DIRTY MIND - IV

4.6K 227 55
                                    

⚠ MATURE CONTENT ⚠

🔞 NOT FOR CHILDREN 🔞

💜 TAEJIN 💜

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya, Taehyung menghabiskan sepanjang siang meneliti laporan keuangan yang kemarin di terimanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Keesokan harinya, Taehyung menghabiskan sepanjang siang meneliti laporan keuangan yang kemarin di terimanya. Ia baru saja kembali dari istirahat makan siang. Saat mendengar denting email masuk, tatapannya terangkat. Rupanya dari Seokjin. Jam menunjukkan kurang dari jam tiga sore. Taehyung kemudian membuka email tersebut, menyandarkan punggung ke kursi dan mulai membaca.

Dear Dad,

Seperti yang anda perintahkan, aku tinggal seharian di apartment dan memikirkan apa yang telah terjadi di antara kita, apa yang kini sudah berubah, apa yang aku inginkan dan apa yang mungkin akan berubah. Terus terang saja, kemarin sore adalah pengalaman baru bagiku. Dibilang mengejutkan, tidak juga. Dibilang menakutkan, sama sekali tidak. Malah walaupun kedengarannya aneh, ini terasa seperti pengalaman yang mencerahkannku. Cara anda membimbingku untuk mengenali apa yang aku inginkan, untuk mengenali siapa diriku, aku menyukainya.

Baik, kuakui pada awalnya aku sedikit takut, ketika mendengar ketukan pintu di kantor dan gemetaran ketika Jungkook berjalan masuk, tubuhku bahkan bergetar lebih hebat ketika aku merasakan antusiasme dan gairah mengaliriku saat aku meneruskan apa yang anda perintahkan. Anda berkata, 'jangan berhenti, jangan membuat suara, dan teruskan'. Dan aku melaksanakannya, walaupun aku tahu ada seseorang bersama anda. Rasanya campur aduk, perutku mengetat, terpilin oleh rasa takut dan cemas, di gerus oleh antisipasi, mulutku menyukai rasa anda dan itu mengalirkan banyak sekali sensasi ke tubuhku. Rasanya, sungguh luar biasa, Dad. Tak pernah seumur hidup aku merasa begini.

Lalu, anda memintaku pulang dan dalam perjalanan, pikiran-pikiran seperti itu mulai muncul. Mengapa aku melakukan perintah anda dengan begitu mudah? Mengapa aku bahkan tidak memerlukan waktu untuk memikirkanya? Bahkan, aku mengizinkan diriku sendiri menikmatinya. Aku terus betanya-tanya, di dalam perjalanan pulang, mengapa aku bisa berubah secepat ini? Apakah karena anda, Dad? Atau, anda hanya membantuku menemukan siapa diriku sebenarnya? Malam itu, aku pergi tidur dengan pikiran yang berkecamuk, dan aku belum juga menemukan jawabannya.

Kemudian aku menemukan jawabannya pagi ini. Ketika aku bangun dengan di kuasai gairah. Aku merasakan menemukan jawaban yang kucari, dan diatas segala itu, tubuhku menginginkan anda. Gairah yang menyerbu terasa menggebu-gebu, tak pernah aku merasa seperti ini sebelumnya, tapi ini bukan perubahan, namun seolah-olah kebebasan yang terkukung kini lepas— diriku yang sebenarnya tersadar, bangkit. Bukan aku yang baru, tapi inilah aku yang selama ini tertidur dan anda berhasil membangunkanku, Dad.

Dan aku sangat menginginkan anda sehingga aku tidak tahan. Jadi, aku bangkit dan melepaskan pakaian tidurku lalu berbaring kembali di tempat tidur hangatku. Aku mengambil vibrator di laci samping tempat tidur dan menempatkannya di sampingku. Jari-jariku mulai menyentuh putingku, keduanya mengeras, satu tanganku lalu turun ke bawah tubuhku dan bermain-main di antara kedua kakiku. Aku merasa basah di sana. Aku menyentuh milikku sendiri dan satu-satunya yang mengisi pikiranku hanyalah anda. Aku menyerah, Dad. Tubuhku menyerah. Kubiarkan fantasiku bermain, semakin lama semakin liar, ada banyak hal yang ingin kucoba bersama anda, yang ingin kulakukan bersama anda.

ADDICTED | TAEJINWhere stories live. Discover now