38. Mekarnya Sambutan

794 73 2
                                    

[ Ryancur ]

[ Cie .... ]

[ Kangen ya? ]

[ Alasan aja ngomong soal itu, padahal aslinya kangen kan? ]

Ketika Vanessa membaca pesan itu, ia pun tau. Bahwa Ryan akan segera tiba. Maka dari itu ia lantas bergegas. Merapikan sejenak penampilannya yang sedikit berbeda dari biasanya bila ia berada di rumah dan segera keluar dari kamar. Menuju pintu dan menunggu.

Vanessa melihatnya. Ryan yang berdiri di depan pintu. Menarik napas dalam-dalam dan ekspresi wajahnya tampak tidak seperti biasa. Hal itu mengingatkan dirinya tentang apa yang terjadi tadi siang. Di saat ia mendengar bisik-bisik mahasiswa di lorong Gedung Jurusan.

"Kasihan liat Ryan."

"Kok bisa sih dia dibantai Pak Nathan segitunya?"

"Padahal perasaan aku Ryan tuh nggak pernah buat masalah deh."

"Nah itu kan. Malah yang ada dia sering bantuin dosen-dosen. Aneh ...."

"Untung itu tadi ada Pak Zidan. Kalau nggak, beuh! Aku nggak yakin deh seminar tadi bakal selesai."

"Kamu liat tadi muka Pak Zidan gimana pas motong omongan Pak Nathan?"

"Ngeri kan? Mana nggak ada senyum atau ekspresi apa gitu."

"Tapi, ketimbang itu, aku jadi mikir sidang Ryan ntar deh."

"Apa menurut kalian Ryan bakal kena serang lagi?"

Bisik-bisik itu nyaris terdengar di mana saja Vanessa lewat. Hingga ia tak perlu meragukan kebenaran berita itu. Karena ketimbang meragukan, ia justru mendapati bahwa ia perlu menguatkan diri sendiri. Menepis dorongan yang mendesak dirinya untuk menemui Fatma atau bahkan Zidan. Hanya demi bertanya lebih lanjut mengenai seminar yang baru saja terjadi.

Nathan nyerang Ryan?

Vanessa tidak habis pikir mengapa Nathan bisa menyudutkan Ryan. Karena seperti yang orang tau, Nathan adalah tipe cowok yang terkesan lemah lembut. Cowok itu tidak bisa dibandingkan dengan Zidan yang memang terkenal dengan sikapnya yang keras.

Sementara tadi?

Justru Zidan yang nyelamatin Ryan?

Menyingkirkan rasa tidak percayanya tentang apa yang telah terjadi, sekarang di benak Vanessa muncul satu pertanyaan. Apa yang membuat Nathan menyerang Ryan? Karena ia pun menyadari bahwa memang terkadang begitulah dosen. Dianggap tidak profesional atau apalah, sebenarnya fenomena seperti itu memang tidak jarang terjadi kok.

Di saat ada masalah antara dosen dan mahasiswa, tidak jarang kedudukan menjadi senjata yang ampuh untuk menyerang. Sudah menjadi rahasia umum, nilai bermasalah, mata kuliah tidak pernah lulus, hingga dipermalukan di seminar atau sidang, menjadi senjata andalan yang bisa digunakan oleh para dosen.

Tentunya satu hal yang membuat hal seperti ini masih sering terjadi. Lantaran tidak ada aturan yang berlaku. Karena kalau berbicara mengenai profesional atau tidak, tentu saja dosen bisa berpegang pada satu pembelaan. Itu sesuai dengan mata penilaiannya.

Makanya tidak jarang bila banyak beredar paham di kalangan mahasiswa untuk manut-manut saja terhadap dosen. Terlepas dari kemungkinan bahwa yang dikatakan dosen itu keliru. Walau tentu saja, tidak semua dosen seperti ini. Ada banyak dosen lainnya yang tetap mampu memilah situasi yang ada.

Ryan ada buat masalah dengan Nathan?

Namun, Vanessa tau pasti kalau Ryan bukan tipe cowok yang suka buat masalah. Apalagi kalau itu menyangkut dengan kuliahnya. Lagipula ... masalah apa yang bisa Ryan perbuat dengan Nathan?

[Masih] Kuliah Tapi Menikah 🔞 "FIN"Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin