"Tapi gimana kalau nanti Ray malah tersinggung Ma, dia kan juga anak Mama dan Mama malah kasih ini ke aku yang istrinya Rio."

Ratih tersenyum dan mencubit pipi Ify, pantas saja anaknya tergila-gila dengan Ify ternyata menang wanita ini punya seribu cara untuk membuat orang nyaman dengannya.

"Kamu gak usah khawatir Sayang, nanti untuk istri Ray juga Mama udah siapin hadiahnya kok."

"Beneran?"

Ratih mengangguk Pasti dan yakin.

Atas persetujuan Ify, ia langsung memakaikan kalung itu pada leher jenjang Ify.

"Tuh kan, pas banget Fy. Kamu cantik banget pake ini."

"Makasih Ma."

Ify langsung memeluk Ratih dan menyandarkan kepalanya pada dada wanita yang telah melahirkan suaminya itu. Ratih pun tidak keberatan, malah ia dengan penuh sayang membalas pelukan Ify sambil mengusap punggung istri dari anaknya itu.

"Makasih banyak Ma. Sekarang aku merasa kaya udah punya mama lagi. Aku udah bisa ngerasain lagi pelukan seorang ibu meski itu lewat rangkulan mama tapi aku bahagia. Aku bahagia Ma."

Ify sampai menitikkan lagi air matanya sambil terus berujar banyak terima kasih pada Ratih dan dengan lembut Ratih terus mengelus punggung Ify..

***

Keke mengerutkan keningnya karena mobil yang akan ia bawa tidak bisa menyala padahal sudah beberapa kali di coba. Keke menghela kesal.

"Huft, atau pake mobil kak Ify aja ya, eh tapi pasti kuncinya dibawa. Lah, terus gimana mau ke kampus ini."

Keke melihat jam tangan putih yang melingkar indah di pergelangan tangannya.

"Udah jam segini lagi."

Tiba-tiba smartphonenya berdering,

"Fira,"

Gumamnya dan mengangkat telepon dari salah satu sahabatnya itu.

"Iya Ra,"

"Gue kayaknya telat deh, soalnya mobil gue gak bisa nyala ini gue mau pesen taksi online aja."

"Ya oke, kalian tunggu di tempat biasa aja. Gue pastikan gue udah nyampe sebelum pemilik kampusnya dateng."

Buru-buru Keke mematikan panggilannya dan menyambar tas yang tadi ia taruh di atas kursi teras. Setelah menunggu beberapa saat taksi online ynag di pesannya datang dan Keke langsung naik.

"Keke!"

Panggil Dina saat Keke sudah tiba di depan kampus. Keke melambaikan tangannya dan berjalan mendekat pada kedua sahabatnya itu.

"Huft, belum mulai kan acaranya?"

Tanyanya pada Dina dan Fira.

"Acara apa sih Ke, cuma penyambutan doang sama katanya ada pengalihan kepemilikan kampus ini gitu."

Keke mengangguk saja.

"Yaudah kita langsung ke aula yuk. Katanya suruh kumpul di sana semuanya."

"Hemm Ayok, "

Keke dan Dina serta Fira duduk di deretan barisan paling depan.

"Eh denger-denger nih ya kampus ini bakal di pindah tangankan pemiliknya sama cucu dari bapak Bramanto."

"Iya katanya juga cucunya itu seorang dokter udah gitu tampan lagi."

"Eh tau dari mana lo kalau cucunya ganteng, gebet ah mana tau masih jomblo."

Masih Ada Cinta (Tamat)Where stories live. Discover now