36. Merajuk

10 2 0
                                    

“Mas,ini apa?”

Haikal lantas menunduk, melihat benda berbentuk kotak yang tengah Key tunjuk,ia lantas berjongkok dan membukanya,“saya baru lihat benda ini di sini”ujarnya.

Di dalam kotak berukuran kecil itu terdapat sebuah pisau,benang dan jarum,ia lantas mengambilnya dan Key mundur karena takut.

“saya tidak tahu ini milik siapa”Katanya.

“Buang aja Mas,Key takut,kayak di film-film setan tau gak”katanya.

“lihatlah,ada bunga mawar merah,itu artinya cinta,dan benang dan jarum adalah pemersatu,.ah,saya memulai filosofi,mari,kita akan terlambat naik kereta nantinya”Ucapnya.

“Mas,gak singgah di rumah Ayah dulu?”

“em,kau ingin?”

“Iya Mas,sekalian Key mau ambil jamu”

Keduanya lalu bernajak pergi,serta merta meninggalkan benda itu di bawah kursi,Haikal hanya menendangnya untuk masuk kedalam kursi,memberikan bekas debu di kotaknya yang berwarna merah muda.

“Ayah,Key ternyata gak hamil,cuma Mas aja yang hapus kalender Key”Katanya,seraya memeluk pria itu sayang.

Sang empu kemudian mengelus punggungnya sayang,“Ayah ingin melihat cucu Ayah,tapi tidak mengapa nak, perlahan-lahan saja,tidak perlu terburu-buru karena memiliki anak itu tanggung jawab yang besar.Ayah hanya berharap,kelak kalian mendidik anak kalian seperti Ayah dan bunda mendidik”Katanya,lalu,ia mengecup kening Key lama dengan mata memejam.

“Key cuma sebulan,setelah pulang,Key pengin ziarah ke makam bunda lagi,Bibik tanam bunga dendolion yang banyak yaa”Katanya.

Setelah berpamitan, keduanya lantas berangkat,menuju kota tujuan dan menyimpan motor di rumah Ayah,mereka di antar pak Sastro ke stasiun.Sepanjang jalan,Key hanya membaca buku,ia harus memikirkan segala hal yang bisa ia lakukan di sana,karena sudah pasti ia akan bosan karena tidak ada pekerjaan.

***

“Maaf kau jadi ikut susah karena saya”Kata Haikal.

Kini, keduanya duduk bersila di rumah merek sewa di dekat kantor,hanya berjarak seratus meter dan Haikal sampai, olehnya ia tidak perlu memakai motor, keduanya makan bersama,untunglah,rumah sewa ini memiliki perabotan rumah,jadi Key  bisa lebih mudah.

“apa sih,udah dari awal susah juga”katanya,lanjut memakan nasi dan juga tempe yang Key tumis.

“Kau me—”

“Shtss,gak usah bahas gituan,emang kenapa kalau susah?kenapa juga kalau mapan?mapan itu bisa buat kita jadi tidak memiliki rasa empati pada hasil kerja,kayak gini,susah, rasanya uang yang Mas dos bawa pulang meski cuma beli garam aja rasanya nikmat banget,jadi gak usah risau sama itu, Key bukan istri yang nuntut harus berapa penghasilan Mas,Key cuma nuntut Mas bertanggung jawab sama keluarga Mas”Katanya,hingga semua nasi telah di lahapnya kemudian minum.

“kau makan begitu banyak”katanya,seraya tertawa kecil melihat Key bersendawa.

“Mas,Key pengin kue cucur”katanya sembari menyusun piring karena Haikal sudah selesai makan.

“Tapi kau tidak mengidam,kenapa terus saja meminta ini itu?”katanya sembari membantu sang istri mengemasi bekas makan.

Sedangkan Key,dengan gerakan setengah melempar,lantas melepas piring itu di atas baskom cucian piring,ia lantas mencuci tangan dan berlalu.

Pasangan debatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang