Sweet Scandal - Part 21

Start from the beginning
                                    

"Kenapa gitu?"

"Lo suka kan sama Kak Jo?" Daxter menjawabnya dengan anggukan.

"Tapi Kak Jo suka sama cowok lain?" kembali Daxter mengangguk.

"Tapi Kak Jo mau bantuin lo dalam drama ini?" Daxter kembali mengangguk.

"Tandanya mereka belum jadian, Dodol! Lo masih ada kesempatan buat dapetin Kak Jo" Daxter pun terdiam, nampak berpikir.

"Maksudnya gimana?"

"Nih kutu kupret lama-lama gue sembelih juga ye kalau ngeselin!" Athena nampak menarik lengan kemejanya ke atas. Daxter pun hanya bisa mengeluarkan cengirannya.

"Gini ya, Pinter, cinta ada karena terbiasa. Benar?"

"Benar, Nona Athena Nugraha"

"Buat lah Kak Jo suka sama lo secara perlahan-lahan. Seperti kata lo kemarin, die cuek ya lo-nya yang pepet terus pantang mundur" tiba-tiba saja sebuah lampu bersinar terang di kepala Daxter.

"Aha... gue tahu apa maksud lo"

"Syukur dah kalau lo paham, Bang. Tekanan batin gue ngasih lo ide tuh, demi alek" Athena pun memutuskan untuk berlalu menuju ke kamar mandinya. Ingin bersih-bersih dan segera pergi tidur.

"Lelah hayati ya Tuhan mengurusi Abang hamba yang otak saja dengan teganya tidak Engkau berikan!"

🧡🧡🧡

Daxter sedang menyemil kuaci di tepi kolam renang saat adik bungsunya, Raidon Nugraha datang dengan tangan yang memegang buku. Aduh adik laki-lakinya ini memang sangat sempurna dalam segala bidang. Ah tidak-tidak. Selera humor Raidon itu sangat-sangat payah.

"Ngapain kamu di sini, Nduk? Belajar sana!" usir Daxter saat Raidon sudah duduk di kursi malas yang ada di sebelah kursi malasnya.

Bukan apa-apa, berbincang dengan Raidon itu butuh konsentrasi maksimal yang mana otak Daxter tidak akan bisa mengimbanginya.

"Sebelum nyuruh aku belajar, Abang yang harusnya belajar lagi" kata Raidon acuh tak acuh sambil melepas kacamata bacanya. Daxter pun hanya bisa mendengus sambil kembali mengemil kuacinya.

"Nduk itu panggilan untuk anak perempuan, aku laki-laki jadi Abang harusnya manggil aku tole" Daxter hanya memutar bola matanya malas.

"Abang juga tahu, Sayang. Orang Abang cuma bercanda, kamunya aja yang terlalu serius. Abang memang bodoh, tapi nggak bodoh-bodoh amat kali" katanya yang kembali diacuhkan oleh Raidon.

"Nih anak kalau bukan anak kesayangan Mama udah gue geprek kali!!!" kesal batin Daxter saat melihat wajah lempeng Raidon.

"Jadi Abang benar-benar serius sama Kak Jovanka? Abang mau berhenti sampai di sini?" Raidon bertanya dengan tiba-tiba yang membuat Daxter menghentikan kunyahannya.

Daxter menoleh dan menatap sang adik lekat-lekat, hal yang sama juga dilakukan oleh Raidon "Mau sampai kapan Abang tunggu dia datang, Dek? Kamu sama Bang Dirly juga nggak pernah ngasih tahu Abang kapan dia akan pulang!" kata Daxter lirih.

"Belum saatnya..."

"Sampai kapan? Abang udah dua puluh tiga, Raidon" Raidon menatap datar wajah Daxter yang sudah memelas. "Sampai kapan kamu perlakukan Abang seakan-akan Abang ini adik kamu, bukan kakak kamu!" lanjutnya sebelum mengalihkan pandangan dari Raidon.

Sejak mereka kecil Raidon selalu memperlakukan Daxter selayaknya adik. Raidon selalu menuntunnya untuk melihat dunia, hal yang seharusnya Daxter lakukan sebagai sosok seorang kakak yang sudah delapan tahun lebih dulu hadir di dunia ini.

Daxter tidak pernah keberatan akan hal itu, karena Raidon memang jauh lebih dewasa darinya. Daxter juga selalu santai saat Raidon mulai menceramahinya tentang kehidupan, karena yang Raidon katakan selalu masuk akal dan memang berakibat baik untuk hidupnya.

Namun kali ini Daxter ingin dipandang sebagai sosok seorang kakak oleh Raidon. Dia merasa akan gila karena Dirly dan Raidon menyimpan rahasia sejak Daxter masih sangat muda. Rahasia tentang siapa sebenarnya pemilik cincin yang menjadi bandul di kalung yang selalu melekat di lehernya.

"Sampai mati" Raidon menjawab dingin sebelum bangkit dari duduknya dan menatap Daxter dengan senyum tipis yang jarang dia tunjukkan kepada siapapun termasuk keluarganya.

"Nggak papa kalau Abang memang mau berhenti menunggu dia. Tapi seperti yang sebelumnya aku dan Bang Dirly bilang, dia selalu menjaga dirinya dengan baik. Dan sampai sekarang, dia masih menjaga dirinya dengan baik untuk Abang" katanya sebelum berlalu meninggalkan Daxter.

Daxter menutup matanya rapat-rapat. Sosok dia yang terlalu misterius selalu membuatnya ingin menyerah untuk menunggu kedatangannya. Sosok yang Dirly dan Raidon sembunyikan itu selalu menghantuinya saat Daxter ingin memulai sebuah hubungan dengan wanita lain.

Dulu saat dia putus dengan Delia setelah hampir tiga tahun menjalin kasih, sosok itulah yang menjadi salah satu alasannya. Daxter selalu ingin menjaga dirinya hanya untuk wanita itu. Namun setelah hampir delapan tahun menunggu, sosok dia tidak kunjung datang menemuinya.

Daxter mengambil ponselnya untuk menghubungi Dirly, namun tidak ada jawaban. Laki-laki itu pasti sedang sibuk dengan pekerjaannya mengingat di Italia pasti masih menunjukkan pukul tiga sore. Daxter pun memutuskan untuk meninggalkan pesan suara.

"Bang, aku memutuskan untuk berhenti menunggu dan ingin memulai semuanya dengan wanita lain. Tolong izinkan aku untuk menyerah, karena aku ingin segera berbahagia"

🧡🧡🧡

What do you think about this part?

Daxter-Athena itu sibling goals banget nggak sih😂 Suka banget sama mereka. Kalau Daxter-Athena sama Raidon kayaknya kemusuhan banget🙈

See you soon.

Much love💚
Jiwoo👰🏻‍♀️
19 Februari 2022🌱

Sweet Scandal✔Where stories live. Discover now