A piece of fanfiction from pairing Taejin that typically can be read in one sitting and focuses on a erotic romance stories, with the intent of evoking a "single effect" or mood.
This book is dedicated to celebrating Taejincember month.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seokjin setengah mati menginginkan Boss-nya.
Ia tahu itu adalah pemikiran gila, keinginan liar yang terlalu gila, tapi ia tidak bisa mengendalikan pikirannya sendiri. Nyaris mustahil membuang pria seksi itu dari benaknya. Cara boss-nya itu berjalan, wangi parfum yang tercium dari tubuh gagahnya, bagaimana otot-otot indahnya meregang di balik kemeja bersih mahalnya. Dan tangan-tangan yang di bayangkan oleh Seokjin sedang menyentuhnya, memegangnya, meraba bokongnya, melepaskan dan melucuti celannya ke bawah sebelum memasukinya. Oh itu pasti luar biasa sekali rasanya.
Sang Boss memang seperti dewa seks yang meneriakkan godaan tanpa henti kepada seluruh umat manusia. Dan sialnya, pria itu adalah segala yang di dambakan Seokjin dari seorang dominant.
Sebenernya, untuk waktu yang lumayan lama ketika mereka bekerja bersama, Seokjin selalu bersikap profesional dan menjaga jarak, dan ia berusaha untuk tidak menunjukan ketertarikan atau bahwa kulitnya merinding mendambakan hanya karena berdekatan. Sampai hari... dimana segalanya runtuh dan topeng yang dikenakannya lepas.
Hari itu adalah hari yang sangat panjang dan Seokjin harus masih menghadiri pesta ulang tahun temannya setelah dari kantor. Tentu tidak mungkin datang ke pesta dengan setelan kantor dan juga tidak mungkin ia ke kantor dengan pakaian casual, sehingga Seokjin sudah menyiapkan pakaian tersebut dan membawanya ke kantor, berniat untuk menggantinya setelah jam kantor usai dan langsung menuju tempat pesta.
Sementara hari itu beralalu panjang dan melelahkan, Seokjin menjadi sedikit gugup dan tidak sabar untuk meninggalkan kantor, apalagi ketika Boss-nya itu terlihat begitu tampan dan menggoda, dengan setelan hitam dijahit khusus dan tingkah laku bajingan yang di milikinya. Oh Tuhan, Seokjin merasa panas dan bergairah dan ia berdoa agar bisa secepatnya meninggalkan kantor. Berdekatan dengan pria itu menjadi semakin sulit dari hari ke hari!
Ketika semua pekerjaan selesai, Seokjin cepat-cepat pamit dan bergegas ke kamar kecil. Ia masuk ke salah satu bilik dan melepaskan pakaiannya. Tak bisa menahan diri, ia menyelipkan satu tangan di balik celana dalam mulai memasuki lingkaran berkerut yang berkedut dengan jari-jarinya. Seokjin membutuhkan puncak kenikmatan, ia butuh melepaskan ketegangan yang menjerat otak dan tubuhnya, akibat dari pria itu.
Seokjin lalu duduk di atas closet dan terus mengusap dirinya sambil membayangkan pria itu. Semakin cepat dan lama ia mengusap dirinya, semakin keras erangannya terdengar hingga... pintu terdobrak membuka dan apa yang ditemui sang pendobrak kurang ajar itu adalah pemandangan sang sekertaris sopan yang kini hanya mengenakan kemeja yang seluruh kancingnya terlepas sementara celana dalamnya menyangkut di pergelangan lalu jarinya berada di kedalaman hangat yang sempit dan basah akibat cairan percum serta wajah syok pemiliknya. Sempurna!
