25. IRI? BILANG SAHABAT!

2K 123 1
                                    

Hai hai

Double up nih
Yeyy

Happy reading💙💙💙

•••

Sekarang rumah Nathan sudah berubah menjadi kapal pecah setelah kedatangan teman-temannya. Nathan yang awalnya tengah asik menonton flim sofia dengan ditemani Dhira yang menyuapinya sarapan itupun mau tak mau harus menghentikan aktifitasnya.

Teman-temannya datang di waktu yang tidak tepat, sekarang hari libur, hari di mana waktunya ia dan Dhira untuk bersenang-senang dan menghabiskan waktu berdua.

Hari minggu seperti ini, Sarah biasanya pergi arisan bersama teman-temannya, biasa.. ibu sosialita. Hal itu Nathan manfaatkan untuk bermanja-manja dengan kekasihnya, tapi sepertinya untuk sekarang ditunda terlebih dulu karena kedatangan teman-temannya yang menyebalkan itu.

"Bro! Nggak ada camilan gitu?" tanya Iyan dari dapur, laki-laki itu tengah mengobrak-abrik dapur bosnya itu.

"Beli sendiri," jawab Nathan memasuki dapur hendak mengambil minum.

Iyan mendengus kesal, ia datang ke mari untuk numpang mengisi perut, tapi bahan-bahan tidak tersedia.

"Kita udah lama nggak ke markas," celetuk Iyan seraya meneguk minuman soda yang ia ambil dari kulkas.

"Semenjak ada Dhira, lo jadi jarang banget main ke markas," lanjutnya, membuat Nathan menatapnya tak suka.

"Kehidupan gue nggak semuanya tentang markas dan Valgorios. Jangan salahin Dhira di sini, karena sekarang dia jadi tanggung jawab gue," jawab Nathan, ia tak suka jika Dhira disangkut pautkan tentang hal seperti ini.

"Kehidupan lo emang bukan semuanya tentang Valgorios, tapi kalian belum nikah juga 'kan? Artinya kehidupan lo juga bukan semuanya tentang Dhira," sahut Iyan.

"Inget! Lo itu ketua Valgorios, lo juga bertanggung jawab atas hal itu," imbuhnya.

"Gue tau," ucap Nathan.

"Kalau udah tau, seharusnya bagi waktu lo antara Valgorios sama Dhira, pacar lo! Anggota Valgorios nggak cuma satu dua orang, Nat! Tapi lebih dari dua ratus anggota!" ucap Iyan, nadanya naik satu oktaf.

"Cuma lima puluh orang!" sela Nathan. Iyan itu tak tau apa-apa tapi banyak cakap.

"Maksud lo apa?" tanya Iyan tak paham, bukannya anggota Valgorios ada dua ratus anggota? Kenapa bisa jadi cuma lima puluh orang?

Nathan tersenyum sinis ke arah Iyan, ia sudah hafal sifat temannya satu per satu. Iyan dulunya ingin menjadi ketua Valgorios, namun malah ia yang terpilih. Iyan selalu merasa ingin di agung-agungkan jika mengenai Valgorios.

"Seratus lima puluh lebih, dan semua adalah penghianat, mereka ternyata anak buah Bima yang gabung hanya sebagai mata-mata, dan lo nggak tau apa-apa? Atau jangan-jangan, lo salah satu dari mereka?" Nathan memasang wajah tegas sebagaimana mestinya seorang ketua. Ucapannya seakan menyudutkan Iyan yang terkejut mendengar perkataannya.

Setiap ia mengecek keadaan markas, selalu saja mendapati anggotanya yang ketahuan berkhianat. Mereka diam-diam memberi tahu Bima, bukan soal Valgorios, melainkan masalah pribadinya.

Gardenia | ENDWhere stories live. Discover now