19. MARKAS

2.7K 157 2
                                    


Holaa

Update lagi nich

Siap buat lanjut tidac?

Happy reading💙💙💙

•••

Nathan serta anggota inti Valgorios tengah santai berkumpul di markas, tak hanya mereka, melainkan Dhira dan teman-temannya juga ada di sana.

Rio, Guntur, Iyan, Sella, Freya, Vio, Olin, serta Yara duduk melingkar asik bermain uno. Wajah mereka sudah mirip cumi tepung yang hendak di goreng, putih semua.

"Giliran lo, Yara!" ucap Vio pada teman yang duduk di sampingnya itu.

"Ini gimana sih cara mainnya?!" Yara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia masih kebingungan bagaimana cara mainnya.

"Sekarang warna merah, lo punya kartu warna merah nggak? Kalo ga ada, ambil satu kartu lagi." Vio menunjuk tumpukan kartu yang sudah tersusun rapi di tengah-tengah.

Yara menunjukkan lima kartu yang ia pegang. "Ga ada," ucapnya.

"Ngapain lo kasih tau! Bodoh banget!" maki Guntur kelewat kesal dengan Yara yang tak kunjung mengambil kartu, malah menunjukkan kartunya.

Yara langsung memasang wajah cemberutnya, beranjak dari duduknya dan keluar dari lingkaran. "Yara mainnya udahan." Yara berjalan lesu, duduk di sebelah Dhira yang tengah di nistakan oleh Nathan.

"Ga usah kasar!" Sakha menatap tajam Guntur yang tersenyum kikuk ke arahnya.

Sakha meraih tangan Yara agar berdiri. "Ikut gue aja," ajaknya.

Yara menatap polos tangannya yang ditarik oleh Sakha. "Ciee!" seru Iyan dan lainnya.

Sakha tak menghiraukan ledekan teman-temannya, ia akan mengembalikan mood Yara, entah akan ia ajak ke mana.

"Yara yang kayak gitu aja udah punya pasangan." Sella menghembuskan napas pelan.

"Heem!" sahut Freya memandang lesu ke arah dua manusia yang berjalan beriringan keluar markas.

"Lanjut lah," ucap Iyan mengalihkan perhatian teman-temannya yang sorot matanya terus mengikuti langkah Sakha dan Yara.

Kini semua kembali fokus dengan permainan. Wajah Vio sudah mirip bocah tk yang baru saja mandi, tepung semua.

"Udah ah males," kesal Vio. Dari tadi ia selalu saja kalah.

"Maen yang lain lah, udah bosen," celetuk Freya.

Semua bubar dan sibuk dengan aktivitas masing-masing. Vio dan Freya asik berjulid, Guntur, Rio, dan Olin asik mabar game online, Sella dan Iyan beradu mulut hanya karena hal sepele, dan jangan lupakan si Nathan anak durjana yang asik bermanja-manjaan dengan Dhira.

Lama mereka asik dengan aktivitasnya sendiri, semua atensi beralih ke arah pintu, menampilkan Sakha dan Yara yang baru saja kembali ke markas, entah darimana mereka berdua.

Yara menenteng kantong kresek berisi es krim dan beberapa cemilan, membuat mereka langsung mengerubungi Yara yang baru saja duduk di samping Sakha yang fokus dengan ponselnya.

"Bagi dong," ucap Guntur menampilkan senyum sok polosnya.

Yara menggelengkan kepala, ia asik membuka satu bungkus es krim yang baru saja ia beli bersama Sakha.

"Pelit amat!" kesal Guntur, Yara hanya mengangkat bahu acuh, ia membagikan satu cemilannya pada Dhira.

"Kha! Kenapa beli dikit banget, sih?! Temen lo banyak kali," cerocos Rio, menatap melas Yara yang semangat memakan es krim.

Gardenia | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang