“Saya tidak mau terlambat”

“setelahnya?”kata Key dengan matanya yang lagi-lagi melotot.

“tidak ada”Aku Haikal.

Key mendengus lalu kembali berjalan.

Dering telvon membuat Key merogoh tas ranselnya,menekan panel hijau dengan cepat.

“Assalamu'alaikum,bidadari,hari ini sudah baikan?jangan lupa kita ada rapat jam 8 nanti”

“Wa'alaikumussalam,ini sudah di jalan”

“mau di jemput?,Mumpung aku masih di jalan nih,belok kanan rumah kamu”

“Hah?”

Key memutar kepalanya kesegala arah mencari sosok itu,sedangkan Haikal mengerjit melihatnya yang sekarang sibuk menutupi diri dengan buku.

“Key,masih di sana?”

“I, Iya, lo di mana gue gak liat”

“kamu di jalan mana sih?”

Key menutup hanphonenya lalu berbisik“ini di mana?jalan apa?”tanya Key pada Haikal.

“Jalan Cendana”

“jalan cendana”

“kok nyasar ke sana Key?,ngaur kamu”

Dengan mata lagi-lagi melotot Key memmukul kepalanya sedikit keras.

Gue lupa,gue kan pindah rumah!!!!

“eh, Sorry, kamu berangkat aja hehe”

“yaudah deh, cewek mandirinya Rain”ucap Rain.

Key tersenyum kecut lalu menutup sambungan,ia menaruh ponselnya kembali lalu memutuskan berjalan dengan tatapan nanar.

“Saya antar sampai halte bus,lalu kau naik bus sampai kampus”ucap Haikal seperti sebuah penawaran.

“Halte masih jauh?”.

“Iya”

“Yasudah,tapi gak usah ge-er karena gue mau di bonceng lo”.

Haikal berhenti dan mengambilkannya helm,dengan kesal Key memakainya lalu duduk di jok motor.

Perlahan,motor vespa abu-abu tua itu menyusuri jalanan komplek yang asri,masih sangat pagi, udara masih sejuk dengan pepohonan rindang di tepi jalan,anak-anak SD perlahan keluar dari rumah mereka, berjalan biriringan dengan kawan-kawannya sembari bercanda dan tertawa,baling-baling berbentuk bintang dengan warna-warna indah mereka mainkan sepanjang jalan.

Di tambah membonceng istri,beih,rasanya seperti berada di era 90an,damai,berbeda dengan hari-hari Haikal biasanya yang mengendarai motor sendirian dengan abu jalanan yang langsung menyerbu walau masih pagi,awalnya ia tinggal di tepi jalan raya dekat pasar,membuat hiruk pikuk sangat berbeda dari biasanya.

Belum lagi dengan bidadari di belakangnya,wangi.

“Lo naik motor atau dorong motor sih! Hah?”sentak Key.

Haikal yang tadinya terbawa suasana sampai-sampai membandingkan hari-hari biasanya yang mendadak berubah langsung saja mengusap dada karena sentakan Harimau sumatera yang berbalut kain hitam di badannya.

“Naik motor”.

“laju-laju kenapa!!,lo pikir gue mau lama-lama di motor ini sama lo?”.

Haikal menganguk,menambah tingkat kelajuan walau hanya naik 1 tangga.

“Gue cekik dari belakang kayaknya lo mati”.

Setelahnya keduanya terdiam,Key kesal bukan main, orang di depannya sangat tidak tertebak,omelan Key tidak ia anggapi semua,harusnya ia kesal lalu menggugat cerai dengan secepat mungkin,wajah tenangnya benar-benar membuat Key ingin melemparkannya Kendi hingga wajahnya itu berubah marah.

Pasangan debatМесто, где живут истории. Откройте их для себя