06. Jangan Makan Nasi Basi Mas

10 2 0
                                    

Sepulang dari kampus Key kembali menaiki bus,tapi kali ini Haikal tidak memboncengnya menuju rumah, entah kemana dia,akhirnya pun Key berjalan agar sampai di rumah mereka.

“bener-bener ngajakin gue susah”kata Key seraya menarik gerbang itu dan ternyata terkunci.

“Aaaa”geramnya.

Ia mengambil ponsel lalu..

“gue gak punya nomornya”ucap Key, tambah kesal.

Dengan kesal ia duduk bersandar di gerbang,menselonjorkan kakinya dengan kesal.Sudah sore, dan suaminya itu belum pulang juga,Key kesal bukan main, ia sudah menyiapkan segala semburan api neraka yang akan ia keluarkan jika ia datang,sudahlah panas ketika di bus, berjalan sejauh hampir 1 kilo,lalu sampai di rumah ternyata gerbang terkunci,ingatkan Key tentang kesadarannya sekarang.

“dek, tunggu suaminya?”tanya ibu-ibu yang melintas.

“suami saya,eh anu kakak saya”ralat Key.

Sedangkan si ibu tertawa pelan,“hus,satu komplek juga sudah tau kalian sudah menikah, semalam suamimu yang datang melapor di rumah kepala desa”

Key, ingin menelannya.

Ia hanya bisa tersenyum kikuk tak mau menanggapi.

“Mari kita ke sana,berkumpul”ucap si ibu seraya menunjuk kerumunan ibu-ibu yang tengah duduk di pelataran salah satu rumah tetangga.

“ibu saja, saya menunggu di sini”ucap Key.

“yasudah,mari”ucap si Ibu lalu bergegas ke sana.

Bergosib.Batin Key memandangi kerumunan itu,ada yang membawa anak bayi, ada pula anak-anak balita dan batita yang tengah bermain di jalanan,ibu-ibu itu nampaknya amat seru membicarakan sesuatu.

Hampir jam 6 sore dan Key muak menunggu.Ia memandangi sekeliling,nampak para bapak-bapak dan anak-anak kecil keluar dari rumah menuju masjid untuk menunaikan sholat Magrib,dan lebih membuatnya kesal Haikal belum datang.

“Apa gue di buang?”.

Ia buru-buru menelvon sang ayah,tapi tak kunjung di angkat.

Hampir menangis Key di buatnya,hingga ketika azan magrib sudah berkumandang,motor Vespa abu-abu tua itu nampak mendekati Key.

“Maafkan saya”ucapnya lalu buru-buru menyinggahkan motor dan membuka kuci gerbang.

“Dek?”

“lo kalau mau balas dendam gak gini juga caranya”sentak Key,ia lalu berdiri dan mendorong gerbang itu dengan kasar.

Ia lalu masuk kedalam pekarangan rumah dan mendorong pintu yang ternyata juga terkunci.“Aaa”geram Key membanting bokongnya di kursi ayaman karet.

“Maaf tadi saya memeriksa banyak laporan”ucapnya sambil memarkirkan motor itu di teras rumah.

Ia lalu buru-buru mengunci gerbang, lalu berlari lagi menuju pintu rumah untuk membukanya untuk Key yang sudah amat kesal.

“silahkan masuk”ucap Haikal.

Key masuk dengan kesal,membuka sepatunya lalu melemparnya di dekat rak sepatu.Ia lalu masuk kedalam kamar, tak lama ia keluar lagi dengan handuk yang melilit di tubuhnya berjalan ke kamar mandi yang hanya ada satu.

Setelah menutup pintu,Haikal masuk kedalam kamarnya,menunggu giliran Key selesai lalu ia bergegas mandi juga.Setelah terdengar pintu berdecit barulah Haikal keluar dan bergegas mandi.

Setelahnya Haikal bergegas menunaikan sholat magrib,mengaji sedikit dan teringat Key belum makan,sudah pasti ia lapar.

Haikal keluar dengan pakaian biasa,celana pendek dengan kaus oblongnya.

Pasangan debatWhere stories live. Discover now