PART 27 🌻

6.4K 621 13
                                    

HAPPY READING GUYS:-)




Syeila menuruni tangga dengan seragam yang sudah rapi,wajahnya begitu bahagia,entahlah sejak semalam ia melihat bahwa tokoh utama dalam cerita ini adalah dirinya,ia sangat bahagia ia tidak perlu takut kejadian yang ia takuti akan terjadi,terlebih lebih ia senang karena perannya yang menjadi pasangan Raiden,sudahlah memikirkannya saja membuat jantungnya berdebar tidak Karuan.senyumannya perlahan menipis melihat seseorang tengah duduk sarapan dengan papanya David.

"R-raiden? Lo ngapain disini? Lo bangkrut sampai numpang makan di rumah gue" ceplos syeila kebablasan.

"Hehh!! Mulut kamu perlu disekolahin" tegur David di balas cengiran dari syeila,syeila kemudian menarik satu kursi di depan Raiden lalu ikut sarapan.

"Seno mana?"

"Duluan di antar pak Dadang katanya harus datang cepet" jawab David mengunyah makanan nya.

"Kalau papi ga ke kantor? Apa jangan-jangan papi bangkrut!! Atau--" ucapan syeila terpotong ketika sesendok nasi masuk kedalam mulutnya.syeila mengunyah kesal makanan dalam mulutnya itu menatap sang pelaku yang merupakan Raiden.

"Mulut kamu kasih remnya" ucapnya dingin lalu beranjak dari tempatnya meraih jaket kulit berwarna hitam dan kunci motornya.

"Ayok berangkat,dah telat"

"Ehh,Iyah,pah syeila berangkat dulu ya" pamitnya menyalami tangan David disusul Raiden.

"Jaga anak saya" ucap David tegas pada Raiden.

"Iya pa" balasnya lalu berjalan keluar,sedangkan Syeila hanya meneguk salivanya susah payah melihat interaksi dua laki laki yang mengisi hidupnya.saling berinteraksi dengan sifat yang sama sama dingin.

Syeila masih terus mengukir senyum mengingat kebenaran yang tidak mengecewakan dirinya.sedangkan Raiden wajahnya seperti sedang takut akan sesuatu,ia takut melihat wajah bahagia syeila,entah mengapa ia merasa akan terjadi masalah besar setelah ini.

"Aku takut akan senyumanmu itu,karna aku sendiri tak yakin apakah itu akan terus terlukis di wajahmu apa tidak kedepannya,tapi apapun itu aku akan terus berusaha membuatmu untuk terus tersenyum meski aku harus menghilang sekalipun" batin Raiden gusar,lalu kembali mengukir senyum tipis menatap gadis di depannya saat ini.

"Udah belum?"

Syeila mengangguk kegirangan lalu menaiki motor Raiden dengan mengalungkan kedua tangannya di leher Raiden.
Setelah merasa sudah siap Raiden langsung memajukan motornya,hembusan angin pagi membuat Syeila semakin senang,namun tidak dengan Raiden pikirannya semakin kacau melihat senyuman gadis itu,yang terpantul jelas di kaca spion motornya.

___

"Ngapain tuh rame rame?emang ada pembagian bansos ya?" tanya syeila turun dari atas motor Raiden,kini mereka telah sampai ke area parkiran dan melihat lapangan yang di kerumunan banyak orang.

Bughhh!!

Satu pukulan mendarat mulus di wajah Adam ketua OSIS yang pernah menjadi penyebab kandasnya hubungan Raiden dan Kirana,tapi mungkin untuk saat ini Raiden perlu berterima kasih pada cowok yang satu itu,karna jika bukan karna dia mungkin ia tidak akan mengingat kembali ingatannya dan menemukan syeila.

Syeila meringis mendengar beberapa pukulan yang terdengar dari sana ia tidak pergi kesana karna di tahan oleh Raiden alhasil ia hanya bisa memandang dari arah jauh,karena rasa penasaran yang sudah di atas ubun-ubun syeila melangkah maju dan matanya membulat sempurna melihat dua seorang siswa dengan seragam yang sudah urak urakan dan rambut berantakan belum lagi wajah dua cowok itu babak belur.

"Fren-zo?" Syeila meringis melihat sisi lain dari Frenzo, sedangkan yang dipanggil menoleh dan langsung mengehentikan aktivitas gelapnya lalu bergegas berdiri dan langsung meninggalkan Adam yg sudah terkapar mengenaskan.

Semua sudah mulai membubarkan diri, beberapa siswa membantu Adam yang sudah tampak susah untuk berdiri.

Sedangkan Syeila masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi,perlahan kakinya Mundur dan menabrak seseorang.syeil membalikkan tubuhnya dan mendapati Raiden tengah menatapnya tajam,sial syeila lupa jika Raiden tadi melarangnya untuk kemari.

"Kenapa bandel?" Tanya Raiden mendatangi syeila yang masih diam mematung,usai melihat keadaan Frenzo barusan,belum lagi tatapan Raiden yang mengintimidasi dirinya.

"Ga usah khawatir,dia ga bakalan kenapa kenapa"

Syeila ternganga mendengar penuturan Raiden yang tak ada rasa khawatirnya dengan keadaan Frenzo,dengan santainya ia berkata seperti itu,syeila mengerucutkan bibirnya kesal lalu menatap tajam kearah raiden.

"Bapak kau ngak kenapa kenapa,dia sahabat kamu,harusnya kamu larang dia bukan malah di tonton raiden" ketus Syeila kesal lalu beralih berjalan mengejar Frenzo meninggalkan Raiden yang semakin menatapnya datar.

Dengan kotak p3k di tangannya syeila berlari mengejar Frenzo yang berjalan dengan cepat.sedangkan Raiden dari tadi hanya memandang datar gadis yang baru resmi menjadi pacarnya tadi malam.

"Zo!!"panggil syeila menarik tangan kekar Frenzo,Frenzo sontak terkejut dan membalikkan tubuhnya menatap gadis yang ia kenal tengah memasang wajah khawatir melihatnya.perlahan matanya menatap Raiden yang tengah berdiri tepat di belakang syeila.tatapan keduanya seperti sedang berinteraksi,entahlah mereka berdua seperti memiliki sebuah rahasia.

"Kenapa?" Tanyanya dingin pada Syeila.

"Kenapa?Lo tanya kenapa? Wahhh fix Lo memang kurang sehat sama kayak raiden"ucapnya menggeleng lalu menarik tangan frenzo duduk di bangku yang tersedia di sepanjang koridor sekolah.

"Duduk dulu, biar gue obatin" ucap Syeila mulai mengobati luka Frenzo,Frenzo tertegun melihat wajah putih bersih syeila yang begitu hati hati mengobati luka di wajahnya,jangan tanya bagaimana dengan keadaan raiden,yang jelas statusnya yang sebagai pacar syeila seperti tidak di butuhkan saat ini,syeila seperti tidak menganggap keberadaan nya,Raiden menghembus napas kasar lalu bersender pada didinding di belakangnya dengan tangan yang terselip di kedua saku celana abu abunya,beberapa siswa-siswi yang melewati area itu,menatap lucu pada wajah Raiden yang sudah memerah padam,melihat keuwuan didepannya.

"Udah" ketus Raiden kesal kemudian menarik tangan syeila,syeila sontak berdiri dan menatap aneh pada Raiden,Frenzo terkekeh pelan lalu menatap wajah Raiden yang nampak tak suka jika syeila mengobatinya.

"Ck, posesif amat Lo,emang Lo berdua udah jadian?" Tanyanya terkekeh pelan lalu beranjak berdiri,syeila tertunduk malu,sial mengapa pertanyaan itu harus di tanyakan oleh Frenzo.

"Udah,jadi Lo jangan Deket Deket" potong Raiden menyelipkan jari jemarinya dengan syeila.

Deg

Jantung Frenzo terasa sesak mendengar pernyataan Raiden barusan,ia sudah tau bahwa hal ini akan terjadi,baru kemarin ia menyatakan perasaannya pada syeila, ternyata Raiden lebih dulu mendapatkan jawaban dari syeila.matanya kembali menatap Raiden  dengan senyum smirk seolah ingin mengatakan sesuatu.raiden kembali mengalihkan pandangannya dan mengajak syeila ke dalam kelas.

Disisi lain seorang gadis menggenggam kuat sisi buku yang ia bawa,matanya memerah, perasaannya hancur mendengar percakapan ketiga orang tadi.
Perlahan raut wajahnya menampilkan senyum miringnya.

"Sial,lo maksa gue buat ubah semuanya lagi!!  Ckk,tapi ngak papa kali ini gue pastiin Lo bakalan hilang selamanya dan gue bakal ngambil alih peran Lo "SYEILA RANA VUITTHEN" ucapnya pelan lalu menarik secarik kertas dan menuliskan sesuatu di sana


Segitu dulunya partnya,hehehe sorry kalau singkat partnya.

Thanks,jangan lupa komen vote, and spam next ok

Bye see you next part 😁

TRANSMIGRASI FIGURAN GIRL(END)Where stories live. Discover now