"Lo yang penakut."

"Lo juga."

"Tapi yang lebih takut itu lo."

"Siapa bilang?"

"Gue."

"Udah astaga udah. Abang mau tidur, mau kunci kamar. Jangan main masuk kamar abang sembarangan ya, awas aja." Yeo menghela napas. Kapan sih hidupnya bisa aman dan tenang??

.

.

.


Pagi-pagi sekali rumah keluarga Lee sudah ribut dan rusuh. Siapa lagi kalau bukan si kembar.

Deok Hwa yang susah bangun serta Eun Tak yang cemas dengan barang bawaannya ada yang ketinggalan atau tidak.

Byung Hun dan Shin hanya memandangi kekacauan di kamar si kembar itu dengan santai.

Mereka terlalu rapi hanya untuk mengurusi urusan anak sekolah.

"Jadi mulai hari ini kamu udah mulai kerja sama dengan dia?"

"Iya Pi, aku-"

"MII! MAMI! ADA KECOA!"

Ucapan Shin berhenti karena teriakan Deok Hwa.

"Yeo ada kecoa." Shin berkata santai, menyeruput kopinya tanpa halangan.

Yeo berlari ke kamar Deok Hwa.

"Nah terus menurut kamu bisa berapa persen keuntungan meningkat?"

"Sep-"

"MAMI LIHAT DEH UDAH LENGKAP SEMUA KAN INI?" Kali ini suara Eun Tak.

Lagi-lagi pembicaraan mereka berhenti.

Byung Hun dan Shin memutuskan untuk tetap diam. Percuma juga mereka bicara.

Yeo berjalan lunglai menuju meja makan. "Apanya yang kecoa. Lalat doang."

"Ha?" Shin tertawa terbahak-bahak. Tidak menyangka usaha Yeo yang sudah berlari jauh-jauh hanya untuk menangkap serangga sekecil lalat.

"Yakin mereka bisa tahan?" Byung Hun menggelengkan kepalanya.

Shin hanya tersenyum. Ia juga penasaran.

.

.

.

Tan menunggu Eun Tak dengan sabar. Pria itu berdiri di depan pintu bus.

"Tumben... Biasanya bawa mobil sendiri." Celutuk Young Do.

"Bosan."

Young Do melongo. Bosan katanya? Padahal naik mobil Kim Tan 100 kali lebih nyaman daripada bus bersama dengan anak kelas 10.

"Tan tu bucin, masa lo gitu doang nggak paham?" Hyo Sin menoyor kepala Young Do.

Young Do memukul Hyo Sin. Walau terasa kuat namun mereka semua tahu itu hanya candaan.

"Terus ngapain kita harus ikut Tan ngebucin?" Young Do protes tak terima. Enak saja dirinya sudah di seret-seret sejak pagi hanya untuk menonton orang pacaran.

"Harus setia kawan dong boss." Eun Sup merangkul Young Do.

"Ada Nari tuh." Jo Myung Soo menunjuk ke belakang.

Eun Sup langsung menoleh. "Mana?"

Myung Soo tertawa. "Lo mah bukan setia kawan tapi sekalian mau pdkt!"

Eun Sup menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan bahu lebar Tan.

"Chan Young kemana sih?" Hyo Sin melipat tangannya dengan risau.

"Bucin juga." Jawab Myung Soo tanpa rasa bersalah.

"Buat apa gue idup anjing."

"Lo hidup sebagai anjing?" Tanya Tan dengan raut wajah menyebalkan.

Young Do hendak membalas namun Eun Sup dan yang lainnya sudah tertawa duluan.

"Lo mending ke bus yang sana deh, ada Eun Sang." Ujar Hyo Sin. Menatap Young Do dengan serius.

"Memangnya kenapa kalau ada Eun Sang." Elak Young Do.

Sudah menjadi rahasia umum jika Young Do menyukai Cha Eun Sang, teman satu kelas mereka yang terkenal lembut dan baik hati.

"Sok polos anjir. Cepat atuh action, nanti di ambil orang nangess."

Young Do mengendikkan bahunya tak peduli. "Dia sukanya bukan sama gue juga."

Tan hanya diam mendengarkan. Tak berniat sama sekali ikut campur.

"Sama siapa sih? Tan kita ya?"

Young Do melirik wajah Tan. Ia yakin Tan menyimak namun ekspresi pria itu sangatlah datar.

"Takkie!" Tan melambaikan tangannya cepat saat seorang gadis dengan sweater hangat berwarna merah akhirnya datang juga.

Deok Hwa tentu saja berjalan di belakang gadis itu. Ia membawa 2 tas miliknya dan Eun Tak.

Eun Tak berlari. Ingin buru-buru melihat wajah Tan dari dekat.

Tan tersenyum. Menarik Eun Tak agar berdiri di hadapannya.

Deok Hwa mengerutkan dahinya tak suka. Lelaki itu lalu melempar tas miliknya dan Eun Tak kepada Tan.

Tan menyambutnya dengan cekatan.

"Bawain ya. Tangan gue sakit." Deok Hwa tersenyum. Ia lalu menarik Eun Tak untuk mengikutinya masuk ke dalam bus.

Tan menghela napas. Mengikuti keduanya dengan patuh sembari membawa 2 tas besar.

Young Do, Hyo Sin, Myung Soo dan Eun Sup juga ikut.

Eun Sup melirik Nari yang duduk sendiri. "Hai." Sapanya dengan canggung.

Nari melepas earphone di telinganya. "Halo..."

"Gue boleh duduk disini?"

"Ini kursinya Eun Tak sorry."

Eun Sup meringis malu. "Oh oke makasih."

Pria itu lalu menyeret kakinya dengan lunglai duduk di belakang kursi gadis itu.

Tak lama Tan juga menyusulnya bersama Eun Tak.

Eun Tak duduk di samping Nari sedangkan Tan duduk di belakangnya.

Eun Sup menatap keluar jendela. Sepertinya memang sudah jadi takdir hidupnya untuk selalu menjadi nyamuk...

.

.

.

Untuk special chapter yang lainnya di tunda dulu aja ya, kalau aku ngerasa gloomy kayak kemarin baru kita up SC, SC lainnya😉

How To Be A Couple GoalsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora