The Billionaire's Plaything : Secretary

1.9K 115 8
                                    

⚠ MATURE CONTENT ⚠

🔞 NOT FOR CHILDREN 🔞

💜 TAEJIN 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jam tujuh malam dan aku masih duduk di meja di luar kantor sang CEO, sejenak beristirahat setelah hari yang panjang dan melelahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam tujuh malam dan aku masih duduk di meja di luar kantor sang CEO, sejenak beristirahat setelah hari yang panjang dan melelahkan. Aku berputar pelan di kursi putar hitam dari kulit mahal sementara satu persatu staf meninggalkan ruangan. Melepaskan sepatu pantofel yang sudah kukenakan seharian, aku menggosok kedua kakiku yang letih. Yup, harga sepatu itu memang cukup mahal tapi sangat amat tidak nyaman dikenakan, apalagi seharian. Lelah, aku menyandarkan tubuh dan kepala ke belakang kursi sambil terus berputar pelan. Bosan, aku menatap langit-langit, bertanya kapan aku bisa pulang. Sebagai sekretaris pribadi bos, aku harus tetap tinggal di kantor selama pria itu belum pulang.

Interkomku berbunyi dan terdengar suara Presdir Kim, bosku, berbicara. "Come to my office for a minute."

Aku mengenakan sepatuku kembali dan masuk ke dalam kantor pria itu dan menutup pintu di belakangku. Bos besar itu sedang duduk di belakang meja dan tampak agak tak fokus. Tubuhnya yang maskulin dan berotot duduk menyandar di kursi besarnya dengan gelas kosong di tangan. Aku bisa mencium aroma whiskey.

"Seokjin," panggilnya saat melihatku. "Kemarilah, temani aku minum."

Aku bimbang sesaat, memikirkan pekerjaanku tapi ini adalah Jumat malam dan ini juga bisa dihitung sebagai salah satu tugasku. Aku menyeberangi ruangan dan duduk di kursi di hadapannya sambil merapikan kemeja yang kukenakan. Presdir Kim menuangkan minuman ke gelas lalu mengisi gelasnya sendiri dan mendorong gelasku melewati permukaan mejanya yang berkilat. Aku meraihnya lalu meminumnya. Minuman itu menuruni tenggorokanku dan rasanya tak sekeras yang biasanya kuminum, tebakanku ini adalah minuman yang sangat mahal. Cocok dengan Presdir Kim, pikirku sambil menyesap. Dia juga meminumnya sambil memerhatikanku dari sudut matanya.

"Kau tahu kenapa aku mempekerjakanmu, Seokjin?" tanyanya tiba-tiba, meletakkan siku di meja untuk menahan beban tubuhnya sambil menatap ke dalam mataku. Aku menggeleng, tapi juga jadi penasaran.

"Tidak, Presdir Kim," jawabku sambil menggeleng. Bagaimanapun, aku tahu aku bukanlah jenis sekretaris andal.

"Karena kau adalah Seokjin," jawabnya terus terang dan mengejutkanku lalu dengan tenang kembali bersandar ke kursi. Aku tersedak mendengarnya dan cepat meletakkan kembali gelas ke meja. Apa yang dikatakan Presdir Kim? Dia mabuk?

"Kau mengenakan kemeja putih," ucapnya setengah melamun sambil menatap ke langit-langit kantor. "Dan aku bisa melihat dengan mudah lekuk tubuhmu. Dan yang aku inginkan saat itu hanyalah merenggut kancing-kancing tersebut agar aku bisa melihat dengan lebih jelas." Lalu dia menatapku tanpa ragu dan tersenyum. "Jadi aku menerimamu."

ADDICTED | TAEJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang