74. Everyday About Love

3 3 0
                                    

"Ra, gue harus mengantar lo pulang," ujar Haruto yang bahkan sudah tidak bisa membuka matanya, dengan sempurna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ra, gue harus mengantar lo pulang," ujar Haruto yang bahkan sudah tidak bisa membuka matanya, dengan sempurna.

"Dengan kondisi lo mabuk kaya gini, Lo nggak bisa mengantar gue pulang. Lebih baik, Lo tidur semalam di sini, biar gue pulang bareng Gavin," ujar Clara lantang membuat Gavin tersentak, dan melepas earphone di telinganya. 

"Ra, gue antar pulang aja." Kevin menawarkan diri, karena hari sudah mulai menjelang malam.

"Lo tadi juga minum, Kevin. Jadi, gue nggak mau membahayakan diri gue sendiri," bantah Clara.

"Tapi, gue cuman minum sedikit," sanggahnya.

"Gini aja, yang mabuk tetap tinggal di markas. Sampai besok pagi, pasti pengaruh alkoholnya udah hilang," usul Bowo.

Clara dan Kevin pun menyetujui itu, tetapi Haruto tetap bersikeras dengan kemauannya, untuk mengantarkan Clara pulang. Haruto melangkahkan kaki, tetapi ia sudah tidak bisa lagi menjaga keseimbangannya. Sehingga Clara pun menangkap tubuh Haruto, supaya terjatuh pada dekapannya. "Lo tidur di markas dalam semalam, ya, jangan pulang dengan kondisi kaya gini," lirih Clara memapah Haruto untuk duduk di sofa.

"Bell, lo pulang sama gue, ya?" ajak Keanu yang sejak tadi duduk bersebelahan dengan Bella.

Kevin pun langsung meraih tangan Bella, membuatnya berdiri. "Bella, pulang bareng sama gue."

Keanu mendecak kesal. "Ah, sialan." Lantas, menjatuhkan tubuh di atas kursi panjang itu, dan meletakkan kepala di atas paha Gilang, yang juga sudah sangat mabuk sampai tidak sadarkan diri, dan tertidur dengan kepala di atas meja.

"Zoy, besok gue beli motor Kawasaki, yang kaya punya Haruto. Biar gue bisa boncengin lo, dan antar jemput lo ke mana pun," ujar Ajun dengan senyuman, dan tangan keduanya pun sedari tadi saling menggenggam.

"Kamu tadi minum banyak, ya?" tanya Zoya ragu, saat melihat raut Ajun yang sangat berbeda dari sebelumnya. "Sedikit kok," balas Ajun memajukan bibir.

"Huh, Zoy. Lo gue antar pulang aja, ya, daripada harus naik bus malam-malam kaya gini," ujar Bowo membuat Zoya mengangguk, dan melepaskan genggaman tangannya dari Ajun.

"Aku pulang dulu, ya, sama Bowo. Kamu tidur yang nyenyak di sini, dan besok kita bertemu di sekolah. Selamat malam, Ajun Sayang," ujar Zoya sambil membaringkan tubuh Ajun di sofa, dan menyelimutinya menggunakan jaket milik Zoya.

"Ra, lo tunggu di sini dulu. Setelah gue mengantar Bella pulang, gue akan mengantar lo juga."

"Terus Flora gimana?" tanya Clara, membuat Kevin kebingungan. Karena laki-laki yang tersisa, hanya Kevin, Bowo, Awan dan Gavin saja. Mereka berempat yang tidak meminum bir tersebut, dan sisanya sudah tepar semua.

"Gue bawa mobil," ujar Gavin kemudian. Sehingga, Flora pun mengusulkan jika mereka berdua bisa ikut dengan Gavin dan juga Awan.

"Lo bawa mobilnya pelan-pelan, jangan sampai Clara dan Flora kenapa-kenapa," pesan Kevin di depan markas, setelah mereka semua beranjak. Dan, meninggalkan sebagian dari para laki-laki, yang ada di dalam karena masih terpengaruh alkohol.

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Where stories live. Discover now