41. Terbongkar 🌾

3.9K 344 9
                                    

Happy Reading;))
•••

“Kalian tahu kenapa saya panggil ke sini?” tanya Pak Willi menatap ke arah Aisyah dan juga Gus Hanan.

“Tahu Pak,” jawab Gus Hanan sedangkan Aisyah hanya diam menunduk saja sedari tadi.

“Apa yang kalian lakukan tadi itu sangatlah mencoreng nama baik kampus ini, terlebih lagi kamu itu dosen baru di sini. Tak semestinya kamu bermesraan dengan mahasiswi kamu sendiri, bagaimana jika orang luar tahu. Kampus kita yang terkena imbasnya.”

“Sebelum saya memutuskan hukuman apa yang harus kalian lakukan, saya akan bertanya terlebih dahulu, sebenarnya apa hubungan kalian berdua?” tanya Pak Willi.

Aisyah meremas tangannya sendiri karena takut. Jika Gus Hanan mengatakan kalau mereka itu suami istri pasti akan heboh satu kampus.

“Salahkah jika saya bermesraan dengan istri saya sendiri?”

Degh!!

Jantung Aisyah berdetak tak karuan, ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini. Tapi mau bagaimana lagi, jika terus disembunyikan akan menjadi fitnah.

“Maksud Pak Hanan apa?” tanya pak Willi kaget bukan main.

“Mohon maaf Pak, mahasiswi Bapak yang satu ini adalah istri saya. Istri sah saya, jadi dimana salahnya kalau saya ingin berdua dengannya?”

Pak Willi bungkam mendengar penjelasan Gus Hanan. Aisyah semakin menundukkan kepalanya, melihat Aisyah menunduk, Gus Hanan langsung bisa mengerti kalau istrinya itu belum siap dengan hubungan baru mereka. Walaupun hubungannya sudah lama tadi tetap saja terasa baru karena baru diketahui oleh publik.

“Maaf Pak, saya tidak tahu kalau Aisyah itu istri Pak Hanan,” sesal pak Willi.

“Tidak papa, sekarang Bapak sudah tahukan. Jika sudah tidak ada lagi yang perlu dibahas, kami permisi kalau begitu,” pamit Gus Hanan langsung menarik Aisyah ikut bersamanya.

“Assalamu'alaikum!!”

“Wa'alaikumus salaam!!”

•••

Saat melewati lorong kampus, Aisyah tak berani menatap sekitar karena takut dengan tatapan dan juga cibiran mereka. Ia pernah membaca novel tentang pernikahan antara dosen dan juga mahasiswinya. Ia ingat betul bagaimana para fans dari dosen yang dinikahinya tersebut menganggu nya bahkan ada yang sampai meneror saking tak terimanya mereka semua.

Aisyah sangat takut akan hal itu, ia takut jika ketentramannya dikampus ini akan hilang sebentar lagi.

“Nggak usah takut, ada a'a di sini. Lagipula kita tidak melakukan dosa atau semacamnya, hubungan kita sudah halal dimata Allah dan hukum, kalau ada yang menganggu kamu, kasih tahu a'a aja,” ucap gu6s Hanan yang sepertinya bisa membaca isi pikiran istrinya.

“Iya a'.”

Gus Hanan menggenggam tangan Aisyah, wajah perempuan itu ia arahkan agar menatap kearah dirinya.

“Apa yang kamu khawatirkan?”

Aisyah menggeleng. “Nggak ada a'.”

“Bener?” Aisyah mengangguk mantap, tangannya semakin mengenggam erat tangan gus Hanan.

“Sini lo?!”

Aisyah kaget bukan main setelah tangannya ditarik oleh seseorang, kepala Aisyah teralihkan ke orang tersebut. Matanya menatap garang ke arah Aisyah membuat perempuan berhijab coklat itu terdiam.

“El.”

“Lo sama Alia hutang penjelasan sama gue,” terka Elina.

“Duh El. Lo cepet banget jalannya, gue sampe ngos-ngosan ngejar lo nih?”

H A N A N  &  A I S Y A H  [END]Where stories live. Discover now