PART 8🌻

27.7K 2.2K 33
                                    

Happy reading guys!!!

Hari minggupun tiba, Syeila dan Sasa memilih untuk mengisi hari minggu mereka dengan belanja ke mall.

"Syei, ini bagus ngak?" Tanya Sasa pada Syeila sambil memakaikan tepat pada kepalanya topi yang memiliki hiasan telinga kelinci. Syeila dan Sasa yang sedang berbelanja di mall dan mereka sepertinya sangat menikmati me time mereka berdua.

"Ngak, terlalu kekanak-kanakan" jawab syeila pada Sasa sambil mengedarkan pandangannya ingin membeli sesuatu juga.

"Bodo amat gue mau beli yang ini, gue bakalan beli dua buat lo satu, trus buat gue satu ok" ujar Sasa. ketika Syeila ingin menolaknya namun Sasa sudah duluan memotong ucapannya.

"Ngk ada komentar,titik!!!" Sahut Sasa.

"mbak saya beli dua ya" kata Sasa pada mbak penjual yang ada disana.

"Baik mbak"

"Ck!! Terserah lo, gue mau kesana dulu mau lihat-lihat yang lain" Syeila langsung pergi meninggalkan Sasa setelah mengatakan itu.

"Ok" jawab singkat Sasa kemudian menyibukkan dirinya lagi untuk berbelanja.

Syeila sedang melihat lihat topi yang menarik perhatiannya dan mencoba salah satu.

"Hmmm, sa!!!" Panggil syeila ke Sasa.

"sa yang ini bagus ngak?" Tanyanya.

"Ngak!"

Syeila yang mendengar suara serak yang tentunya bukan Sasa
langsung menoleh kebelakang dan melihat seorang laki-laki dengan setelan baju kaos  putih dan celana hitam pendek dengan sepatu hitam, langsung mengangkat pandangannya, karena ia  terlihat sangat pendek di banding laki laki itu.

"Biang masalah? Lo ngapain disini?jangan bilang Lo ngikutin gue!!" Tanya syeila sambil menunjuk kearah laki laki tersebut yang bukan lain ialah Raiden.

"Ngak usah nunjuk-nunjuk gue,ntar jari lo gue patahin!!" Ancam Raiden sambil menepis jari milik syeila.

"Ck..bodo amat" Syeila langsung memutar malas bola matanya dan pergi ketempat lain, namun terhenti ketika sebuah tangan kekar melingkar di pergelangan tangan mungil nya.

"Mau kemana? Temenin gue belanja!!" Ujar Raiden memegang tangan Syeila dan menariknya ke sebuah toko perhiasan.

"Heheh, lo ngapain? Kalau Lo mau belanja yaudah belanja sendiri sendiri aja ngak usah ajak-ajak gue" kata syeila yang masih mencoba melepaskan genggaman milik Raiden. Tapi percuma saja karena genggaman Raiden sangat kuat dan membuat Syeila tidak dapat melepaskannya dan hanya mengikuti langkah Raiden dan kesulitan menyamakan langkah dengan Raiden dengan kaki mungilnya.

"Pilih satu" Raiden langsung menyuruh syeila untuk memilih satu kalung.

"Ngapain Lo nyuruh-nyuruh gue, pilih aja sendiri. Gue ngak mau!!" Tolak Syeila dengan wajah kesal.

"Pilih ngak!!" Ujar Raiden dengan suara yang sedikit ia tinggikan.

"Iya, iya gue pilihin tapi janji abis gue pilih kalungnya lho lepasin tangan gue" Tawar syeila pada Raiden.

"Hmmm"ujar Raiden.

Syeila mulai menatap satu persatu kalung yang tersusun rapi di rak.

"Hmmmm, gimana kalau yang ini aja kayanya bagus dan ngak terlalu mencolok amat" kata Syeila sambil mengambil satu kalung dan menunjukkan kan nya pada Raiden.

"Lo suka?" Tanya Raiden pada syeila.

"Gue ngak suka, tapi kalau ini buat pacar lo kayanya bagusan yang kaya gini deh" jawab syeila pada Raiden.

"Pak..saya beli yang ini" pinta Raiden pada bapak-bapak penjual di toko itu.

"Ini bukan buat pacar gue, gue ngak punya pacar, ini itu buat mama gue!" Kata Raiden berbisik di telinga syeila.

"Emang mama lo minta di beliin kalung?" Tanya syeila dengan sebelah alis terangkat.

"Mama gue ulang tahun jadi ini buat jadi kado buat dia" jawab Raiden kemudian pergi tapi masih dalam kondisi memegang tangan syeila.

"Eh, stop lepasin tangan gue, lo kan dah janji kalau gue milihin satu kalung lo bakalan lepasin tangan gue" ucap Syeila sembari mengingatkan Raiden.

"Gue antarin lo pulang!" Jawab Raiden dengan terus membawa Syeila kearah parkiran.

"Ngak mau!! Lepasin ngak atau gue teriakin lo maling"ancam syeila bermaksud agar Raiden melepas genggaman nya.

"Diem ngak!!" Sshut Raiden dengan meninggikan sedikit suaranya.

Saat Syeila ingin kembali memarahi Raiden langsung berhenti ketika sesuatu bergetar di saku celananya.

"Stop!!"syeila menyuruh Raiden untuk berhenti berjalan dulu.

"Halo....sasa, Lo dimana? Kita bareng pulangkan, plissss jemput gue, gue lagi di culik sama si Raiden" kata syeila sambil menatap Raiden dengan wajah ganasnya. Raiden hanya menatap datar ke arah syeila tanpa memberi kelonggaran sedikitpun pada genggaman nya.

"Halo halo syeii.. maafnya gue ngk bisa pulang bareng lo gue dan urusan bentar" setelah mengatakan itu sasa langsung mematikan  teleponnya dengan Syeila.

"Ha....halo sa!!"Syeila langsung menghentakkan kakinya kesal karena Sasa tidak jadi mengantarnya pulang. Karena tadi saat ke sini Syeila tidak membawa motornya.

"Jadi pulang bareng gue kan?" Tanya Raiden dengan sebelah sudut bibirnya terangkat. Syeila mau tidak mau harus mengikuti apa kata Raiden. Karena mengingat hari yang sudah mulai gelap.

"Ck.. yaudah ayok"vbalas Syeila sambil pergi menuju ke arah motor Raiden sambil berjalan dengan menghentak -hentakkan kakinya.

Raiden yang melihat tingkah Syeila hanya tersenyum  simpul.melihat Syeila dengan tubuh mungilnya yang menghentakkan kakinya di jalanan.

"Hmmm,gemesin" ujar Raiden kemudian menyusul syila.

"Yaudah, ayok!! Lo jadi kan antarin gue pulang!!" Kata syeila dengan tangan bersedekap didada dengan rona merah di wajahnya menahan emosi.

"Ck, gak sabaran banget Lo mau gue antari pulang" goda Raiden sambil memberikan sebuah helm kepada Syeila.

Syeila hanya memutar malas bola matanya. Dan memakai helm, yang kelihatan longgar di kepalanya, Raiden yang melihat syeila kesusahan saat memakaikan helm langsung membantu syeila memakainya.

Raiden menundukkan kepalanya dan menyamakan tingginya dengan syeila. Syeila yang melihat hal itu melotot kan Matanya menahan rona merah di pipinya agar tidak terlihat.

"Kepala lo kecil banget Syei.." gumam Raiden dengan tangan yang sibuk membantu syeila memakai helm nya.

Syeila yang mendengar hal itu langsung saja memalingkan wajahnya kesamping menahan malu, karena jika dilihat-lihat jarak wajah mereka tinggal sejengkal lagi.

"Buset, nih cowok kalau dari dekat keliatan ganteng banget woyyy." batin Syeila, sekarang rasanya syeila ingin menghilang saat ini juga.

"Gausah muji-muji gue, gue tau kalau gue ganteng jadi ngk usah baper"

Langsung saja Syeila membuang pemikiran nya tentang Raiden yang ganteng, karena kesal dengan apa yang dikatakan Raiden.

"Ck, nyesel gue akuin dia ganteng" batin syeila.

"Gausah nyesel" kata Raiden kembali membuat syeila semakin kesal.

"Lo kok tau gue bilang apa? Lo cenayang?" Tanya syeila bingung karena dari tadi Raiden seperti mendengar apa yang ia katakan.

Raiden tertawa melihat wajah syeila
"Udah ah, buruan naik"

Syeila langsung menaiki motor Raiden dan Raiden melajukan motornya membelah jalanan.

Oke guys udah part 8 aja nih.
Makin penasaran nih sm kelanjutan ceritanya
Lanjut ngak nih guys???
Jangan lupa vote dan komen yah guys.

TRANSMIGRASI FIGURAN GIRL(END)Where stories live. Discover now