sedikit memudar.

Jovanka kembali menatap sekelilingnya, mengacuhkan wajah Delia yang sudah memerah karena kesal. "Kita bisa menggunakan makeup yang natural saat adegan di pantai. I mean this is beach, kita butuh sesuatu yang cantik natural. Lalu saat di kebun teh kita bisa pakai makeup yang flawless karena kita butuh natural but fresh di wajah pemain kita" katanya yang diangguki semua kru.

"Untuk baju..." Jovanka mulai menjelaskan kostum yang ada di bayangannya dan kembali semua orang menyetujuinya mengingat Jovanka sangat handal di bidang tersebut.

Pertemuan itu berlangsung selama hampir tiga jam lalu dilanjutkan dengan acara makan-makan untuk menandai dimulainya project mereka.

"Creme brulee kesukaan kamu" kata Delia setelah meletakkan sebuah creme brulee di tempat makan Daxter. Laki-laki itu menahan nafasnya saat mencium aroma Delia yang sama sekali tidak berubah sejak mereka SMA.

"Makasih" jawab Daxter dengan cuek sambil memakan makanannya. Dia harus berusaha tenang sekarang karena Jovanka sedang jauh darinya. Wanita itu nampak sedang mengobrol dengan beberapa kru makeup.

"Berita tentang kita yang merupakan mantan udah tersebar. Gimana menurut kamu?" Delia bertanya setelah menyuapkan sepotong kue ke dalam mulutnya.

Daxter mencoba menelan makanannya meskipun rasanya seperti menelan batu hingga rasanya tenggorokannya sangat sakit.

"Nggak papa, kan memang begitu faktanya. Aku nggak masalah sih, nggak aku pikirin juga" katanya dengan gedikan bahu acuh tak acuh.

"Bullshit!" bisikan lirih seseorang membuat Daxter melotot ke arahnya.

"Miss Alixie..."

"Just Jovanka" kata Jovanka memotong ucapan Delia sebelum mengambil makanan yang diinginkannya.

"Rasanya nggak sopan karena umur..."

"It's okay, age just a number, right?!" kata Jovanka dengan senyum manisnya lalu melahap makanannya. Di tempatnya Delia sudah kesal setengah mati namun dia harus menahan amarahnya karena Jovanka bukanlah orang sembarangan.

Daxter menahan tawanya sekuat mungkin saat melihat Jovanka dengan wajah tanpa dosa terus melanjutkan acara makannya. Daxter sangat tahu jika Delia merasa sangat tidak dihargai karena ucapannya beberapa kali dipotong oleh Jovanka. Cukup lama mengenal gadis itu membuat Daxter mengenalnya luar dalam.

"Dax..."

"I have something to talk to you" sekali lagi Jovanka memotong ucapan Delia. "Bisa ikut aku sebentar?" tanya Jovanka yang diangguki oleh Daxter.

Jovanka pun menoleh ke arah Delia tanpa rasa bersalah. "Saya permisi dulu. Mari" kata Jovanka dengan senyum manis sebelum membalik badannya dan berlalu bersama dengan Daxter.

Delia mengepalkan tangannya, dia merasa ada yang tidak beres dengan Daxter dan Jovanka. Dan Delia benar-benar tidak menyukai fakta yang satu itu.

🧡🧡🧡

Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻‍♀️
19 Desember 2021🌱

Sweet Scandal✔Where stories live. Discover now