55. Until Finally You Love Me

9 2 0
                                    

Deru motor terdengar mendekat, dengan sorot lampu yang mengarah pada Clara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Deru motor terdengar mendekat, dengan sorot lampu yang mengarah pada Clara. Kemudian, Haruto mematikan mesin motor itu saat tiba di depan Clara. "Ra, lo di sini sama siapa?" tanyanya pertama kali.

"Nanti gue jelasin di jalan, sekarang kita pergi dulu dari sini," kata Clara langsung membonceng di jok belakang, tanpa menggunakan helm di kepalanya.

Motor itu pun kembali melaju, tanpa tahu arah tujuan. Namun, Haruto tetap mengemudikan motor dengan kecepatan sedang. Angin malam yang berembus telah membuat tubuh Clara kedinginan, tanpa ragu Clara pun melingkarkan sepasang tangannya pada perut Haruto. Memeluk tubuh itu begitu erat, dan menyenderkan kepala pada punggung kekarnya.

"Ra, tumben banget. Biasanya lo nggak pernah mau peluk gue, apalagi pegangan kaya gini," ujar Haruto melirik ke belakang, terlihat Clara tengah tersenyum bahagia.

"Karena mulai malam ini, lo nggak akan merasakan cinta yang bertepuk sebelah lagi!" seru Clara membuat kening Haruto berkerut.

"Lo tau maksud gue?" tanya Clara kemudian, sehingga Haruto menggeleng.

Clara meletakkan dagu pada bahu Haruto, dan tertawa. "Gue cinta sama lo, Haru!" tegasnya.

"Ra, nggak usah bercanda. Nanti kalo gue seriusin, gimana?" Pertanyaan Haruto, membuat Clara semakin mengeratkan sepasang tangannya, pada Haruto. "Seriusin aja," balas Clara.

"Kalo gue seriusin lo, gue harus kehilangan nyawa gue dulu," pekik Haruto sontak membuat Clara tertawa.

"Kali ini gue nggak akan bunuh lo, Haru. Karena lo itu pacar gue, jadi lo berhak melakukan hal yang romantis ke gue 'kan?"

Haruto menepikan kendaraannya, mematikan mesin motor itu. Dan, mengusap punggung tangan Clara. "Ra, sebenarnya lo kenapa?"

Clara pun menghela napasnya panjang, lalu membuangnya perlahan. Ia memilih untuk turun dari motor, sedangkan Haruto melepas helm di kepalanya, untuk mendengar Clara berbicara, tetapi tetap terduduk di atas motornya. Kemudian, Clara mulai menceritakan segalanya kepada Haruto, tentang hubungan mereka berdua yang sudah mendapatkan restu bahkan izin, dari kedua orang tua Clara.

Haruto sempat tidak menyangka, terlebih lagi saat Clara melanjutkan perkataannya. Kini, Haruto semakin dibuat mematung ketika Clara mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya terhadap Haruto. "Gue nggak bercanda kali ini," terang Clara.

"Sejak kapan?" tanya Haruto ragu.

"Kencan waktu itu," jawab Clara melipat bibirnya.

Haruto meraih salah satu tangan Clara, sehingga mendekat padanya. "Lo mulai cinta sama gue, bukan karena lo tau kalo gue ini teman kecil lo 'kan? Jadi, lo kasihan sama gue dan membalas semua itu, sama perasaan lo," ujar Haruto menatap kedua bola mata Clara.

"Kenapa lo mikir kaya gitu? Mungkin, memang waktu pertama kali kita bertemu, gue belum punya perasaan apa-apa sama lo. Bahkan, waktu kita dipertemukan lagi gue masih belum punya perasaan apa-apa sama lo. Tapi, sekarang perasaan itu mulai tumbuh, dan semakin bertambah. Gue nggak bisa lagi menahan perasaan itu, Haru."

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Where stories live. Discover now