Chapter 37 - Paket

5.4K 648 25
                                    


Bella baru membersihkan rumah setelah Adnan berangkat ke restoran, perempuan itu tak bisa fokus membersihkan rumah jika ada Adnan di sekitarnya, pria itu seperti anak kecil yang terus merengek pada mamanya ingin meminta uang untuk jajan.

Pria itu baru saja meluncurkan menu baru dan belakangan ini Adnan juga rajin ke restoran dikarenakan membeludaknya pengunjung hingga menyebabkan antrean yang berkepanjangan, Adnan turut hadir meng-handle segala sesuatu yang bisa dihandlenya lagi pula Bella akan marah kalau dirinya terus menerus berada di rumah seolah menelantarkan restorannya.

Bella meregangkan otot-ototnya setelah memberikan pupuk pada tanaman stroberinya yang mulai kemerahan mungkin butuh waktu 5 hari lagi hingga merah sepenuhnya. Bella segera mencuci tangannya saat mendengar pintu rumah di ketuk dari luar.

"Iya, tunggu," teriak Bella dari dalam sembari mempercepat langkahnya.

Setelah membuka pintu Bella tersenyum lebar saat mendapati pak satpam berdiri di depan pintu sembari memegang kotak berukuran sedang. "Ada apa ya Pak?" Tanya Bella sungkan.

"Ini ada paket buat Mbak Bella katanya," ucap pak satpam seraya menyodorkan kotak yang dipegangnya tadi.

"Kok bukan kurirnya yang bawa langsung Pak?"

Pak satpam tersebut menaikkan bahunya, "saya cuman mau kasih ini Mbak, yaudah kalau gitu saya kembali ke pos depan ya Mbak."

"Hati-hati Pak," ucap Bella sebelum Pak satpam tersebut memutar motor matic yang biasa dipakainya keliling komplek saat malam tiba, berkeliling komplek untuk memastikan keamanan dan kenyamanan warga komplek rose residence.

Bella meletakkan kotak yang katanya paket untuknya di atas meja makan kemudian perempuan itu meraih pisau untuk membuka plastik yang membungkus kotak tersebut, alis Bella nyaris bertaut saat mendapati selembar foto yang tampaknya sudah dibagi dua.

"Ini doang?" Tanyanya bermonolog sembari mengambil selembar foto tersebut, tidak ada yang aneh dari foto tersebut selain foto wanita yang menghadap belakang dan ada sebuah tangan kekar yang melingkari pinggang wanita dalam foto itu.

Bella menutup kembali kotak dan meletakkan kembali foto tadi, "buang aja kali ya, eh nggak usah deh mungkin paket nyasar," monolognya.

Hari keesokannya Bella kembali mendapatkan paket mirip seperti kemarin, selembar foto yang tinggal setengahnya saja, foto wanita yang sedang menggunakan jaket tebal dan penutup mulut hingga wajahnya tak begitu jelas. Bella menaruh paket tersebut di lemari dapur bersama paket kemarin.

"Siapa sayang?" Tanya Adnan yang menuruni anak tangga, pria itu baru saja memindahkan beberapa barang yang sudah tak dipakai ke atas.

"Pak satpam bawain paket tapi paket nyasar kayaknya," jawabnya sembari menuangkan jus jeruk yang dibuatnya.

Adnan mendaratkan bokongnya di kursi lalu meneguk jus jeruk dingin tadi hingga tandas tak tersisa. "Kai sama aku mau bangun restoran baru collab gitu, menurut kamu gimana?"

Bella mangut-mangut, "bagus sih, tapi kalian berdua mau buat tema apa?"

"Ya collab gitu, lokal mix internasional," ucap Adnan.

"Hah? Memangnya enak?"

"Ini mau dicoba dulu, jadi belakangan ini aku bakalan sibuk banget," Adnan mengerucutkan bibirnya sembari menatap istrinya sedih lalu mengusap kepalanya lembut, "aku bakal jarang ketemu kamu."

Bella melebarkan senyumannya, "bagus dong, soalnya aku udah bosen lihat kamu 24 jam," cerocosnya.

"Jahat banget sih Bel," balasnya mendramatisi.

Marriage, Not DatingWhere stories live. Discover now