'Apa aku akan ketahuan? Apa aku harus memberitahu kalau ini adalah kepingingan patung manusia yang di batuk,kan? Tapi jika dia memberitahunya pada Tsukasa bagaimana?'. Batin Yuzuriha Panik

"Eehh... Padahal ku pikir kau membawa sesuatu yang menarik. Sudahlah, aku pergi dulu ya, Yuzu-Chan. Ingin menjahili yang lain!".

Setelah (Name) cukup jauh dan berakhir tidak terlihat kerena ditelan oleh hutan yang rindang. Yuzuriha menghela nafas lega karena rahasia tidak terbongkar.

Tak jauh dari tempat Yuzuriha ada para gadis lain yang sedang mengumpulkan buah-buahan dan juga sayuran.

Mereka tidak menyadari kalau ada seekor ular yang sedang mendekat ke arah mereka.

Sret... Jelb.. Anak panah tersebut tepat mengenai kepala ular dan membuat langsung mati seketika.

"Ehh... Siapa yang melakukan ini?".
"Aku tidak menyadari ada ular".
"Kita harus waspada".

"Kalian tidak ada yang terluka, kan?". Tanya (Name) berlari ke arah mereka.

"Ah.. Nona terimakasih telah menyelamatkan kami".

"Tidak malah, melindungi kalian merupakan salah satu tugasku". Balas (Name) dengan senyuman manis dan seketika menyadari sesuatu.

"Tunggu, kalian memangil ku apa tadi?".

"Nona?". Jawab salah satu dari mereka.

"Eh, salah ya? Banyak dari kami menyebutmu dengan sebutan Nona karena kamu kekasihnya Tsukasa-san, kan? Jadi kami harus memanggilmu sehormat mungkin". Ucap gadis lain.

(Name) sweatdrop apa-apa rumor yang sungguh tidak benar ini pikirnya.

"A-ah... S-sepertinya kalian salah paham aku hanya menganggap Tsu-Chan sebagai kakakku begitu pun sebaliknya". Jelas (Name).

"Eehh... Ternyata selama ini kami telah salah paham. Maafkan kami".

"Tidak malah dan juga terserah kalian mau memanggil ku apa. Lagi pula aku tidak masalah. Kalian lain kali hati-hati". Lalu (Name) pergi meninggalkan para gadis tersebut dan tak lupa mengambil kembali anak panahnya yang menancab di kepala ular.

Kali ini (Name) berpatroli disekitar tebing yang dimana menjadi tempat para penduduk kerajaan berlalu lalang.

"Nona kami mendapat banyak sayuran favoritmu".

"Wah... Hebat. Kerja bagus kalian!'. Puji (Name) dengan senyuman dan membuat mereka merona. "HA'I...!".

"Nona lihat apa yang barus kami tangkap. Kelincinya sangat besar!".

"Kalian sisakan sedikit untukku, ya!".

"Siap".

"Ara~ kau sepertinya sudah terkenal padahal baru seminggu disini." Ucap Minami dari ruangan yang ada didinding tebing.

"Ya, begitulah. Syukurlah aku mudah bersosialisasi dengan mereka." Jawab (Name)

Karena tidak ada lagi yang bisa ia lakukan mending dirinya kembali masuk ke hutan dimana ia bisa cosplay jadi bolang.

Saat memasuki hutan (Name) melihat Homura yang sedang berlatih dihutan dengan sangat lihai meloncat ataupun memutar diudara.

(Name) ingin mengikuti Homura dan ikut meloncat kearah pohon dan melompat maupun berputar seperti gadis bersurai Pink tersebut.

Homura terserak karena batu tahu ada yang bisa menyainginya dalam hal kelenturan.

"Hallo Homu-chan!".

"(Nn)?".

Homura memutuskan untuk mendarat begitu pula turun dari pohon.

"Kamu sangat hebat Homura. Apa bisa mengajariku?!".

IS THIS A DREAM? [DR. STONE]Where stories live. Discover now