HEARTBEATS

1.2K 103 18
                                    

TEEN ROMANCE

💜 TAEJINKOOK 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Detik demi detik berputar. Waktu demi waktu terus berjalan. Dan perlahan... kepingan-kepingan itu mulai menghilang.

Aku terengah-engah setelah berlari melewati koridor panjang menuju kelas. Jungkook, kembaranku, ia bukan orang rajin yang datang tepat waktu. Namun, kebiasaan telatnya entah mengapa kini menjadi kelemahanku kala kusadari aku tak sama seperti manusia lainnya.

Ada yang berbeda dengan irama jantungku. Hentakannya lemah dan pelan, nyaris tak terdengar dan terdeteksi olehku.

Aku mengatur napas sambil menggenggam dada. Berharap menemukan jantung mengentak sekuat irama genderang perang. Namun yang kutemukan hanya detakan biasa dengan tubuh lemah dan lelah.

"Apa hanya segini kemampuanmu?"

Suara remaja laki-laki. Terdengar datar dan menyebalkan. Aku berharap ia bukan Jungkook, karena sudah pasti aku akan diejek habis-habisan olehnya sampai besok.

"Seokjin!" panggilnya.

Suaranya bukan suara Jungkook. Jungkook tidak suka memanggilku seperti itu, kecuali ketika ia sedang marah tingkat tinggi.

Aku menoleh. Melihat seringai mematikam terpampang di wajah tampan seorang remaja laki-laki yang paling misterius di angkatanku.

Kim Taehyung.

"Hai! Apa Jungkook membuatmu telat lagi?"

Bukannya menjawab, aku balik bertanya, "Sedang apa kau di sini?"

Dengusan adalah jawaban yang kudapatkan sebelum jawaban lain yang lebih menyebalkan.

"Apa aku tidak boleh berada di sekolah ini?"

Aku menatapnya sinis. "Tentu, tapi di sini bukan jalan yang bisa dilewati anak sepertimu."

Taehyung menyeringai lebar. "Harusnya kau yang sekelas denganku, bukan si Jungkook, agar kita bisa menjadi teman dekat." ujarnya santai, tapi tidak demikian dengan reaksi alamiku.

Aku menahan napas mendengarnya. Tampang sangar hanya kamuflase agar ia tidak mengetahui isi hatiku padanya.

Dia Taehyung, pria tampan misterius yang sayang untuk diabaikan. Apa pun tentang dirinya pasti membuka misteri baru yang ingin dikuak oleh semua orang. Termasuk diriku.

Walaupun sebenarnya aku bisa menguaknya dengan mudah jika meminta bantuan Jungkook, tapi aku tak mau Jungkook tahu kalau sebenarnya, aku tertarik pada sahabat baiknya ini.

"Seokjin...." panggilnya pelan ketika lama tak kuberi balasan. "Apa yang kau pikirkan?"

"Tidak ada," balasku sarkas. Aku berjalan meninggalkannya dengan sebuah peringatan. "Kembali ke kelasmu sana! Atau kau ingin kulaporkan ke bagian Konseling?"

Taehyung mengumpat. Karena aku yakin, ia ada di sini karena ia ingin lari dari pelajaran alias bolos. Kalau tidak begitu, mengapa ia ada di sini? Sedangkan gedung kelasnya ada di sisi berlawanan dengan gedung kelasku?

ADDICTED | TAEJINTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon