Sweet Scandal - Part 53

1.5K 270 7
                                    

Happy reading semuanya.

🍁🍁🍁

Jovanka kini tengah menyiapkan cokelat panas untuk Daxter. Hari ini laki-laki itu nampak sangat lelah dan banyak pikiran. Mungkin karena shooting yang dilakukan hampir delapan jam non-stop. Atau mungkin ada masalah yang lain, Jovanka akan mencari tahunya setelah ini.

"Diminum!" kata Jovanka setelah meletakkan secangkir cokelat panas di hadapan Daxter.

Laki-laki itu hanya menatapnya dan mengangguk, nampak lain dari biasanya. Jovanka yang melihatanya pun hanya bisa menghela nafas sebelum mendudukkan dirinya di sebelah sang kekasih.

"You, okay?"

"I don't," jawab Daxter lirih. Jovanka pun segera menarik kepala Daxter agar bersandar di bahunya. Laki-laki itu pun hanya menurut, bahkan kini sudah melingkarkan tangannya di sekitaran perut Jovanka.

"Tell me what happened." Jovanka pun sudah mengelus kepala belakang Daxter dengan sayang, setidaknya itu bisa sedikit menenangkan Daxter.

"Beberapa bulan lagi Athy akan menikah, Jo." katanya yang cukup membuat Jovanka terkejut.

"Athena mau menikah?"

"Heem."

"Dia punya pacar?" dan Daxter menggelengkan kepalanya. "Terus sama siapa?" Jovanka kembali bertanya.

"Mama sama Papa menjodohkan Athy dengan laki-laki asing yang bahkan nggak pernah dia temui. Jo, aku nggak rela Athy pergi secepat ini, apalagi dia akan dimiliki sama laki-laki lain. Demi Tuhan, sejak dua puluh tahun yang lalu, Athena Nugraha hanya milik aku." katanya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa Athena nggak nolak?"

"Karena Athena nggak tega sama Tante Liana -Ibunya si pangeran sialan itu-. Athy memang kelihatan urakan, tapi hatinya sangat lembut." Jovanka mengangguk mengerti.

Jovanka juga bisa menebak jika sebenarnya Athena sangat baik. Sayang pembawaannya saja yang suka bikin orang salah paham.

"Tunggu, pangeran?" Daxter pun menganggukkan kepalanya.

"Pangeran Aldebaran sialan de Leon, crown prince of Spain." Jovanka pun melongo tak percaya.

Bagaimana bisa seorang putra mahkota dinikahkan dengan Athena yang sikapnya... ya kalian tahu sendiri lah!!!

"Kok bisa dijodohkan..."

"Kamu jangan tanya-tanya ah, aku sendiri juga nggak paham. Yang jelas beberapa bulan yang lalu beberapa orang -yang ngaku sebagai utusan dari Kerajaan Spanyol- datang dan memberikan surat perintah untuk Athena agar mau menjadi putri mahkota mereka. Bisa dibayangkan gimana shocknya kita semua."

"Maksud aku, keluarga kalian ada hubungan apa sama mereka?"

"Queen Liana de Leon from Spain itu adiknya Zia Reyna, istrinya Om Alvino, Kakaknya Mama aku,"

Okay, Jovanka pusing sendiri mendengar perkataan Daxter tentang silsilah keluarganya.

"Secara langsung kami memang nggak punya hubungan sama mereka. Tapi sejak kecil aku dan Athena memang dekat dengan anak bungsu King Enrique dan Queen Liana, Alanza de Leon," lanjutnya menjelaskan.

"Jadi menurut kamu, aku harus apa, Jo?" kata Daxter sambil menegakkan tubuhnya.

"Daxter, aku tahu kamu pasti nggak akan pernah rela adik-adik kamu pergi, menikah dan meninggalkan kamu. Bahkan jika itu termasuk Raidon, benar?" Daxter pun menganggukkan kepalanya.

"Tapi memang itu adalah takdir semesta. Semua yang hidup pasti akan mati. Semua yang datang pasti akan pergi. Termasuk adik-adik kamu. Athena, Varsha, dan Raidon pasti akan meninggalkan kamu cepat atau lambat. Entah itu untuk menikah, bekerja, atau apapun itu, pasti akan ada saatnya mereka harus berpisah dari kamu,"

"Daxter, mereka punya hak untuk bahagia, dan bahagia mereka tentunya harus mereka kejar dan cari sendiri. Mungkin sekarang kamu berpikir kalau Athena nggak akan bahagia hidup bersama Aldebaran. Tapi bukan nggak mungkin, suatu saat nanti akan ada masa di mana kamu merasa bersyukur karena Athena sudah menikah dengan dia,"

"Seperti Joshua, Jovian, dan Jonathan. Selama tiga-puluh tahun mereka merasa jika aku hanyalah milik mereka. Tapi sebentar lagi mereka harus berbagi aku dengan kamu. Mereka harus merelakan aku untuk menjadi bagian dari kamu. Sama seperti kamu, mereka juga akan kehilangan aku untuk dimiliki laki-laki lain,"

"Hal yang harus kamu lakukan sekarang hanya mendukung apapun keputusan Athena. Dia nggak mampu menolak tandanya dia harus menerima. Dan aku pikir Athena sudah cukup dewasa untuk mempertanggungjawabkan pilihannya." putus Jovanka yang membuat Daxter meneguk ludahnya susah payah.

"Tapi Athena bilang dia mau nolak..."

"Kalau begitu, tolaklah dengan tegas di depan Papa dan Mama kamu."

"Tapi dia nggak berani..."

"Kalau begitu, Athena memang harus menikah!"

"Jo..."

"Pilihan ada di tangan Athena, Daxter. Terima atau tolak. Itu aja. Seperti yang udah aku bilang, kalau nggak suka tolak, kalau nggak mampu menolak, belajar menerima. Masalah beres." katanya yang membuat Daxter kembali meneguk ludahnya susah payah.

"Masalahnya nggak se-sepele itu..."

"Kalian sendiri yang membuat semuanya rumit!" kesal Jovanka.

"Sekalipun itu surat perintah dari Kerajaan Spanyol, Athena punya hak untuk menolak. Tapi hati Athena terlalu lembut, dia nggak mau menolak, jadi mau nggak mau dia harus menerima. Di bagian mana yang sulit untuk dimengerti, Daxter, tell me?!"

Daxter menundukkan kepalanya penuh kesedihan yang membuat Jovanka tak tega sendiri. Dengan pelan Jovanka kembali mengelus kepala belakang Daxter penuh kasih sayang.

"Daxter, I'm sorry." lirih Jovanka penuh penyesalan. Tidak seharusnya dia berkata seperti itu kepada seorang kakak yang akan melepaskan adiknya untuk menikah.

"Nggak perlu minta maaf, Jo. Kamu benar, masalahnya di sini adalah aku. Aku terlalu menggenggam erat mereka, sampai-sampai aku nggak mampu untuk melepaskan mereka. Bahkan seorang Raidon yang jauh lebih dewasa dari aku aja, aku selalu merasa kalau dia tetap adik kecilku yang manis."

Jovanka segera menangkup wajah Daxter dan menghapus air mata yang mulai mengalir di pipi lelakinya. Untuk pertama kalinya Jovanka melihat Daxter menangis, dan itu sangat menyakiti perasaannya.

"Daxter, you're a good brother. Kamu selalu mencintai dan menjaga adik-adik kamu dengan sepenuh hati. Tapi mulai sekarang kamu harus tahu, mereka sudah tumbuh dewasa, pasti akan datang waktu di mana kamu harus melepas mereka untuk mencintai dan dicintai orang lain. Juga untuk menjaga dan dijaga oleh orang lain,"

Daxter menatap Jovanka lamat-lamat. Mata wanitanya ikut berkaca-kaca yang membuat Daxter tahu, wanita itu mencintainya dengan tulus dan sepenuh hati.

Jovanka adalah satu-satunya sosok yang bisa mengerti dirinya dalam keadaan senang maupun sulit. Jovanka adalah satu-satunya sosok yang mampu mengimbangi pemikirannya yang masih kekanak-kanakan.

Dengan pelan Daxter memajukan wajahnya untuk mengecup bibir Jovanka yang sudah bergetar karena tangis. Namun siapa sangka jika Jovanka malah melingkarkan lengannya di leher Daxter hingga ciuman yang sebelumnya ringan pun menjadi lebih panas.

"Jo, please stay with me."

"I will. I love you, Daxter."

"I love you more, Mrs. Nugraha."

🍁🍁🍁

See you soon.

Much Love💚
Mrs. Lee👰🏻‍♀️
02 Agustus 2022🌱

Sweet Scandal✔Where stories live. Discover now