SEXIEST CEO

1.6K 125 20
                                    

⚠ MATURE CONTENT ⚠

🔞 NOT FOR CHILDREN 🔞

💜 TAEJIN 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

💜 TAEJIN 💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah menunggu hampir setengah jam, barulah sang sekretaris mempersilakanku masuk untuk menemui Kim Taehyung—sang pemilik gedung pencakar langit sekaligus perusahaan tempatku bernaung selama ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah menunggu hampir setengah jam, barulah sang sekretaris mempersilakanku masuk untuk menemui Kim Taehyung—sang pemilik gedung pencakar langit sekaligus perusahaan tempatku bernaung selama ini. Saat aku mendapatkan panggilan telepon pagi ini, yang memintaku untuk naik ke lantai teratas dan menemui sang pemimpin puncak, aku cemas setengah mati dan bertanya-tanya tentang apa yang telah kulakukan, sehingga pria itu memanggilku ke sana. Dan sekarang, aku akan mengetahui jawabannya. Saat aku mendorong pintu berat tebal ini dan memasuki ruangannya.

Ruangan itu besar, modern, dengan kaca jendela lebar yang menggantung dari langit-langit hingga ke lantai, kurang lebih seperti bayanganku tapi dalam bentuk serta desain yang jauh lebih mewah dan elegan. Di sudut kantor yang jauh, terletak sebuah meja kayu besar yang kokoh dan di belakang meja tersebut, terdapat sebuah kursi putar cokelat mengilat yang mahal dan di sanalah pria itu duduk. Kim Taehyung, sang penguasa Yeontan Tower, si tampan berambut gelap dan bermata gelap.

"Seokjin, akhirnya, senang bisa melihatmu." Ia berdiri, memperlihatkan penampilannya hari ini, setelan hitam sempurna, dengan kemeja sutra putih dan dasi sutra hitam yang mahal. Secara total sangat mengesankan. Tanpa sadar, aku menelan ludah, walau aku tidak tahu alasan pastinya.

Ia mempersilakanku duduk. Aku bergerak maju, berusaha tidak gugup dan duduk di hadapannya. Ia masih berdiri, menatapku dan tampak berpikir sehingga wajar saja aku merasa semakin gugup.

Apa yang dipikirkan sang CEO tampan ini? Kenapa ia memanggilku? Aku—yang pada dasarnya—hanya karyawan rendahan biasa.

Aku berusaha menatap matanya, mencoba mencari tahu, menebak-nebak namun apa yang terjadi? It's too much for me. Sepasang mata itu tajam dan dalam, aku yakin banyak sekali orang yang tersesat seperti yang merasa saat ini kurasakan. Susah-payah aku mengalihkan tatap namun aku bersumpah sudut bibir pria itu menyembunyikan senyum.

ADDICTED | TAEJINWhere stories live. Discover now