30.Ngidam

18 2 0
                                    

Suasana rumah yang sepi,sama-sama emosi,sama-sama kesal,keduanya tidak terlibat percakapan sedikitpun,Haikal bingung harus seperti apa mengajak Key damai dan berhenti berfikir negative.Sejak perdebatan panjang itu,Haikal benar-benar tidak di beri kesempatan menjelaskan,atau hanya sekedar membalas Key,wanita itu,membuat Haikal terpaksa mengalah.

Hingga yang ia lakukan hanya melakukan hal manis sedikit demi sedikit,walau susah baginya.

“Gak usah sok manis”

“Libur semester ini,mari kita ke Jogja”ujarnya hingga Key yang berada di belakang punggungnya mempertajam pendengaran.

“Ngapain?”

“saya ada misi rahasia”ujarnya.

“Emang mas Intel?,mata-mata?,pake ada misi rahasia ke Jogja..Tanah abang aja belom kesampean”

Sedang Haikal yang tengah mengendarai sepeda motornya memilih terkekeh mendengar ocehan istrinya yang ada benarnya juga.

“Bulan madu”Sahutnya.

“Sok berduit banget bulan madu”

“Jika tak ingin ya sudah,saya bulan madu sendiri”

“Bawa lebah sekalian”Tandasnya.

“Boleh juga”

Sedangkan Key hampir saja mencekiknya jika tidak mengingat ini di jalanan,terlebih tengah macet-macetnya jalanan,dan mungkin saja percakapan mereka sudah terdengar di pengendara lain.

“2005 nanti,apa inginmu?”

“Masi lama”

“seminggu lagi”

“Key bilang juga gak bakal terwujud”

“apa memangnya?”

Jalanan kembali lenggang,hingga Haikal bisa mengendarai lagi Vespa-nya dengan kecepatan sedang.Sedangkan Key kembali menimbang apakah ia akan mengatakannya atau tidak.

“apa?”

“Gak ada”ujarnya.

Ia lantas menoleh ke kekiri,mengamati toko kelontong hingga toko baju yang mereka lalui,sesekali membaca spanduknya.

Mereka harus bersyukur atas dekatnya fakultas Teknik dan juga fakultas Key,Hingga tidak begitu memboros bensin jika harus berputar-putar hanya untuk mengantar Key.

“Key pulang naik bus”ujarnya sebelum turun dari sepeda motor berwarna Abu-abu tua itu.

“Tidak,saya akan mengantarmu”

“Mas”

“Apa?,Kau pikir saya tidak tahu jika sering kali kau di antar oleh Rain?”

“Mas juga sering ke rumah mbak Moza”Balasnya.

“Sudahlah,di sini bukan tempatnya berdebat”ujar Haikal menengahi.

Key lantas turun dari motor dengan kesal,tak lupa ia mengapsen penampilannya di kaca spion.“sudah cantik”ujar Haikal.

“Gak usah ngomong”

Hingga Haikal mengecup pipinya dengan tangan melingkar di pinggang Key,membuat Key panik hingga memukul tangan Haikal cepat.“tempat umum!!”Ujarnya dengan mata melotot.

“Biarkan,biar teman-teman mu lihat jika kau itu bukan lagi gadis belia,agar tidak ada yang menggoda,seperti Rain misalnya”

“Pergi lo,pergi ke Fakultas lo!!!”tekannya.

Key lantas berbalik arah,berjalan terburu-buru meninggalkan Haikal yang masih setia di depan fakultas.

Ia lalu berbalik lagi,lelaki itu melambai pelan sembari tersenyum kecil,“Apasih”ujar Key,ia lantas berbalik kembali sembari berlari kecil.

Pasangan debatWhere stories live. Discover now