7. Sepasang mata 🌾

8.6K 645 23
                                    

Happy Reading;))
•••

Flashback on

"Kakak nggak papa?" tanya seorang gadis dengan seragam SMP menatap cowok berpakaian bebas di depannya.

Cowok itu tak merespon, wajahnya terlihat pucat dengan bibir yang membiru. Darah segar mengalir di pelipis kirinya, yang membuat gadis SMP itu khawatir, cowok itu sama sekali tak menggubris darah tersebut.

"Kak, itu pelipisnya berdarah loh," ucap gadis SMP itu lagi. Sama seperti sebelumnya, tak ada respon sama sekali dari cowok itu.

Merasa diabaikan, gadis itu mengobrak-abrik isi tas dipangkuanya hendak mencari sesuatu. Ia tersenyum senang ketika sesuatu yang ia cari sudah ditemukan.

Plester?

Sebuah plester bergambar hello kitty warna pink berada ditangan gadis itu. Ia kemudian membuka plester lalu hendak menempelkan pada pelipis cowok itu tapi cowok itu lebih dulu menghindar karena kaget.

"Sini Kak, biar aku obatin lukanya, kalau dibiarkan nanti infeksi tau," ceplos gadis itu terlihat khawatir.

"Nggak usah!" tolaknya dingin.

Gadis itu tetap bersikukuh untuk mengobati luka pelipis cowok tadi.

"Sini Kak biar Aisyah obatin, kalau dibiarkan takutnya infeksi Kak. Dulu Aisyah juga pernah luka kayak gini tapi cepet diobatin sama Bunda kalau nggak, mungkin luka Aisyah akan infeksi karena kata dokter jika punya luka tapi dibiarkan bisa infeksi," celoteh gadis bernama Aisyah tersebut.

Cowok itu tanpa sadar menyinggung senyum tipis bahkan hampir tak terlihat. Gadis yang baru ia temui bernama Aisyah itu kelihatan manis ketika mengomel seperti itu.

"Nah dah selesaikan, kalau gini nggak mungkin bisa infeksi," ucap Aisyah setelah selesai mengobati pelipis cowok itu.

"Jaga diri baik-baik ya Kak, Aisyah nggak suka lihat orang terluka, Aisyah nggak tega, seolah sakit mereka dapat Aisyah rasakan, jangan terluka lagi Kak," nasehat Aisyah.

"Terima kasih," balas cowok itu terlihat kaku. Aisyah hampir saja tertawa lepas melihat wajah kakunya.

"Sama-sama Kak, Aisyah pamit kalau begitu," pamit Aisyah. Cowok itu sempat melirik nametag yang Aisyah gunakan lalu ia membaca nama gadis itu.

"Aisyah Lestari," gumam cowok itu. "Suatu saat kita akan bertemu lagi, Aisyah." Ia mengusap pelan plester yang menempel dipelipis kirinya.

Flashback off

"Kok tiba-tiba keinget kejadian 3 tahun yang lalu ya?" gumam Aisyah bertanya pada dirinya sendiri.

Waktu sudah malam, setelah sholat magrib tadi, Aisyah langsung terdiam di dalam kamarnya, ia malas untuk keluar kamar. Apalagi untuk bertemu dengan Gus Hanan, dirinya malu.

"Kenapa harus keinget sekarang sih? Sekarang gue harus nyari dia dimana? Salah juga sih waktu itu, kenapa nggak sekalian nanya namanya juga? Dasar sih Aisyah," gerutu Aisyah pada dirinya sendiri.

Aisyah mengusap wajahnya kasar, ia mengucap istigfar dalam hatinya, ia lupa kalau sekarang statusnya adalah seorang istri. Tak ada gunanya juga ia mencari tahu tentang cowok yang ia kasih plester hello kitty itu.

"Syah, kenapa diam di dalam kamar aja sih? Turun gih, temenin Gus Hanan di bawah, masa ia suami-istri jauh-jauhan sih? Kasian tahu Gus Hanan, udah nikah masih aja seperti orang yang lagi sendiri," ucap Hafsah yang tiba-tiba muncul di ambang pintu kamar Aisyah.

H A N A N  &  A I S Y A H  [END]Where stories live. Discover now