13. SUPERMARKET

3.3K 174 1
                                    

Holaa👋

Apa kabar? Siap buat lanjut??



Happy reading 💙💙

•••

Semua sudah berkumpul di kediaman Ghina dan Dhira, bersiap untuk mengantar Ghina ke bandara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua sudah berkumpul di kediaman Ghina dan Dhira, bersiap untuk mengantar Ghina ke bandara. Walau hanya berjarak Jakarta - Surabaya,  perpisahan akan tetap bertumbuh rasa kerinduan walau hanya sementara.

Beberapa barang sudah tertata rapi di bagasi mobil, Ghina akan berangkat ke bandara diantar oleh Dhira dan Nathan. Sarah bertugas menjaga rumah selagi mereka mengantar Ghina.

Sedari tadi Dhira hanya diam memikirkan bagaimana nasibnya nanti jika jauh dengan Ghina, bundanya. Walau sudah ada Bi Ida atau kerap dipanggil Bik Da, pengganti Bi Ratih sebagai asisten rumah tangga di rumah Dhira, tetap saja rasa nyaman dan aman dimenangkan oleh sang bunda.

"Jangan ngelamun!" Nathan mengusap puncak kepala Dhira.

Dhira menatap Nathan yang berdiri di sebelahnya, tersenyum simpul walau dapat dilihat, di matanya tersirat rasa sedih. Bukan lebay atau gimana, sudah dari kecil Dhira tidak pernah pisah dalam jangka waktu yang lama dengan bundanya, mengingat ayahnya yang sudah lebih dulu dipanggil sang tuhan, membuat Dhira banyak bergantung dengan Ghina, bundanya.

"Yuk!" Ghina tak berani menatap mata bulat yang mulai memerah menahan tangis milik putrinya.

Semua masuk ke dalam mobil, kecuali Sarah, ia akan menjaga rumah serta menunggu teman-teman Dhira yang berniat menginap, menemani Dhira nanti malam.

•••

"Bunda berangkat, ya? Selagi nggak ada bunda, kamu jangan aneh-aneh!" ucap Ghina seraya membelai rambut lembut putrinya.

"Jangan jauh-jauh dari Nathan, nurut sama mama Sarah!" lanjutnya.

Dhira mengangguk patuh walau tidak bisa dipungkiri rasa tidak rela berpisah dengan bundanya masih ada.

"Nathan?" Ghina menatap Nathan yang berdiri tegap di sebelah putrinya.

Nathan mengangguk sopan. "Bunda nitip Dhira, ya?"

"Siap bunda! Tanpa bunda minta, Nathan pasti jagain Dhira." Ghina tersenyum mendengar ucapan Nathan, sekarang ia tidak merasa khawatir akan keselamatan Dhira beberapa hari nanti.

"Princessnya bunda kok diem aja?" Ghina menatap sendu putrinya, ia tau bahwa Dhira menahan mati-matian air mata yang memberontak ingin keluar.

Gardenia | ENDWhere stories live. Discover now