PART 39 🌻

4.7K 432 19
                                    

HAPPY READING GUYS:-)



______________________🖤

Semua orang mulai pergi,meninggalkan beberapa orang saja,di sana di sebuah tempat yang dipenuhi batu nisan,dan bunga,seorang gadis yang dari tadi hanya diam memandang kosong ke gundukan tanah yang tampak masih basah dan di taburi Bunga diatasnya,di sana tertulis nama,"VINO SANJAYA BIN BANUDIN,LAHIR 12-03-2004,WAFAT 10-01-2022" nama yang tak lama ini Syeila kenal dekat,orang yang selalu ada untuknya di saat semua membencinya,orang yang selalu menyayanginya meski tak pernah di balas oleh Syeila.

"Vin...balik yokk,gue kangen sama Lo" lirih gadis itu akhirnya membuka suara.

Seorang gadis yang berdiri di disana juga,diam diam menarik senyum miring.

"Ck,sial lagi-lagi gagal tapi ngak papa satu hama udah mati jadi lebih mudah"batinnya senang namun kecewa karena harus vino yg tiada.

"Vin,Lo kok main pergi aja Lo udah janji bakalan lulus bareng,tapi kok Lo ga netapin janji Lo,Lo brengsek tau ngak,Lo ninggalin gue,sendiri sama nih dua kulkas Lo tega" ucap vino menetaskan air matanya kali ini bukan drama,memang ia sangat terpukul ketika mendengar berita ini.

Frenzo yang mendengar perkataan Riko barusan langsung merangkul Riko,tangannya mengepal kuat,rahangnya mengeras,lagi-lagi seseorang harus menjadi korban.
Sedangkan Raiden hanya diam,matanya terpejam menahan emosinya,sial lagi-lagi ia kecolongan.meski hubungan persahabatannya dengan vino sempat renggang namun bukan berarti ia bisa melupakan sosok seorang sahabat seperti vino,vino adalah sosok yang selalu humoris meski kadang bahan bercandaannya tidak terlalu lucu,namun ketika ia tertawa hal itu selalu mencairkan suasana.

"Kasian ya vino" ujar kirana dengan wajah sedih buayanya,namun perkataannya barusan tak mencerminkan kesedihan,membuat Syeila dan yang lainnya mengepalkan kuat tangannya masing masing.

Perlahan syeila mulai berdiri membersihkan tanah yang menempel dicelananya, perlahan ia mengikis jarak pada Kirana.

"Lo duluan yang mulai dan gue yang bakalan akhiri"Ujar Syeila penuh penekanan disetiap katanya,menunjuk Kirana tajam,matanya tak lagi mengeluarkan cairan bening yang sejak tadi selalu menemaninya,kini hanya rasa ingin membalas,yg terpancar disana,syeila melenggang pergi sekilas menatap Sasa,Frenzo dan Raiden namun kemudian melangkah pergi sambil menarik senyum smirknya.

🌻🌻🌻🌻

Syeila duduk di pinggir tempat tidurnya menatap sebuah bingkai foto yang ia letakkan di meja belajarnya,disana ada ia dan vino,wajah Syeila tampak kesal dan Cemong dengan eskrim yg menempel diwajahnya didalam foto itu,sedangkan vino dengan pose dua jarinya dan sebelah tangannya lagi yang mengacak rambut Syeila,vino tampak  manis dengan senyum yg menampilkan gigi ginsulnya,perlahan syeila mengambil foto itu dan duduk di kursi belajarnya.

"Vin....." Ucap gadis itu menggenggam kuat sisi bingkai foto itu.

"Lo kok cepet banget perginya,perasaan baru aja tadi Lo ajak gue jalan" ucap gadis itu tertawa hambar namun kesedihan jelas tergambar disana.

"Ok kalau dengan cara gue diem, tuh cewek masih berulah,fine,gue bakalan ikut main, dan gue yakin kematian Lo dalangnya tuh cewek" ucap Syeila beranjak mendekat kelemari buku yg ada di sudut ruangan.

Tangannya tergerak mengambil sebuah buku yang beberapa hari lalu secara magic berubah.

Syeila kembali ke meja belajarnya dan mulai membuka novel itu.

Senyum miris terukir di wajahnya melihat alur cerita yang sepertinya berbeda dari sebelumnya.
Di novel itu tinggal beberapa lembar halaman yang berarti cerita ini akan berakhir,disana belum ditulis apa apa.

TRANSMIGRASI FIGURAN GIRL(END)Where stories live. Discover now