Part 20

13.2K 785 4
                                    

Rio tersenyum melihat Ify yang cemberut saat keluar dari kamar mandi. Tadi ia berhasil membawa Ify untuk mandi bersama. Walau hanya sekedar mandi tapi bagi Ify itu tetap memalukan karena biasanya ia hanya mandi sendiri di kamar mandi bahkan Gio pun tidak pernah ikut dengannya.

"Udah ya cemberutnya. Ini aku mau pergi loh, masa dikasih tampang gak enak gitu sih? hemm,"

Rio memeluk tubuh Ify dari belakang saat wanita itu selesai memoleskan sedikit bedak dan lipstik tipis di bibirnya yang mungil.
Mereka saling pandang lewat cermin. Rio bisa melihat ada senyum di wajah wanita yang saat ini tengah ia dekap. Mereka sudah selesai berganti baju.

"Iya. Udah siap kan? terus kamu gimana sarapannya? aku gak masak loh."

Rio membalikan badan Ify agar menghadap padanya. Ia tangkup wajah cantik yang terlihat bersinar itu. Menatap mata indah sang istri yang selalu memancarkan cinta untuknya.

"Aku bisa makan di kantor sayang. Kamu gak usah khawatir ya."

Ify menghela nafas. Ia balas senyuman Rio dengan anggukan kepala. Ify juga hari ini harus ke kantor jadi tadi mereka sepakat untuk pergi dengan menggunakan satu kendaraan saja. Mungkin pulangnya mereka akan mampir kerumah Rio untuk mengambil beberapa pakaian Rio karena Ify belum mau diajak tinggal di sana. Bagi Rio itu tidak masalah yang penting Ify sudah mau menerimanya kembali, itu saja sudah cukup.

"Tapi janji jangan sampe gak makan ya, kata dokter kan gitu."

"Iya sayang. Nanti aku langsung delivery terus aku foto kirim ke kamu biar kamunya percaya."

Ify mencubit perut Rio pelan.

"Ihh gak segitunya juga kali ya. Berlebihan kamu."

"Hahahaha sakit cinta."

Rio mendekap Ify sebagai penyalur rasa bahagianya. Ify juga tidak menolak bahkan wanita itu ikut melingkarkan tangannya di punggung Rio.

"Bahagia banget aku Fy, jadi pengen gak usah masuk kantor dulu mau sama kamu aja."

Ify menepuk-nepuk punggung Rio. Lalu melepaskan dirinya dari dalam dekapan sang pria. Tangannya berganti menangkup wajah tampan Rio.

"Aku juga bahagia Yo. Tapi kita harus masuk kantor, udah ah ayuk. Jam setengah delapan itu."

"Hem hayuk deh."

Rio melingkar kan tangannya pada pinggul Ify saat mereka keluar kamar dan berjalan beriringan.

***

"Bunda sama ayah pergi dulu ya sayang. Jangan nakal tinggal sama bibik dan tante Keke."

Pesan Ify pada putranya yang ada digendongan Rio. Keke juga ada di sana, di depan rumah dekat mobil Rio.

"Gio ndak nakal kok bun. Tapi bunda pulangnya jangan lama-lama ya."

Wajah anak itu sangat mengemaskan. Bagaimana tidak mukanya ia buat seimut mungkin dengan bibir mengerut kedepan.

"Iya sayang. Hari ini bunda gak lama kok. Nanti kalau ayah pulangnya lama biar bunda naik taksi aja."

Ify mencium kening putranya bergantian dengan Rio sebelum anak kecil itu turun dari gendongan Rio.

"Kak, aku pinjem mobil ya. Mau ngerjain tugas di rumah temen tapi tetap bawa Gio kok."

Kata Keke sambil merapikan rambut Gio dengan jemarinya yang lentik. Ify tersenyum.

"Iya boleh. Kuncinya ada di dalam laci kamar kakak. Kamu ambil aja."

Keke tersenyum senang.

"Aaaa makasih ya kak."

Masih Ada Cinta (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang