18. Pembalut

8 2 0
                                    

Sebuah tangan melingkar dengan eratnya di pinggang Key,menyampirkan bahu lekat di pundak Key,rupanya,tak ingin terlepas barang sedikit saja.

"ini terlalu barlebihan"ujar Key..

"Biarkan"

"Omong-omong di mana kue Key?"

"oh,sudah saya antar di warung buk Neneng pagi tadi"

"kenapa tidak langsung menemui Key?"ujarnya.

"Saya tidak tahu kau kemana,saya pun takut mengecek di rumah Ayahmu"

"Itu yang Key gak suka dari Mas..."

"sttt...saya tidak mau bertengkar lagi"ujarnya.

Key mencebik lalu menaruh telur goreng yang masih panas di piring,menyendok nasi dari dandang lalu menatanya di meja makan.

"sudah malam,makan ini saja ya"

"tidak masalah"

"yaudah,ini Key di lepas dulu"ujarnya sembari menunjuk tangan yang setia di sana.

"Baiklah"

Setelahnya,Haikal menarik kursi, lantas duduk di hadapan istrinya,menikmati santapan malam bersama Key.

Di meja persegi itu,terdapat dua piring nasi,satu piring telur goreng yang di beri garam,dan juga satu gelas air.

"Mari makan"ujar Key.

"Mas, bagaimana kalau Key berhenti kuliah saja?"

"Ada apa?"

Key kembali menyuapkan nasi kedalam mulutnya,setelah menelan,ia lantas berucap. "tidak,Key,mungkin Key bisa jadi ibu rumah tangga saja,merawat Mas, dan mungkin saja Key akan punya anak"

Tangan Haikal telulur mengusap wajah Key,"tidak perlu,banyak yang tidak di beri kesempatan berada di bangku kuliah,jangan berhenti,kau punya mimpi"ujarnya.

"Memangnya,Key masih bisa mengejar mimpi?"

"tentu saja"

Lantas Key menunduk lalu memakan nasi putih serta telur,sesekali meminum air.

"Gimana kalau Key hamil?"

"itu,rencana tuhan”

Key lantas menganguk tanda mengerti,lalu.“Mimpi Key,ingin sampai di puncak Himalaya”ujarnya.

“kenapa begitu tinggi?”

“Ingin saja”

“lalu,mimpimu yang lain?”

Key memperbaiki posisi duduknya sebelum kembali berucap,sepertinya,sedikit aneh.“Key ingin,punya perkebunan Bunga,lalu punya Restaurant yang besar, terus,Key juga pengin jadi pengusaha sukses,jadi bos,makanya Key kuliah bagian bisnis gitu”

“Benar?”

“Hm”

“Saya tidak tahu”

“lalu, mimpimu yang lain?”

“Key ingin,jadi seperti Bunda,punya suami seperti Ayah,lalu punya anak, tapi tidak mahu seperti Key”ujarnya.

Dan Haikal kembali mengusap wajahnya.“kenapa begitu?”

“Karena,Key,kadang keras kepala,lalu tidak mahu kalah,lalu,selalu berkata kasar”

“Ada-ada saja”ujarnya lalu mengangkat piring kotor.

“Nanti Key saja”ucapnya lalu membawa piring bekas makan untuk di cuci.

***

Pasangan debatWhere stories live. Discover now