[18] Tan To The Rescue

Start from the beginning
                                    

Pria paling tua itu lalu bangkit berdiri. "Udah lah, abang masih ada kerjaan. Yang penting kamu sama dia masih cuma teman kan?"

Eun Tak mengangguk. "Iyaaa."

Lee Yeo menghela napas. Mengikuti langkah Lee Shin dengan gontai. "Takkie jangan tinggalin abang ya."

Si dramatis.

Woo Hee menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia lalu meninggalkan kamar Eun Tak.

Deok Hwa masih diam disana. Berbaring di atas ranjang milik gadis itu.

Eun Tak mendorong Deok Hwa untuk bergeser, ia lalu ikut berbaring.

"Tidur kamar lo sana."

"Sabar anjir. Gue lagi mikir."

"Lah emang lo ada otak?"

Deok Hwa memukul Eun Tak dengan bantal.

Eun Tak tak marah. Moodnya sudah terlalu bagus hanya untuk di rusak monyet seperti Deok Hwa.

"Deok Hwa."

"Apa?"

"Memangnya kenapa gue nggak boleh pacaran?"

"Karena.... Karena apa ya... Gue juga nggak tahu sih tapi tetap nggak boleh."

"Tapi kalian kan-"

"Anak kecil nggak boleh ikut campur."

Kali ini Eun Tak yang memukul Deok Hwa dengan bantal.

"Kita beda beberapa menit btw."

"Tapi siapa yang lebih tua?"

"Lo."

"Ya udah gitu aja susah.".

"Keluar nggak?" Eun Tak bersiap-siap untuk menimpuk Deok Hwa menggunakan tasnya.

.

.

.

"Lo udh liat grup sekul?" Nari datang-datang langsung mengebrak meja membuat Eun Tak yang lagi asyik-asyik membaca komenan ig nya jadi terganggu.

"Kenapa emangnya?" Gadis itu memajukan kepalanya, kepo dengan apa yang Nari bilang.

"Nih." Nari menujukkan isi ponselnya.

"Oh kemah. Udah tau dari lama gue."

"Kok bisa?!" Nari sekali lagi mengebrak meja.

"Nggak usah lebay! Sakit ni telinga gue." Eun Tak mengusap telinganya, daritadi ia terkejut dengan gebrakan-gebrakan Nari.

"Lo tahu tapi nggak bilang gue?"

"Tan bilang rahasiain dulu takutnya nggak jadi bego."

"Gue lagi nggak mood ngomongin pacar ketos lo itu." Sambar Nari. Entah kenapa wajahnya terlihat ketus.

"Kenapa?"

"Malas. Tapi emang lo boleh ikut kemah? Nanti kek SMP."

Eun Tak menutup telinganya cepat. "Jangan diceritain! Gue nggak sanggup!"

Nari tertawa. "Anak saya nggak bisa tidur bareng nyamuk!"

Eun Tak menutup mulut gadis itu. Itu adalah pengalaman paling kelam miliknya dan Deok Hwa.

Mereka malu sekali selama sebulan. Bahkan rasanya ingin pindah sekolah saja.

"Gue boleh kok. Gue pastiin pasti boleh!"

Nari baru saja mau menjawab lagi, namun pintu kelas mereka tiba-tiba berbunyi layaknya di tabrak sesuatu.

"TAKKIE! KEMAH! ANJIR!"

How To Be A Couple GoalsWhere stories live. Discover now