Night on The Dessert

3.8K 169 14
                                    

⚠ MATURE CONTENT ⚠

🔞 NOT FOR CHILDREN 🔞

💜 TAEJIN 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam sudah turun di padang pasir tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam sudah turun di padang pasir tersebut. Bulan menggantung di langit gelap, dikelilingi bintang yang berkerlap-kerlip, di antara desahan pelan angin dan suhu yang mulai turun ketika malam semakin larut. Padang pasir itu terlihat indah, nyaris mistis, luas yang tak berujung, tampak menyesatkan dan mematikan, tapi aura magisnya tetaplah kuat.

Di tengah padang, di dalam sebuah tenda mewah dengan tirai-tirai tebal eksotis yang digantung artistik dan beralaskan karpet-karpet mahal kaya warna yang dirajut cermat dengan tangan, seorang pria duduk bertelanjang dada di atas bantal sutra renda. Di sana, dia bersantai, sambil menikmati arak dari cangkir kecil di atas nampan emas yang berkilau keemasan oleh cahaya lentera. Dia adalah pria yang kuat, berkuasa, pemimpin atas kaumnya, yang terbiasa memutuskan nasib rakyatnya dengan satu kalimat ataupun satu lambaian tangan. Tapi malam ini, situasi akan diputar, di mana malam ini nasibnya akan terletak di tangan seorang penari, pemuda manis yang akan menentukan kesenangan seperti apa yang bisa diperolehnya.

Tiba-tiba, tenda bergetar seolah terkena hembusan angin dan tirai tenda tersibak, membuat lampu berkedip dan meredup sebelum kembali terang. Aroma harum dari minyak wangi lembut mengalir sedap terbawa angin sebelum penari itu benar-benar memasuki tenda mewahnya itu.

Sekarang, pria itu tidak lagi sendirian. Seorang pemuda manis berdiri di depannya. Sosoknya ditutupi pakaian sutra kaya dengan warna eksotis, rok sutra cokelat krem yang terbelah memperlihatkan celana harem kuning emas. Ikat pinggangnya tampak berat dipenuhi koin emas dan manik-manik senada di pinggul bawah. Atasan putih transparan yang serasi membungkus tubuh putihnya.

Pergelangan tangan dan leher penari itu dilingkari gelang dan perhiasan rumit, khas bangsa mereka. Begitu juga pergelangan kaki indahnya. Wajahnya tersembunyi di balik cadar berwarna kuning emas, hanya menyisakan mata cokelat eksotisnya serta rambut hitam yang terurai kusut menampilkan aura seksi.

Kemudian, musik dari drum kulit yang ditabur oleh tangan pemusik bergema pelan, menciptakan melodi eksotis yang diiringi dengan tiupan seruling kayu. Lengan-lengan penari itu seketika terangkat ke atas kepalanya seolah musik itu memberinya perintah tanpa kata-kata dan dia patuh sepenuhnya, membuat pria itu terkesima dengan gerakan awal yang diperlihatkan sang penari, dengan lekuk lembut tubuhnya, dengan kulit pucat halusnya. Pria itu tidak berani bergerak, takut jika gerakan pelan sekalipun akan membuat penari itu menghilang, seperti ilusi. Jadi ia diam tak bergerak di tempat duduknya tatkala tarian itu bermula.

Musik itu pelan, lembut, terasa menggoda dan gerakan gemulai penari itu terlihat penuh dosa dan anggun di saat bersamaan. Dia berputar, roknya terangkat berayun memperlihatkan bentuk kaki langsing di balik balutan tipis celana harem. Pemuda manis itu bergerak kian dekat, matanya dipenuhi janji lalu sosok itu kembali bergerak menjauh, sengaja menggodanya. Sementara dia terus menari, pemuda manis itu mulai melepaskan cadarnya, lalu dengan berani mendekat dan menyampirkan selendang harum itu di atas wajah sang pemimpin gurun tersebut.

ADDICTED | TAEJINWhere stories live. Discover now