A piece of fanfiction from pairing Taejin that typically can be read in one sitting and focuses on a erotic romance stories, with the intent of evoking a "single effect" or mood.
This book is dedicated to celebrating Taejincember month.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SETELAH kelulusan, sekelompok para siswa berkumpul merayakan kelulusan mereka dari SMA dan awal dari kehidupan dewasa mereka.
Seokjin adalah satu di antara mereka dan ia menikmati acara kumpul-kumpul tersebut, terutama karena pria yang diam-diam disukainya selama dua tahun ini juga ada di sana—namanya Jungkook.
Seokjin sangat, sangat pemalu sehingga ia menyimpan hal tersebut rapat-rapat. Pria itu seorang atlet bela diri yang jago, tubuhnya tegap dengan rambut hitam dan mata hitam legam, senyumnya memesona dan Seokjin tahu pria itu di luar jangkauannya.
Tapi itu bahkan tidak ada setengah kebenarannya. Kebanyakan teman di kelasnya berharap bisa mengajak kencan si rambut cokelat pemalu itu tapi mereka terlalu takut ditolak. Tidak ada yang beranggapan kalau Seokjin sombong, hanya saja mereka berpendapat bahwa tidak mudah mendekati pemuda itu.
Alhasil, Seokjin selalu berpikir ia tidak menarik dan teman-temannya selalu berusaha memasangkannya dengan seseorang tapi itupun tidak berhasil. Kencannya selalu gagal di percobaan pertama. Tak pernah ada yang mengajaknya berkencan untuk kali kedua. Tapi ia tidak sadar bahwa sifat pemalunya yang membuat orang-orang berpikir Seokjin tidak tertarik pada mereka.
Tapi sekarang, mata cokelatnya dipenuhi kebahagiaan karena bergabung dengan grup itu, melihat mereka tertawa, bersenang-senang, kelompok populer dengan bermacam prestasi. Pelan, satu persatu meninggalkan grup tersebut hingga tersisa delapan orang termasuk Seokjin, yang sebagian besar memutuskan untuk menginap di rumah Jungkook karena orangtuanya sedang dalam perjalanan bisnis di Jepang.
Tidak ada orangtua artinya ada sejumlah besar alkohol yang terlibat dan mereka minum banyak. Tapi tidak dengan Seokjin, ia tidak mau mempermalukan dirinya di depan Jungkook dengan mabuk-mabukan. Seokjin juga memperhatikan kalau Jungkook tidak minum banyak—mungkin karena dia tidak ingin ikutan mabuk dan membiarkan teman-temannya yang hilang kontrol merusak rumah orangtuanya.
Sementara mereka mulai kehilangan kontrol, para anggota grup yang masih tersisa itu memulai permainan Truth or Dare. Yang kemudian dengan cepat berubah hanya menjadi Dare. Sambil terus minum, beberapa tantangan sudah mulai berganti lebih liar. Seokjin merona saat melihat temannya, Jinseok, sudah meloloskan kausnya dan memamerkan tubuh atasnya.
Seokjin menolehkan wajah ketika melihat kekasih Jinseok— Taehyung, yang juga mabuk menggerayangi dada temannya. Yang melegakan, Jungkook juga tak menatap ke arah Jinseok. Melainkan pria itu menataphya. Bahkan, Jungkook tersenyum pada Seokjin. la membalas senyum itu ragu lalu buru-buru menurunkan pandangan. Sayangnya, momen tersebut harus buyar karena ulah Taehyung.
