40. Because of You!

11 2 0
                                    

"Haru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Haru ...." Clara berlari untuk menghampiri Haruto. Ia memberanikan diri, untuk melindungi Haruto dari pukulan mereka. Bahkan, Clara sudah pasang badan di depan Haruto. Supaya, ketiga laki-laki itu tidak bisa memukul Haruto lagi.

"Ra," lirih Haruto parau, ia sudah tidak berdaya dengan wajah yang penuh dengan bekas luka.

"Haru, kenapa harus kaya gini sih?" Clara menangis di dekapan Haruto.

"Dasar brengsek!!" umpat laki-laki itu, hendak memukul Haruto yang sudah tergeletak lemah di tanah. Namun, berhasil dicegah oleh Keanu, Gilang dan anak geng Tiger.

"Cukup, bro. Lo nggak bisa pukulin orang, yang udah nggak berdaya kaya gitu," larang Keanu.

"Dengar, ya. Gue percaya sama Haruto, dia nggak mungkin berbuat licik. Apalagi, melakukan hal itu supaya bisa menang. Dugaan kalian semua salah, jadi jangan main hakim sendiri sebelum ada bukti," ujar Kevin.

"Heh, nggak ada bukti gimana? Jelas-jelas bensin motor gue habis, dan selang bensin di bawah motor gue kepotong. Itu berarti ada yang sengaja 'kan? Kalo bukan Haruto, atau kalian semua. Siapa lagi?"

"Sabar dulu dong, jangan ngegas ngomongnya," celetuk Ajun memajukan bibir.

"Diem aja lo banci," ejek laki-laki tersebut, membuat Ajun bungkam dan merunduk.

"B-bukan gue yang ...." Belum selesai Haruto berbicara, kedua kelopak mata itu lebih dulu terpejam. Tangan yang tadinya terangkat, menunjuk para laki-laki di depannya, pun tiba-tiba terjatuh dan tidak lagi bertenaga.

"Haru!!!" jerit Clara panik, mencoba mengusap pipi Haruto. Namun, tidak ada perubahan.

"Ahg!! Pokoknya, gue mau balapan ulang! Besok, di sirkuit. Kalo memang Haruto yang menang, gue akan membubarkan geng gue ini. Tapi, kalo gue yang menang ... jaminannya, dia!" Laki-laki itu mengarahkan jari telunjuknya pada Clara, dengan senyuman miring ia perlihatkan.

"Kenapa gue?" tanya Clara menatap takut, wajah-wajah mereka.

"Bilang ke temen lo itu, besok jam tiga sore. Harus udah ada di sana, dan jangan sampai telat," kecamnya lantas berlalu pergi. "Ayo cabut."

Orang-orang yang berkerumun pun akhirnya berhamburan, meninggalkan tempat tersebut karena sudah tidak ada lagi balapan motor. Sedangkan, Clara masih setia berada di dekat Haruto, untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. "Cla, kita bawa Haruto ke kost-an gue, ya," ujar Keanu mendekat.

"Kenapa nggak dibawa ke rumah sakit aja?" tanya Clara.

"Dia cuman pingsan, nggak ada luka serius juga. Jadi, kita bisa obatinnya di kost-an gue."

"Biar gue cari taksi dulu," ujar Kevin berjalan ke arah jalanan besar. Sementara itu, teman-teman yang lain mulai mengangkat tubuh Haruto, setelah Kevin berhasil menghentikan sebuah taksi.

"Lo gue antar pulang, ya," tawar Kevin meraih pergelangan Clara, yang akan memasuki taksi.

Clara menggeleng, melepaskan tangan Kevin dari pergelangannya. "Gue nggak mau pulang, sebelum gue memastikan kalo keadaan Haruto baik-baik aja."

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Where stories live. Discover now