Di unit kesehatan mereka benar-benar canggung (Name) yang sibuk melihat-lihat seluruh isi ruangan dan Stanley sedang sibuk mencari sesuatu setelah memeriksa telinga (Name) yang berdarah.

Sebenarnya telinganya berdarah bukan semuanya salah Maya dirinya sendiri juga salah karena akhir-akhir ini terlalu memaksa untuk dapat mendengar lebih dari jarak yang jauh.

Stanley kembali dengan membawa sebuah botol yang berisi sesuatu (Name) menatapnya curiga takutnya ia malah diberi racun.

"Tentang saja. Kalau tidak salah itu antiseptik yang dibuat oleh Xeno"

"Ucapan mu terdengar tidak menyakinkan"

Stanley tak tertarik membalasnya lebih baik ia menghisap tembakau kesukaannya.

(Name) mencibirnya dalam hati tenang sikap Stanley yang menyebalkan, dasar tidak bersyukur Stanley mau membawamu ke unit kesehatan. (Name) tipikal makhluk yang di kasih hati minta jantung.

Gen langsung menginterogasi sepupu dari mantan pemimpinnya takutnya ia di apa-apain oleh musuh.

"Ma, ma tenanglah Gen aku baik-baik saja berhentilah menanyakan hal aneh-aneh dan memutar-mutar tubuhku!!"

"Sungguh?! Aku ini khawatir padamu loh (Name)-Chan, aku bisa-bisa dibunuh oleh sepupumu karena membuatmu terluka kau tahu itu, kan?!"

"Tsu-Chan tidak akan melakukan hal itu lagipula ini salahku ingin mendengar hal-hal diluar dari jarak yang cukup jauh dari sini. Tempat ini terlalu berisik jadi memerlukan tenaga ekstra untuk mendengar lebih jauh"

Keesokan harinya (Name) dilanda ke gabutan karena tidak banyak yang bisa dilakukan di kastil ini.

Gen hanya bisa menghela nafas lelah saat melihat (Name) yang mulai ngerandom seperti guling-guling tidak jelas, kayang, membuat piramida kartu mengunakan kartu miliknya dll.

Sebenarnya sang mentalist dan sang pelukis amatir sudah bermain kartu sejak tadi dan selalu Gen yang menang akhirnya (Name) memilih ngereog. Penjagaan mereka kali berada luar ruangan jadi tidak masalah kalau (Name) ngereog tapi saat penjaga di dalam seperti Maya, ia akan jadi kalem dan anggunli.

"Kau sudah dapat pesan lagi?" tanya (Name).

"Sejauh ini belum ada lagi kode yang masuk," jawab Gen.

"Begitu rupanya. Kira-kira apa yang sedang dilakukan mereka yang ada dikapal?"

"Mungkin bekerja? Tidak aneh sih"

Tiba-tiba keduanya tertawa bersamaan karena membayangkan betapa tersiksanya saat melakukan pekerjaan berat yang diberikan oleh Senku.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu ruangan yang membuat kegiatan tertawa keduanya terhenti untuk melihat siapa yang membuka pintu ruangan mereka.

"Apa kau memerlukan sesuatu atau menanyakan sesuatu hal?" Ucap Gen buka suara karena suasana tadi sempat hening.

Asap tembakau keluar dari mulut sang sniper sebelum suara decakan keluar setelahnya. Tentunya Gen menatap bingung ke arah pria yang berada di ambang pintu.

"Kalian akan dipisahkan." Akhirnya si pria cantik membuka suara juga.

"Hah?/Lah?" Respon keduanya bersamaan.

Tiba-tiba Maya muncul juga dan mengatakan sesuatu. "Dr. Xeno khawatir kalian saling merahasiakan sesuatu dari kami jika bersama. Dan kalian akan di awasi oleh orang yang berbeda"

"Sungguh? Apa itu perlu?"

"Tentu saja perlu! Dan kau akan aku awasi" ucap Maya dan menunjuk pada Gen.

IS THIS A DREAM? [DR. STONE]Where stories live. Discover now