Sweet Scandal - Part 22

1.7K 309 19
                                    

Joker Couple here!!!

Jangan lupa untuk vote and comments.

See you soon.

🧡🧡🧡

Pagi yang cukup cerah untuk semua orang, namun tidak untuk seorang Jovanka Alixie. Wanita tiga puluh tahun itu menghela nafasnya dalam-dalam saat menemukan Daxter ada di meja makan dan sedang mengobrol dengan Papa dan ketiga kakak kembarnya.

"Morning" sapanya sebelum mengecup pipi satu-persatu anggota keluarganya. Sebagai anak terkecil sekaligus putri satu-satunya di dalam keluarga Alixie, hal itu bukanlah hal yang memalukan untuk ia lakukan.

"Kok akunya dilewatin, Sayang?!" Jovanka mengumpati Daxter berulang kali di dalam hati, namun begitu Jovanka tetap memberikan sebuah kecupan di pipi Daxter. Setelah ini Jovanka harus cepat-cepat ke rumah sakit untuk suntik rabies. Ingatkan dia jika lupa nanti!

"What are you doing here?" bisik Jovanka sambil mencubit paha Daxter yang membuat laki-laki itu mengadu kecil. "Apa perkataan aku kemarin kurang jelas? Trying to stay away from my family!" lanjutnya sambil menatap Daxter tajam.

"Iya kan nanti kalau film..."

"Dimulainya dari sekarang, Daxter! Kita nggak mungkin bilang ke mereka secara tiba-tiba kalau kita putus dan nggak mungkin juga kalau kamu tiba-tiba menghilang dan menjauh dari keluarga aku!" potong Jovanka sebelum panggilan Mama-nya membuat dia tersentak.

"Aduh kalin ini pagi-pagi udah bisik-bisik manja" kata Vanessa yang membuat Daxter menyengir lebar sedangkan Jovanka hanya bisa memutar bola matanya. Mama-nya ini yang paling girang kalau melihatnya bersama dengan Daxter.

"Van, ambilin makanan dong itu Bang Daxter-nya!" kata Vanessa lagi yang membuat Jovanka setengah tidak ikhlas bangkit dari duduknya dan mulai mengambilkan makanan untuk Daxter.

Aish... kenapa niat baiknya malah menjadi petaka begini sih?!

Saat sarapan tidak banyak yang bisa Jovanka katakan. Wanita itu hanya diam melihat bagaimana interaksi Daxter yang lebih luwes dengan orang tuanya ketimbang dirinya, Joshua, dan Jovian.

Jika melihatnya langsung seperti ini, Daxter memang terlihat sangat cocok menjadi bagian dari keluarganya. Lihatlah bagaimana dia mencoba mengajak Joshua dan Jovian masuk ke dalam obrolannya dengan Michael dan Jonathan.

"Kalau untuk desain rumah aku dan Jovanka, Kakak mau?" Jovanka tersedak saat Daxter melemparkan pertanyaan aneh itu kepada Jovian yang memang seorang arsitek.

"Rumah? Kenapa nggak tinggal di sini aja?" Vanessa nampak mengerucutkan bibirnya memelas yang membuat Daxter terkekeh geli. Laki-laki itu segera menelan makanannya sebelum menjawab pertanyaan Vanessa yang penuh kesedihan itu.

"Lebih baik kalau Kak Nathan yang tinggal di sini sama keluarga kecilnya. Aku dan Jovanka akan bangun rumah kita sendiri, Tan. Rencananya aku mau bangun rumah kami di sebelah" kata Daxter yang membuat Jovanka memijat keningnya.

"Daxter, cukup" Jovanka menggenggam erat lengan Daxter yang akan kembali membuka mulutnya. Daxter yang mengerti pun hanya bisa menyurutkan senyumnya.

"Van, kamu apa..."

"Mama, terlalu dini untuk membahas hal itu sekarang" kata Jovanka memotong ucapan Vanessa. "Aku mohon Mama mengerti" lanjutnya sebelum berlalu sambil membawa piring dan gelas kotornya.

🧡🧡🧡

"Aku bantu" Jovanka yang sedang mencuci piring langsung berteriak saat melihat Daxter memegang piring bekas sarapan mereka. Hidup sendiri di Paris membuat Jovanka harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah semacam ini.

"Aku nggak akan pecahin satu piring pun, Jo. Kamu nggak tahu aja peraturan Mama di rumah, semua orang harus cuci piring bekas makannya sendiri termasuk Papa" kata Daxter sambil membilas piring yang sudah dicuci oleh Jovanka.

Okay cara pertama versi Athena Nugraha, buatlah Jovanka terkesan dengan dirinya. Entah yang satu ini bisa membuat Jovanka terkesan atau tidak, yang jelas Daxter harus mulai menunjukkan kelebihannya kepada wanita itu.

"Oh ya? Kenapa gitu?" dalam hati Daxter langsung memuji nama Tuhan berulang kali. Daxter sama sekali tak menyangka jika Jovanka akan mengeluarkan pertanyaan seputar perkataannya barusan.

Baiklah, setelah ini Mama-nya harus diberinya hadiah. Mungkin satu buah tas dari Yves Saint Laurent sudah cukup.

"Kata Mama meskipun kita laki-laki, kita tetap harus bisa mengurus rumah. Buat jaga-jaga kalau istri lagi sibuk ngurus anak, kita bisa bantu. Istri itu merawat suami, anak, dan rumah, bukan jadi babu" kata Daxter sambil menggedikkan bahunya acuh tak acuh.

"Tapi kan laki-laki juga kerja, capek dong. Kenapa masih harus dibebani membantu istri? Itu bukan babu namanya, tapi kewajiban!" kata Jovanka sambil mengeringkan tangannya. Bagiannya sudah selesai, tinggal menunggu Daxter membilas semua piring-piring bekas sarapan mereka.

"Coba deh kamu bayangin, contoh gampang aja aku dan kamu. Nanti kalau aku udah nggak jadi model aku akan kerja di sebuah perusahaan. Aku bangun nih jam enam pagi terus mandi, kamu siapin air hangat dan pakaian aku. Terus aku sarapan, kamu juga yang masakin aku. Terus aku berangkat kerja, di perusahaan aku melakukan tugas aku, sedangkan kamu di rumah ngurus anak-anak, ngepel, nyapu, siram-siram tanaman, dan lain-lain"

"Sorenya aku pulang, mandi, sekali lagi kamu yang nyiapin air dan pakaian aku. Terus waktu dinner kamu juga yang masak. Habis dinner kamu cuci piring, setelah itu kamu harus urus anak-anak biar tidur tepat waktu. Malamnya kamu main sama aku... aduh sakit Jovanka!" Daxter mengaduh saat Jovanka memukul lengannya dengan sepenuh hati.

"Lagian kamu kalau ngomong suka ngawur" Daxter segera menyusul Jovanka yang sudah berjalan cepat ke lantai dua, menuju kamar wanita itu.

"Menurut kamu aja, siapa yang lebih capek?"

"Aku lah! Semua pekerjaan aku yang lakuin! Belum lagi nanti kalau aku wanita karir! Duh pasti pusing banget!" balas Jovanka sambil lalu.

"Oleh karena itu, setidaknya aku harus bisa meringankan beban kamu sedikit aja. Mungkin dengan siapin perlengkapan mandi aku sendiri, atau bantu kamu buat sarapan, atau juga nyapu rumah dan cuci piring" kata Daxter yang berhasil menghentikan langkah kaki Jovanka.

"Why are we talking about us?"

"Karena suatu saat nanti pasti akan ada kata 'kita' di antara aku dan kamu, Jo"

🧡🧡🧡

What do you think about this part?

Satu kata untuk Daxter?

Satu kata untuk Jovanka?

See you soon.

Much love💚
Jiwoo👰🏻‍♀️
27 Februari 2022🌱

Sweet Scandal✔Where stories live. Discover now