45. Bisa Gila

4 1 0
                                    

“Maafkan bapak Nak”kata Pak Sastro.

Ia di depan Key yang tergugu melihat hasil ketukan palu tersebut, pengakuan Sastro menikam Key lebih dalam,bahwa benar,ia adalah sumber dari semuanya,semua kesalahan yang terjadi hingga semua keputusan orang tuanya,jika di telaah,itu adalah kesalahan mereka, kejahatan mereka,tapi itu semua karena Key,ia tahu,ini semua tak lari dari takdir tuhan,dan juga pilihan Pak Sastro hingga Ayahnya yang juga termasuk bersalah dengan memberikan Hanif pada saudaranya dan membuat kebutuhan Key terpenuhi, perlahan,wanita itu meluruh hingga nyaris terbentur pada meja, Haikal merengkuh, membawanya kepelukan yang hangat.

“Haikal,jaga anak saya”katanya, sebelum putugas menuntun bahunya agar berjalan.

Sedangkan di ujung sana,Hanif memeluk sang ibu begitu erat,“Buk,Hanif kembali”katanya.

“Nak,Maafkan ibuk”

“Saudara Hanif”panggil seorang petugas dan Hanif tau inilah saatnya untuk masuk kedalam tahanan.

“Buk,Hanif tidak perlu jauh dari ibuk, setiap hari ibuk datang ya?”katanya,begitu riang dan dengan senang hati mengikuti sang Ayah masuk kedalam bui.

Ia lantas berbisik pelan kepada petugas,lalu,ia tersenyum tulus pada Haikal dan menghampirinya segera,“Kal, tentang sketsa itu maafkan saya,jaga adikku”katanya,seraya mengelus pucuk kepala Key sayang.

Ia lantas berlalu, setidaknya,Pak Sastro terjerat hukuman selama 20 tahun penjara atas fitnah pembunuhan, sedangkan Hanif yang mendukung rencana Ayahnya mendapatkan hukuman 15 tahun penjara,ia tak kesah, selayaknya tidak perlu hidup terkekang,meski harus terkurung.

Sedangkan Bik Ningsih begitu terpuruk dengan kebusukan suaminya yang terbongkar,ia akui,lelaki itu tidak pernah merasa menyesal dalam hidupnya,karena ia yang memutuskan,dan ia tidak perlu menyesal karena itu keputusan dirinya sendiri dan bukan orang lain.

***

Dengan adanya Haikal,kondisi Key mulai membaik,meski ia masih sering termenung memikirkan semuanya, menyalahkan dirinya terus menerus,bahwa ini salahnya.

“Saya pikir,Neke dan Rain terlihat begitu dekat”kata Haikal.

“Apa mungkin mereka menjalin hubungan?”tambahnya.

“Gak tau Mas”katanya,seraya memotong wortel menjadi dadu.

“Mari kita cari tahu”Katanya, Key menggeleng enggan, sedangkan Haikal merengkuh pinggang Key mesra,ia menjadikan bahu Key sebagai tumpuan dagunya.

“Neng,ada Rain dan Neke di luar”Kata Bik Ningsih di ambang pintu dapur.

“Nah,itu mereka…Oh, astaga,kau begitu terbuka”katanya seraya menapok dahinya keras.

Haikal lantas menarik Key, menyembunyikannya di samping lemari dan ia berlari kecil menuju kamar,di ruang tamu,Rain dan Neke sudah duduk rapih di sana, menganggap rumah ini adalah rumahnya.

Setelah mengambil rok dan juga jilbab,segera Haikal memasangkan untuk Key,lalu ia menarik istrinya keluar, menjumpai kedua sahabatnya.

“Key”seru Neke.

“Dek, marilah”Ujarnya.

Setidaknya,Key sudah bisa mengukir senyum meski sedikit,candaan Rain dan Neke membuatnya sekedar menarik bibir mengukir senyum,Haikal ikut setia menemani istrinya hingga ia pulih, tentang Bik Ningsih,wanita itu tetap di rumah,Key tidak masalah,ia bahkan yang merasa bersalah atas semua yang terjadi,Bik Ningsih kehilangan orang yang ia cintai karena kehadiran Key.

Pasangan debatWhere stories live. Discover now