"Wah, iya. Dia benar!!"

"Karena itu kami harus menunggu sampai musim semi untuk bertarung melawan Senku."

Chrome yang masih bingung dengan apa yang dijelaskan Chelsea tentang keadaan disisi lain dunia tanpa melihat.

"Manusia berubah jadi batu, artinya temperatur global menurun. Aliran es Antartika mulai mengalir ke Utara." Terang Chelsea.

"Kupikir air laut di sekitar khatulistiwa memang kelihatan dingin!"

"Itu la nina!!" Ucap Xeno dan Senku serempak.

"Ding ding! Aw, kalia serempak lagi!!" Seru Chelsea.

Meski sudah dijelaskan kedua kalinya Chrome masih tidak paham juga dan meski Chelsea meneruskan menjelaskan otak Chrome masih belum bisa memahami.

Bug!! Pukulan yang manis dilayangkan oleh (Name) karena sedari tadi kesal gara-gara si raja material ini terus bertanya.

"Kenapa kau malah memukulku. Aku hanya bertanya karena ingin tahu."

"Ya, ya. Bertanya itu bagus tapi jangan banyak tanya juga. Cape aku mendengarnya!"

Xeno kemudian mempersingkat penjelasan Chelsea yang panjang lebar. "Sederhananya saat air di sekitar Amerika Selatan mendingin. Jepang yang berada di sisi lain Dina menerima banyak salju."

"Oh! Aku bahkan mengerti!!"

"Kenapa ga langsung keinti sih dari tadi? Kepala malah berputar-putar dahulu." Alhasil (Name) malah ngereog dan Tsukasa memegangi agar tidak lepas menerkam Chelsea.

Hyoga mengumpul mulut (Name) dengan daging armadilo agar tidak terus membacot dan (Name) menjadi anteng selah disumpal daging dan mendengar penjelasan lainnya dengan tenang.

"Air laut yang lebih dingin artinya kelembaban dan hujan berkurang."

"Ha ha! Itu menjelaskan kenapa wilayah jnj berubah jadi gurun!"

"Tetap saja. Jajaran pegunungan ini memotong sisi lainnya. Dari efek temperatur laut. Paham? Melewati pengunungan ini akan membawa kita ke dunia lain. Dimana hutan hujan Amazon terhampar sejauh mata memandang! Dan untuk rute melewati pegunungannya kitavharus mematikan kursi musikal!"

"Lagi?"

"Hey Luna. Berapa berat badanmu?" Tanya Chelsea tiba-tiba membuat Luna syok mendadak mendengarnya.

"Chelsea yang blak-blakan menyerang lagi!" Ucap Gen yang ikut terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan sang geografer.

"Apanya yang 'blak-blakan'? Apa yang salah dari menanyakan berat badan?" Tanya Kohaku.

"Di jaman modern menanyakan hal seperti itu biasanya dianggap tidak sopan." Jawab (Name).

Luna hanya bisa menjawab seadanya dan kemungkinan ngasal.

"Kita harus menyeimbangkan motornya dengan berat badan." Ucap Senku yang sepertinya sedang membuat sesuatu lagi.

"Betul. Kita nggak banyak memikirkan tim saat buru-buru kabur."

"Tapi dengan medan ini, tanjakan, mendaki, motor kita harus lebih seimbang. Kalau tidak, tim yang lebih berat akan kesulitan sendiri."

(Name) menghela nafas kasar dirinya pasti bisa menebak berapa berat badannya sediri.

Ngopi malam-malam begini adalah yang terbaik bagi (Name) andai sarungnya ada disini pasti makin mantap.

(Name) dari tadi menyelusup kedalam mentel tebal Tsukasa karena suhu di pengunungan Andes cukup dingin di malam hari. Tsukasa tidak masalah malahan dirinya menaruh dagunya di kepala sang sepupu.

IS THIS A DREAM? [DR. STONE]Where stories live. Discover now