Paman Jeto adalah orang kepercayaan Raka sejak kecil, biasanya Jeto jarang bisa di jumpai dengan mudah, tadi saja Syasha dan Beby sempat kaget melihat Jeto mengikuti mobilnya dari belakang.

"Daddy udah nganterin Syasha, jadi Syasha kasian sama daddy kalo Syasha minta jemput lagi," sambung Syasha namun setelah itu seseorang menyela obrolannya.

"Maaf mrs," ucap Sandra tiba-tiba yang sudah berdiri di samping mejanya. Beby menoleh kearah Raka, lalu menarik tangan suaminya untuk merengkuh pinggangnya kembali.

Setelah selesai, Beby memasang senyuman manis ke arah Sandra. "Kenapa?"

Sandra menatap tangan bosnya sejenak, setelah merasa lancang ia kembali mendongak, bertatapan dengan Beby.
"Maaf mrs, ternyata stok mangga di kulkas sudah habis."

Beby mengangguk. "Yaudah,"

Sandra menghela nafas lega.

"Kamu beli aja mangga di market, banyakin ya buat stok juga," ucap Beby santai namun Sandra yang mendengar itu sampai ingin melakban saja bibir sok bagus itu. Dikira dia siapa? Cuma istri bosnya aja belagu!

"Maaf mrs. Jam istirahat saya sudah habis. Saya ingin kembali bekerja saja, lagian ada kok staff yang bertanggung jawab dengan kantin," jawab Sandra menahan kesal.

Beby memutuskan tatapannya dengan Sandra dan mulai menatap Raka. "Kata Syasha, dia sekretaris kamu ya?"

Raka mengangkat alis. Karena baru kali ini sejak ia bertemu di lift, Beby baru bicara padanya. "Iya, tapi baru minggu besok jadi karyawan tetap."

Beby tiba-tiba beranjak dan duduk di pangkuan Raka namun dengan menyamping, agar bisa menghadap Sandra. Melihat perlakuan itu membuat Raka sedikit terkejut, lilitan tangan di lehernya membuatnya sesak karena wajahnya didepan leher putih dan wangi milik istrinya.

"Aku boleh nyuruh sekretaris kamu kan buat belanja?" tanya Beby manja.

Raka sontak mengangguk pelan, mencuri kecupan di kulit leher istrinya. Raka yakin Beby menahan malu karena mereka masih di tempat umum, tapi Raka tentu tak perduli dengan karyawan-karyawan yang melihatnya.

"Aku marah kalo kamu terus cium," bisik Beby kesal.

Raka tersenyum, namun bibirnya masih menempel membuat Beby harus menahan sabar.

"Aku udah ijin kok, kamu bisa gak kerja dulu." Beby berkata ramah lagi pada Sandra.

"Mrs tapi maaf, pak Raka membutuhkan saya untuk meeting sama para kliennya," ucap Sandra.

Beby terkekeh sarkas. "Iya ya, suami aku kan butuh sekretaris ya?"

Sandra mengangguk.

"Yaudah," Beby menatap mata suaminya lagi. "Aku boleh jadi bos sekarang?"

"Boleh sayang," Raka mengecup bibirnya singkat. Beby tersenyum puas, lalu menoleh ke Sandra yang kini sudah pucat pasi.

"Kamu saya pecat."

***

Setelah sampai di mansion, seorang bodyguard dengan sigap membuka pintu mobilnya. Raka memberi tas kerjanya ke salah satu bodyguard.

"Tuan muda sudah sampai di Canada, tuan."

Raka mengangguk. "Suruh dia pulang hari minggu."

"Baik tuan."

"Kak,"

Raka menoleh, menatap istrinya yang tengah berjalan menghampirinya.

"Syasha tidur." Beby menunjuk bangku belakang. "Nempel jendela, nanti jatuh kalo buka di kanan," lanjutnya.

Raka mengangguk, mengecup singkat kening istrinya dan membuka pintu yang tidak di sandarin oleh putrinya. Raka fikir putrinya diam karena kelelahan, dia menyesal tadi membiarkan putrinya duduk dibelakang dari pada di pangkuannya.

Raka tidak ingin putrinya sakit terpentuk kaca jika di tertidur di mobil seperti ini.

Setelah membawa putrinya ke kamar, Raka segera ke ruang kerja untuk bertemu seseorang yang sejak tadi sudah menunggunya.

Cklek.

Pria dengan kemeja hitam sontak berdiri setelah melihatnya masuk. Raka segera duduk di bangku kebesarannya.

"Ada apa?" tanya Raka singkat.

"Maaf tuan, konferensi persnya di majuin jadi hari sabtu. Katanya mereka sudah tidak sabar untuk membukanya," jelas orang itu.

Raka diam sejenak.

"Mereka sudah siap?" tanya Raka.

"Sudah tuan, justru mereka menyiapkannya dari minggu lalu."

Raka mengangguk pelan. "Suruh putra saya untuk pulang lusa."

"Tidak sekarang tuan?"

"Nggak. Syasha gak mau lihat Abangnya dulu katanya."

"Baik tuan."

TO BE CONTINUED...

Haloo, maaf banget yaa aku telat.
Aku udah bilang kan tahun lalu saat update Beby, bikin cerita baru setelah Bebynia adalah hal yang tidak menjanjikan karena tahun ini aku kelas 12.

Jadi mohon di mengerti yaa, aku sibuk banget di rl.

Tapi aku usahain untuk update.

Vote dan coment-nya jangan lupa!

Syasha (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang