20. BUNDA

2.6K 134 1
                                    

Holaa

Yuhuu update lagii

Siap buat lanjut??

Happy reading💙💙💙

•••

Tak terasa hampir sebulan telah berlalu, hubungan Dhira dan Nathan semakin dekat dengan diwarnai sifat Nathan yang manja dan sifat Dhira yang seperti bocah, kadang mereka tidak mau mengalah satu sama lain hanya karena hal sepele, berebut remote tv misalnya.

Namun hal seperti itulah yang membuat hubungan mereka semakin dekat. Sarah sendiri selalu dibuat bingung dengan sifat mereka berdua, kadang sok dewasa, kadang juga kayak bocah.

Sarah hanya berharap semoga hal baik akan selalu berpihak pada mereka. Ia tak sabar menunggu Ghina, sahabatnya, untuk segera pulang. Agar bisa melangsungkan pernikahan anak-anak mereka.

"Hei! Ayo makan!" ucap Sarah pada sepasang manusia yang tengah dimabuk cinta.

Emang udah cinta?

Nathan dan Dhira, beranjak dari duduknya, berjalan beriringan menuju meja makan yang sudah tertata banyak sekali makanan. Tadi Dhira hendak membantu Sarah untuk menyiapkan makan malam, namun dilarang oleh Nathan, dengan alasan ingin bermanja-manjaan dengan perempuan itu.

Yap! Untuk malam ini Dhira akan tidur di rumah Nathan, pastinya tidur dengan Sarah. Sekarang Reman, suami Sarah, tengah dinas ke luar kota.

Mereka sudah berkumpul di ruang makan. Nathan menatap penuh kagum, melihat masakan yang telah dimasak oleh mamahnya. Ia meraih satu piring dan langsung diberikan pada Dhira.

"Ambilin, suapin!" titahnya enteng.

Sarah molototkan matanya, bisa-bisanya anak orang disuruh-suruh, belum nikah aja udah dijadiin babu. "Makan sendiri, Nathan!" ucapnya tegas.

"Ga mau! Mau disuapin!" kekeh Nathan.

"Gak apa-apa, mah," ucap Dhira seraya tersenyum lembut pada calon mertuanya.

Sarah menghela napas pelan, kasian Dhira pasti juga lapar, tapi anak satunya ini malah menyusahkan. "Sini mamah suapin!"

"Ga mau! Tangan mamah bau terasi!" tolak Nathan kurang ajar.

"ANAK ONTA! NYUSAHIN ORANG AJA!" geram Sarah.

•••

Rasa bosan melanda murid-murid Sma Laksana. Para guru tengah rapat dan mereka dibebaskan dari pelajaran, namun tidak diizinkan untuk pulang terlebih dahulu, namun tidak bagi para murid badung yang selalu melompat pagar belakang.

Seperti sekarang, Dhira dan teman-temannya sedang berada di kantin, menyantap mie ayam favorit mereka dengan ditemani segelas es teh manis. Rombongan Nathan pun ikut bergabung bersama mereka.

"Gue ada tebak-tebakan nih! Entar jawab, ya!" ucap Iyan diangguki teman-temannya.

"Kesempatan jawabnya cuma satu, kalau salah, ada hukumannya," imbuhnya.

"Iya-iya buruan!" kesal Guntur, temannya satu ini kebanyakan basa-basi.

"Sabar!" Mulut Iyan komat-kamit seperti tengah membaca mantra.

"Monyet, monyet apa yang makan nasi?"

Mereka menatap Iyan penuh was-was, jangan sampai mereka terjebak dengan tebak-tebakan konyol laki-laki itu.

Iyan menaik turunkan alisnya, menunggu jawaban teman-temannya. Semua langsung berpikir keras, jangan sampai mereka salah tebak dan berujung dapat hukuman.

Gardenia | ENDΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα