70. Not Today

6 4 1
                                    

"Flo, lo kenapa melakukan itu sih?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Flo, lo kenapa melakukan itu sih?"

"Ya, mana gue tau kalo kak Devano, bakal dipukulin kaya gini, Bel," jawab Flora dengan raut gelisah, melihat Devano dikepung oleh para murid laki-laki, yang ternyata teman sekelas Flora.

Clara menarik siku Flora dari belakang, supaya mereka saling memandang. "Apa yang udah lo lakuin?"

"Kak, gue ...."

Haruto datang, dan langsung melerai aksi pemukulan terhadap Devano. Ia mendorong para murid laki-laki itu, supaya menjauh dari Devano yang sudah terbaring lemah, dan penuh dengan luka di wajah maupun tangannya.

"Siapa yang suruh kalian, buat pukul temen gue?!" tanya Haruto memandang satu per satu dari mereka.

"Nggak ada yang suruh kita, karena cowok berengsek ini memang pantas buat menerima pukulan dari kita," kata salah satu dari murid laki-laki itu.

"Pantas?! Memangnya, apa yang udah dia lakukan?" tanya Haruto berdiri di hadapan mereka semua.

"Temen lo itu, hampir mau mencabuli Flora, teman kelas kita!" serunya membuat Clara mendelik, dan mendekati murid laki-laki itu.

Clara menarik kerah seragamnya. "Katakan sekali lagi! bilang sama gue, apa alasan lo memukuli Devano?!"

Haruto mengusap wajahnya kasar, ia memundurkan langkah dan menoleh ke belakang. "Dia bohong," lirih Devano saat mendapat tatapan tajam dari Haruto, sambil memegangi luka di sudut bibirnya.

"Gue lihat sendiri, lo pegang-pegang Flora tadi. Terus, Flora teriak-teriak minta tolong! Jadi, kita semua langsung serang lo," balas murid laki-laki, yang kerah seragamnya masih berada di cengkeraman Clara.

"Itu cara lo menghargai kakak kelas? Lo lupa kalo posisi lo cuman adik kelas, dan yang lo pukulin barusan itu kakak kelas lo."

"Maaf, Kak. Kita bukannya mengajak ribut kakak kelas, tapi kita cuman melindungi Flora sebagai cewek sekaligus teman sekelas kita. Dan, kita tau kalo dia itu kakak kelas, tapi harusnya dia nggak melakukan tindakan senonoh sama adik kelasnya sendiri, apalagi ini masih di lingkungan sekolah," ujar murid laki-laki yang lain, mendekati Clara. Sehingga, Clara melepaskan cengkeraman pada kerah seragamnya.

Flora merunduk, menahan Isak tangisnya saat Clara menghampirinya. "Apa yang udah Devano lakukan ke lo?" tanya Clara dengan penekanan.

Pak Santoso datang, setelah mendapat laporan dari murid kelas lain. "Pasti Haruto, sama Clara lagi yang buat masalah 'kan?!" tegurnya sambil berkacak pinggang, di antara kerumunan itu.

"Justru, saya sama Clara yang udah mengakhiri keributan ini, Pak. Tadi waktu saya datang, Devano udah lagi dipukuli sama mereka. Jadi, saya melerainya," sanggah Haruto membuat Pak Santoso mengelus kumisnya, dan mendekati para murid laki-laki, yang tertunduk takut.

Pak Santoso meminta mereka semua, yang terlibat dalam keributan di kantin, untuk menghadap dirinya di ruang BK. Saat ini, Devano dan Flora terduduk pasrah di depan meja besar, milik Pak Santoso. Sementara, Clara, Bella, Haruto dan beberapa murid laki-laki tadi, berada di belakangnya. Pak Santoso melontarkan pertanyaan kepada Devano lebih dahulu, sehingga Devano pun menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Where stories live. Discover now