Sweet Scandal - Part 19

Depuis le début
                                    

Bagaimana bisa laki-laki bertubuh tinggi tegap ini mengeluarkan suara manja yang menggelikan semacam itu?!

"Mama mau satu lagi, mini flap bag silver-tone metal silver" kata Arini yang langsung membuat Daxter mengeluarkan ponselnya dari saku celana kain yang sedang ia gunakan.

"Udah, Ma. Tinggal tunggu datang aja. Mama jangan ngambek lagi sama Abang" kata Daxter sambil menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan aplikasi pemesanan produk tas dari luar negeri itu kepada Arini. Arini yang melihatnya pun langsung tersenyum dan bersorak bahagia.

Jovanka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dramatis. Daxter ini ternyata tipe-tipe anak Mama. Mungkin hal itu jugalah yang membuat Daxter sangat tidak mampu berkata kasar, tegas, dan lugas kepada Delia yang notabene adalah seorang wanita, sehingga Daxter membutuhkan perlindungan darinya.

"Tapi dia mainnya kasar loh sama kamu, Van. Buktinya kemarin dada kamu diremas"

Sial! Jovanka langsung mengumpat saat mendengar suara dewi batinnya yang benar-benar kurang ajar.

"Ya tapi kan itu fakta, Jovanka" okay Jovanka akan diam saja mulai sekarang.

"Jadi, kapan kalian akan menikah?" duar... monyet nungging!

Jovanka reflek meremas lengan Daxter saat seorang Michael Barend Alixie, alias Papa kandungnya bertanya dengan santai kepada Daxter.

"Aku ikut apa kata Jovanka aja, Om" kata Daxter dengan senyum lebar.

Oh my God, di bayangan Jovanka, Daxter akan dag-dig-dug-derrr bertemu dengan Papa-nya. Bukan pertemuan santai seperti ini mengingat Michael sangat protektif terhadapnya yang merupakan putri satu-satunya laki-laki lima puluh enam tahun itu.

"Jovanka..."

"Pa, kita bahas nanti aja ya?! Di sini banyak orang, Vanka nggak mau hubungan kami diketahui publik" potong Jovanka yang langsung diangguki oleh Michael. Laki-laki setengah baya itu benar-benar terlihat santai sekarang.

"Papa tumben santai-santai aja tahu Vanka pacaran?! Biasanya dengar berita aku dekat sama cowok aja Papa udah mencak-mencak nggak jelas!" bisik Jovanka yang sebenarnya masih mampu didengar oleh Daxter yang berdiri di sampingnya. Di tempatnya Daxter hanya bisa menahan senyum geli.

"Papa ini dekat sama Bang Daxter, sampai ke dalam-dalamnya malahan. Iya nggak, Bang?" kata Michael meminta persetujuan dari Daxter.

Sebagai calon menantu yang baik, Daxter pun menganggukkan kepalanya. "Kalau Nathan lagi sibuk, Papa suka pergi main golf sama Abang" lanjut Michael yang membuat Jovanka tersentak.

"Shit! Kalau begini akan susah lepas dari dakjal satu ini!" batin Jovanka kesal.

Jovanka pikir Papa-nya yang akan menjadi malaikat penolongnya karena Jovanka pikir Michael tidak akan setuju dengan hubungannya dan Daxter. Ingatlah jika Daxter terkenal sebagai seorang playboy ditambah lagi Daxter yang jauh lebih muda darinya.

"Tapi dia playboy, Pa" Daxter langsung melotot ke arah Jovanka.

"Kamu kok ngomongnya gitu?! Kan kamu yang nyuruh aku begitu biar hubungan kita nggak ada yang tahu" bagus Daxter! Kamu membuat Jovanka terlihat sangat jahat di depan Papa-nya sendiri.

"Papa tahu itu semua cuma hoax, karena Papa sendiri saksinya gimana Daxter nolak seorang model yang mencoba ngerayu dia pakai tubuhnya yang sexynya kebangetan. Kayak gitar Spanyol, Van, badannya! Kamu bahkan kalah sexy. Kalah jauh!" kata Michael sambil terkekeh geli dan Jovanka hanya bisa mendengus.

"Papa awalnya nggak tahu kenapa Abang sampai nolak semua perempuan begitu. Padahal kan Abang ganteng, kaya, banyak yang mau, kenapa juga masih betah menjomblo. Eh ternyata dia begitu demi anak kesayangan Papa ini. Kamu harusnya merasa beruntung bisa memiliki hatinya Bang Daxter, Jovanka"

Kampret sekampret-kampretnya bahkan lebih kampret dari kampret! Bisa gila Jovanka sekarang. Satu-satunya supporter yang sangat ia harapkan ternyata ada di pihak lawan. Sialan memang si Daster emak-emak ini.

Jovanka melengos kesal dan memilih untuk meninggalkan pesta yang digelar di dalam rumahnya yang memang cukup luas itu. Jovanka si penyuka air itu langsung saja menuju ke bagian barat rumahnya di mana di sana terdapat kolam renang tempat Jovanka suka menyendiri sambil membaca buku.

"Aku tahu kamu mencoba menjadikan Om Mike sebagai pelindung kamu" Jovanka mendesis kesal saat mendengar suara yang sangat familiar di telinganya akhir-akhir ini.

Siapa lagi kalau bukan Daxter Averill Nugraha?!

"Aku sudah dapat restu dari Tante Nessa dan Om Mike, begitu juga dengan Kak Cua, Kak Vian, dan Kak Nathan" lanjut Daxter yang membuat Jovanka kesal.

"Terus kamu mau apa?!" kesal Jovanka sambil bangkit dari duduknya sehingga kini dirinya dan Daxter berdiri berhadapan di tepi kolam renang.

"Tell me then, what do you want from me, Mr. Nugraha?" Jovanka mencoba meredam teriakannya karena sangat berbahaya sekali jika ada yang melihatnya bersama dengan Daxter.

"I want you to marry me, Jo"

🧡🧡🧡

See you soon.

Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻‍♀️
07 Februari 2022🌱

Sweet Scandal✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant