33. YANG DICARI SELAMA INI

1.9K 127 9
                                    

Hello!!

Aku kembali dengan sejuta kerinduan❤️

Siap buat lanjut?
Jangan lupa buat spam komen!! Biar nggak kering💔💔💔

Happy reading💙💙💙

•••

Nathan senantiasa menemani Dhira yang masih saja terlelap dari pingsannya. Ia bisa merasakan apa yang sekarang tengah dirasakan oleh gadisnya, lama tak berjumpa dan saat diberi kesempatan untuk saling menumpahkan rasa rindu, malah harus menerima kenyataan yang pahit.

Ghina mengidap penyakit kanker ganas dan memilih untuk melakukan pengobatan di luar negeri karena fasilitas dan teknologi yang dimiliki rumah sakit di luar negeri lebih canggih, dokter dan staf medis juga lebih berpengalaman.

Hampir setengah tahun Ghina memberikan informasi palsu mengenai dirinya. Setelah terbang ke Surabaya beberapa bulan yang lalu, ia langsung melanjutkan penerbangan menuju Singapura sehari selepas ia sampai di kota kelahirannya, Surabaya.

Ia memilih cara ini supaya putrinya tidak curiga dengan keberangkatannya, yang bukan untuk menuntaskan pekerjaan melainkan untuk melakukan pengobatan. Hanya Sarah dan Reman saja yang mengetahui hal ini, mereka berdua berusaha untuk menutupi semua hal mengenai Ghina dari Dhira.

"Bunda...," lirih Dhira yang perlahan membuka matanya.

Nathan yang setia duduk di sebelah Dhira pun langsung tersenyum melihat gadis itu akhirnya siuman.

"Sayang." Nathan mengusap puncak kepala Dhira penuh kelembutan.

"Bunda gimana?" tanya Dhira masih lemah.

"Bunda udah bangun, kamu harus semangat kalau mau ketemu sama bunda!" ucap Nathan mampu membuat Dhira menghela napas lega.

"Bunda sakit apa?"

Pertanyaan yang sedari tadi memenuhi pikirannya, tentang sakit yang Ghina derita. Selama ini bundanya selalu diam tanpa mau berbagi duka kepadanya, hal itulah yang membuat Dhira merasa tidak berguna untuk bundanya, bahkan ia tak tahu jika sang bunda tengah memperjuangkan nyawanya di negeri orang.

Nathan terdiam mendengar pertanyaan Dhira, bagaimana pun Dhira berhak mengetahui tentang penyakit yang Ghina derita. Nathan menghirup napas panjang sebelum menceritakan semua yang sudah ia ketahui dari Sarah.

"Bunda divonis penyakit kanker ganas oleh dokter Rafi," terang Nathan.

Dhira terkejut bukan main mendengar ucapan dari Nathan, kanker bukanlah penyakit biasa, Dhira khawatir bundanya akan kenapa-napa, dan Dokter Rafi adalah teman Ghina sewaktu masih berkuliah, dan selama ini Dokter Rafi lah yang membantu Ghina dalam masa pengobatan dan akhirnya memutuskan untuk mengirim Ghina ke luar negeri.

"Aku nggak berguna jadi anak," ucap Dhira dengan air mata kembali turun.

"Bunda sakit dan aku nggak tau? Anak macam apa aku ini?!"

Isakan Dhira semakin kencang, Nathan tahu gadis kecilnya tengah rapuh. Hatinya mencelos melihat gadisnya lagi-lagi mengeluarkan air mata.

"Kamu yang tenang, ya? Bunda baik-baik aja, bunda pasti sembuh, dan sebentar lagi kita akan kumpul sama-sama." Nathan mendekap tubuh rapuh Dhira, menyalurkan kekuatan agar gadisnya tidak semakin lemah.

Ini adalah rencana Sarah, setelah Ghina mengabarkan jika ia sudah dalam masa pemulihan, Sarah baru akan membawa Dhira untuk bertemu dengan Ghina. Ada rasa bersalah saat harus menyembunyikan kenyataan besar dari Dhira mengenai bundanya, tapi ini adalah permintaan Ghina sendiri, ia tak ingin putrinya khawatir dengan keadaannya.

Gardenia | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang