05. Ini,Rahasia Kita!!

9 2 0
                                    

“gue naik bus,lo berangkat sendiri aja”Kata Key,sembari memakai sepatunya.

“ada motor,lebih hemat biaya”

Key menoleh menatap tajam Haikal yang sudah rapih dengan kemeja biru navi dan celana kainnya,tak lupa dengan tas selempang berwarna army dengan ukuran sedang.

“Terus?”.

“Kita naik motor saja,dari pada naik bus akan menyita waktu”.

“Lo kenapa sih?kalau mau naik motor ya lo naik motor aja,kenapa musti gue ikut lo?gue naik bus,ya naik bus,lo kalau mau naik motor ya terserah lo”

“tapi... ”

“Apa?karena lo suami gue dan lo bertanggung jawab atas keselamatan gue sampai kampus?”

Dengan berang ia berjalan mendekat hingga Haikal bergerak mundur,lelaki itu terbentur sofa,di tatapnya Key yang tengah marah.

“Iya”

“Lebay!!!”herdik Key lalu berlalu dari hadapan Haikal,ia berjalan keluar dengan kesal.

Sementara Haikal ikut keluar,mengunci pintu lalu menstater motor vespa abu-abu tua miliknya,selagi menunggu motor itu panas,Haikal duduk di teras rumah,memakai sepatu dan kaus kakinya.

Sementara Haikal ikut keluar,mengunci pintu lalu menstater motor vespa abu-abu tua miliknya,selagi menunggu motor itu panas,Haikal duduk di teras rumah,memakai sepatu dan kaus kakinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Key sudah berjalan keluar pelataran dengan langkah besarnya,ia mengedarkan pandangan lalu menoleh kembali ke arah Haikal yang sudah memakai helm dan siap berangkat.

Gue gak mau jilat lidah sendiri!!!!batin Key memperingati.

Ia terus berjalan keluar hingga Haikal hanya bisa melihat kepalanya dari pagar beton rumah mereka,dengan cepat Haikal mengambil helm yang satu lagi,mengaitnya di behel motor lalu membawa motornya keluar,sesampainya di luar ia menarik kembali gerbang,menguncinya lalu buru-buru menyalakan motornya lagi.

Ia menyusul Key yang sudah berjalan di tepi jalan dengan kepala seperti halnya mercusuar mencari kendaraan.

“Kampus di sebelah sana”kata Haikal, menyamai langkah Key dengan gas motornya pelan.

“Hah?”

Dengan kesal Key lalu berbalik kembali menuju jalan ke arah rumah mereka.

“Mari saya bonceng”.

“gak”.

“kita bisa terlambat”

“pergi aja sono”.

“Halte bus masih jauh di depan sana,rumah kita bukan di jalan raya”

“Rumah kita”cibir Key.

Dengan sabar Haikal mengikuti Key,mengendarai motor itu dengan pelan,menyusul Key yang sudah berlari kecil.

“Saya tidak mau terlambat dek”

Dek?

Key memutar badannya 45 derajat menghadap Haikal.“bilang apa lo tadi?”

Pasangan debatWhere stories live. Discover now