PART 31 🌻

4.2K 392 24
                                    


HAPPY READING GUYS:-)





"MASALAHNYA ITU LO" teriak Kirana membuat Syeila sedikit kaget.

"Gue?" Beo syeila menunjuk dirinya.

"Lo itu pura-pura bodoh apa benar benar bodoh sih,selama ini Lo nggak nyadar,Lo itu selalu bawa masalah buat hidup gue,gue selalu berusaha buat dapetin peran Lo, gue kira habis kecelakaan itu Lo bakalan hilang dari dunia fiksi sahabat Lo ini,tapi apa Lo malah balik lagi,dan buat semuanya berantakan,harusnya Lo bersyukur masih dapat tetap ada di dunia fiksi ini meski hanya sebatas figuran,tapi apa, Lo malah buat semua hancur,Lo hancurin apa yang udah gue dapetin dengan susah payah" emosi Kirana semakin menjadi tangannya tergerak melukai bagian lengan Dinda hingga membuat cairan merah mengucur begitu saja, sebagai pelampiasan emosinya.

Syeila membelalak kaget melihat hal nekat yang di lakukan Kirana,ia tidak habis pikir jika Kirana akan senekat itu.

Perlahan kakinya tergerak mendekati Kirana bermaksud menyelamatkan Dinda yang kini tergeletak di lantai dengan bercak darah yg bercecer dimana mana.

"Ok,kita bicarain baik baik,gue ga tau Lo punya masalah apa sama gue,yang jelas tuh anak Lo bebasin dulu,udah kayak lagi meranin adegan penyanderaan  di drama snowdrop tau,Lo yg jadi lim-su hoo,gue yang jadi eun-yeong Roo,bedanya kita sama sama cewek" ujar Syeila sempat sempatnya becanda di situasi sekarat seperti saat ini,sifat Vanya yang asli memang seperti itu,selalu becanda meski di situasi sulit sekalipun sama seperti di saat ia kecelakaan di dunia nyata,sebelum ia bertransmigrasi ke dalam novel ini, disisi lain Kirana menggeleng heran,gadis didepannya ini sama sekali tidak ada rasa takutnya,Kirana menatap sinis kearah syeila yg mulai mendekat.tangannya terangkat menyodorkan pisau ke arah syeila agar syeila tidak mendekat.

"Lo maju selangkah,nih cewek bakalan hancur gue jatuhin dari atas sini" ancamnya membuat langkah Syeila terhenti,syeila mulai kesal,ia mulai memutar otak bagaimana caranya agar dapat menyelamatkan Dinda dan bernegosiasi dengan Kirana.

"Jangan nekat gitu na,lepasin Dinda dia ga ada kaitannya dengan masalah ini,ok kita bicarain dengan tenang,lepasin dulu ah dianya,lo serem banget kalau kaya gini,ngeri gue liatnya" ucap Syeila yang memang sedikit ngeri melihat Kirana,bagaimana tidak gadis itu tampak berantakan keringat yg bercampur dengan percikan darah di wajahnya,dan seragam yang penuh noda darah dan tak lupa tangannya yg masih setia memegang kerah baju Dinda bagian belakang membuat posisi gadis itu telungkup namun dengan kepala sedikit terangkat.

"Lo udah puas bercandanya,fine sekarang kita serius" ucap Kirana dengan nada yg mulai tegas menatap syeila yg kini berdiri tepat didepannya dengan dada yg naik turun,mengatur pernafasannya.

Kirana perlahan menarik senyum miring di wajahnya,dan beralih menggeser tubuhnya Dinda yg tampak tak berdaya lebih dekat kepinggir rooftof.syeila semakin membelalak kaget,kakinya refleks bergerak mendekat namun terhenti ketika Kirana kembali mengarahkan pisau kearahnya.

"Kayanya Lo ga bisa di ajak serius,ok no problem,selamat berjuang buat bela diri Lo,abis ini gue yakin,ga bakal ada lagi orang yg bakalan ada di pihak Lo sekalipun itu Raiden, sahabat Lo bahkan mungkin papi Lo,yang jelas semua bakalan balik lagi kayak dulu" ucapnya kemudian melempar pisau kearah syeila,syeila yg sigap langsung menahan pisau itu untuk tidak mengenai bahunya.

"Fix,Lo ga gila na"

"Terserah Lo mau bilang gue apa.tapi gue mau bilang sesuatu sama Lo,jangan terlalu percaya sama sahabat Lo itu,bisa jadi dia jadi pengkhianat" ucapnya membuat Syeila menaikkan sebelah alisnya.sedangkan dengan Dinda posisinya sangat strategis dengan sebagian tubuhnya berada di lantai rooftof dan sebagian lagi tergantung di genggaman tangan kirana.tidak ada yg melihat mereka karna waktu jam istirahat sudah berakhir dan semua murid kembali kedalam kelas.

"Pengkhianat?" Beo syeila,sambil menjatuhkan pisau ditangannya,tepat di depan kedua kakinya yg terbalut dengan sepatu hitamnya.

"Intinya selamat berjuang" ucap Kirana tanpa basa basi melepaskan genggamannya pada kerah baju Dinda membuat tubuh gadis itu,dengan mudah mendarat jatuh kebawah menimbulkan suara retakan tulang,membuat beberapa murid,keluar dan berteriak histeris.sedangkan syeila tubuhnya mematung,perlahan ia hilang keseimbangan dan terjatuh dilantai dengan mata yang menatap kosong ke depan,sial ia lupa jika Kirana adalah antagonis dan dapat melakukan apapun untuk mendapatkan yg ia mau,syeila tidak tau lagi harus melakukan apa setelah kejadian ini.disisi lain  di sudut rooftof yg tertutup  dengan beberapa kursi yg disusun disana berdiri seorang cowok dengan seragam yg sama dengan syeila.Yang dari tadi menyaksikan
semua yg terjadi, matanya tajam menatap Kirana,seakan siap melakukan sesuatu yg mungkin bisa membuat gadis itu menyesal,matanya kemudian beralih menatap syeila yg kini tertunduk lemas.

"Ga akan lama syei..ngak akan lama"

Ucapnya Dengan tangannya menggenggam kuat ponsel ditangannya dan berbalik meninggalkan rooftof dengan terburu buru.

_____

Murid murid mulai mengelilingi tubuh Dinda yg sudah hampir tak berbentuk,beberapa ada yg pingsan karena fobia akan darah,dari arah lain Sasa,Raiden dan Frenzo yg tengah berjalan beriringan melihat kerumunan itu, terkejut itulah yg tampak di wajah mereka bertiga perlahan pandangan Raiden mengarah kearah rooftof dan melihat syeila dan Kirana Disana.

"SYEILA,SYEILA YANG DORONG DINDA!!" teriak seorang murid membuat semua atensi mengarah keatas.raiden dan yg lainnya bergegas berlari keatas rooftof,pikiran cowok itu semakin amburadul,sial ia gagal mengawasi gadisnya itu sedangkan Sasa pikirannya kalut saat ini,antara membiarkan semua ini atau memberikan solusi.

"BRAKK!!"

syeila menoleh melihat pintu rooftof yg di buka paksa,matanya menatap Raiden namun dengan tatapan berbeda tatapannya menunjukan ketakutan,Raiden menatap manik mata gadis itu yg penuh dengan harapan agar mereka percaya bahwa bukan ia yg melakukan itu,disisi lain Kirana kini sedang berdrama dengan tangan yg memeluk kedua lututnya ketakutan seolah olah ia menjadi salah satu korban.

"R-raiden,to-long aku,takut di-dia dorong Dinda" ucap Kirana berlari dan memeluk raiden,Raiden tidak menjawab apapun,ia masih tidak percaya akan kejadian yg menimpa syeila.

"R-ra,raiden"panggil syeila menggeleng memberi isyarat bahwa bukan dia yg melakukan itu.lidahnya terlalu keluh untuk berbicara,ia terlalu lalai tadi dalam mengahadapi Kirana,ia pikir Kirana tidak akan senekat itu tapi nyatanya ia malah merasakan imbas dari perbuatan jahat Kirana.

Syeila beralih menatap Sasa dan Frenzo berharap mereka akan mempercayainya.namun salah mereka malah berbalik meninggalakan syeila sendiri,sedangkan Raiden ia malah berbalik merangkul bahu Kirana dan melepas jaketnya menutupi bahu Kirana dan membawanya pergi tanpa melirik kearah syeila,syeila kembali diam,ia sudah menduga itu,perlahan tangannya beralih mengusap air matanya,bibirnya menarik senyum miris.

"Ma,pa,kak Reno,syeila mau pulang"ucapnya dengan suara pelan,semua orang mulai berdatangan mereka terkejut bukan main,melihat syeila yg kini tertunduk lemas dengan pisau yg tergeletak di sebelah sepatunya semua yg melihat itu mulai berbisik bisik dan menatap tajam syeila.

"Dasar cewek gila"

"Ga nyangka dia bakalan senekat itu"

"Dasar pembunuh!!"

"PEMBUNUH"

Syeila memejamkan matanya mendengar kata itu,beberapa guru mulai berdatangan,tak kalah terkejutnya,perlahan Bu Sri menggenggam tangan syeila yg tampak dingin dan membawanya kebawah.




Typo bertebaran

Jangan lupa vote,komen dan spam next ok.

Babay see you next part.







 

TRANSMIGRASI FIGURAN GIRL(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang