A piece of fanfiction from pairing Taejin that typically can be read in one sitting and focuses on a erotic romance stories, with the intent of evoking a "single effect" or mood.
This book is dedicated to celebrating Taejincember month.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seokjin melewatkan akhir pekan dengan perasaan yang tidak menentu. Ia nyaris tidak bisa menunggu hingga Senin datang dan melihat apakah ada kelanjutan tentang apa yang terjadi antara dirinya dan Boss perusahaan tempatnya bekerja itu. Seokjin tidak yakin ada hubungan khusus yang akan terbentuk di antara mereka, tapi ia benar-benar tidak bisa melupakan rasa pria itu dan Seokjin menginginkannya lagi.
Seokjin memilih pakaiannya dengan hati-hati pagi itu, tidak mudah menggabungkan antara gaya seksi dan formal untuk dirinya yang seorang pria submissive. Ia memutuskan bahwa celana slim fit hitam dengan kemeja putih akan menciptakan kombinasi tersebut, di tambah blazer hitam, sedikit pelembap wajah, rambut yang tertata rapih dengan sentuhan lipbalm di akhirnya. Seokjin berpikir ia terlihat... sempurna.
Ketika Seokjin tiba di kantor, Boss-nya sudah ada di sana, terkunci di kantornya seperti biasa. Ia bisa mendengar suaranya yang dalam yang sedang berdebat dengan client melalui sambungan telepon. Perut Seokjin bergejolak. Ia gugup, bersemangat, gelisah dan terangsang pada saat yang bersamaan.
Seokjin memutuskan bahwa sebaiknya ia melakukan rutinitas hariannya dan tak perlu menarik perhatian pada dirinya sendiri. Jika Taehyung menginginkannya, pria itu pasti akan memberitahunya.
Beberapa jam berlalu dan Taehyung akhirnya keluar dari kantor. Ia benar-benar kesal, hari ini tak ada yang berjalan sesuai rencana dan Taehyung butuh menenangkan diri sejenak. Saat itulah ia melihat sekretarisnya, tengah membungkuk di meja kabinet untuk mencari berkas yang dibutuhkan Taehyung rapat siang ini.
Sekilas, ia langsung mengenali perubahan gaya berpakaian pria itu, celana slim fit hitam ketat yang membungkus bokong kencangnya dan pria itu berbalik, bibir penuhnya dilapisi lipbalm yang tampak begitu merah mengkilap. Sial, ia terlihat begitu mengundang dengan warna bibir seperti itu. Taehyung bisa merasakan sentakan kejantanan di balik celananya.
"Seokjin, aku membutuhkanmu di kantor setelah kau selesai dengan berkas-berkas tersebut." Taehyung berani bersumpah kalau Seokjin memerah mendengar kata-katanya. Pria itu mengangguk sambil meneruskan pekerjaannya. Tak lama setelah itu, terdengar ketukan di pintu kantornya.
"Masuk!" perintahnya singkat.
Seokjin begitu gugup sekaligus antisipasi dan ketika ia menutup pintu di belakangnya, kedua lututnya nyaris lumpuh ke bawah, apalagi ketika pria itu melemparkan perintah lain, "Kunci pintunya."
Ketika pintu berbunyi tanda terkunci, Seokjin menarik napas dalam dan kembali berbalik pelan menatap Boss-nya itu. Ia tidak berani menatap mata pria itu secara langsung, jadi yang dilakukannya hanyalah menatap ujung meja kerja Taehyung. Dari sudut matanya, Seokjin mendapati pria itu berdiri dan itu membuat napasnya tersangkut di tenggorokan.
