PART 29 🌻

5.5K 485 17
                                    

    HAPPY READING GUYS:-)

    Syeila menggerutu kesal dalam hatinya,ia pikir Raiden benar benar akan mengajak nya jalan ketempat yang bagus,ia Sampai harus membatalkan janjinya dengan Alex,demi menuruti permintaan Raiden,harapannya Pupuh sudah,ia hanya di ajak duduk diatas rooftof rumah Raiden,memang syeila akui suasana di atas sana sangat indah meski disiang hari,ia dengan kesal melipat kedua tangannya di dada, menatap kesal Raiden yang kini malah asik sendiri dengan laptopnya.

"Ngerjain apa sih!! Tadi katanya mau jalan,jalan apaan, perasaan dari tadi aku cuma diam,duduk,natep kamu yang asik sama laptop kamu,tau tau gini mending aku jalan sama Alex aja tadi" ucapnya,kembali melototkan matanya mengingat kalimat terakhir yang ia ucapkan,ia meneguk salivanya takut,perlahan melirik kearah Raiden yang sudah siap menerkamnya.

Raiden dengan kuat menutup layar laptopnya,lalu berdiri berpindah posisi ke bangku di samping syeila.syeila mengembangkan senyumnya,melihat Raiden yang duduk disebelahnya,namun kembali menciut ketika tatapan tajam menghunus kearahnya.

"Ngapain masih disini?tadi katanya mau jalan sama Alex yaudah,sana" ujar Raiden dengan nada mengusir,syeila membulatkan matanya mendengar perkataan Raiden,ia kira Raiden tidak akan menganggap itu serius.syeila menatap kesal Raiden lalu beranjak ingin meninggalkan Raiden.

"Yaudah,aku mau pulang" ujarnya menghentakkan kakinya,belum sempat dua langkah ia sudah ditarik kembali keposisi duduknya.

"Diam,gausah bandel"ujarnya dingin lalu mengeluarkan sebuah kotak berwarna ungu.

Syeila masih kesal dengan Raiden ia memalingkan wajahnya kesamping,sial mengapa ia bertingkah seperti anak kecil.

Raiden memutar balik pandangan Syeila membuat tatapan mereka bertemu perlahan tangan Raiden mengambil sebuah kalung dari dalam kotak itu dan menunjukkannya pada Syeila,mata syeila berbinar melihat kalung itu.

Raiden tersenyum melihat mimik wajah Syeila yang menunjukkan tanda suka akan benda yang ia berikan itu.

Syeila menghela napas panjang,
pasalnya ia mengira Raiden akan romantis seperti kebanyakan cowok,yang memasang kalung pada gadis yang mereka belikan benda itu,nyatanya Raiden hanya memberikannya pada Syeila dan kembali sibuk dengan benda pipih ditangannya.

"Ckk,ngeselin banget sih jadi cowok,pasang gitu,apa gitu" gerutu syeila dengan suara kecil namun masih bisa di dengar Raiden,perlahan terdengar tawa dari Raiden membuat Syeila semakin kesal, perlahan Raiden mendekat dan memasangkan kalung itu pada leher syeila, syeila mengulas senyum di wajahnya,dan kembali menatap Raiden.

"Rai,kamu tau ngak,aku seneng Karna aku bukan figuran,dan ngak perlu khawatir aku bakalan hilang dari novel ini" ucapnya senang, namun berbeda dengan Raiden Perkataan syeila barusan membuat pikirannya semakin berantakan.

"Pulangnya nanti aja ya,aku masih mau nunjukin sesuatu sama kamu"ujar Raiden pada syeila,syeila hanya menggangguk lagian disini juga aman,dan ia juga percaya pada raiden.dari pukul 5 hingga gelap Raiden dan Syeila masih setia berada di rooftof,jangan tanya apa yang mereka lakukan mereka hanya becanda menceritakan dirinya masing masing.

Matahari mulai terbenam membuat pemandangan yang sangat indah jika dilihat dari atas rooftof,syeila membulatkan matanya terpukau dengan sunset yang tercipta barusan,Raiden mengulum senyum melihat wajah Syeila yang begitu senang,perlahan kegelapan mulai menutupi langit biru,perlahan Raiden pun ikut berdiri dari posisi nya.

"Mau kemana?" Tanya syeila mendongak menatap Raiden.

"Mau nunjukin yang lebih indah lagi"

jawabnya lalu pergi meninggalkan
Syeila,yang kini hanya diam menatap langit biru yang gelap tanpa ada bintang disana.

TRANSMIGRASI FIGURAN GIRL(END)Where stories live. Discover now