15. GENG GLEDEK

3.1K 183 4
                                    

Hola

Siap buat lanjut??

Happy reading!!

•••

Kini Nathan dan Dhira tengah bersantai di ruang tengah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kini Nathan dan Dhira tengah bersantai di ruang tengah. Sarah berkunjung ke rumah Dhira, sudah pasti Nathan ikut.

Mereka berdua menikmati cemilan yang dibuat oleh Sarah, sambil menonton televisi yang menayangkan kartun Sofia the first, Nathan sendiri yang meminta.

"Ra? Pengen jadi duyung," ucap Nathan tiba-tiba.

"Jangan aneh-aneh deh!" balas Dhira sambil mengusap lembut kepala Nathan yang rebahan menggunakan pahanya sebagai bantalan.

"Jadi dugong sana!" imbuhnya.

Nathan mengerucutkan bibirnya, melihat scene Sofia menjadi putri duyung membuatnya langsung berkhayal, pasti seru bisa berenang dan bermain dengan ikan-ikan.

Suasana menjadi hening, mereka kembali fokus menonton layar televisi di depan. Rasanya nyaman sama-sama mereka rasakan saat bersama seperti ini.

"Ra?" panggil Nathan.

"Apa?" jawab Dhira tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

"Nanti mau punya anak berapa?" Dhira tercengang, ada-ada saja pertanyaan dari laki-laki itu.

"Nikah aja belum, udah mikirin anak," jawabnya.

"Ya udah ayo nikah sekarang," ajak Nathan bangkit dari rebahannya.

"Ngawur!" Dhira menatap sinis laki-laki yang menatapnya dengan tatapan polos.

"Nanti mau punya anak kembar, satu cowo satunya cewe," ucap Nathan dengan pandangan menerawang ke depan, pasti tengah berkhayal.

"Terserah," ucap Dhira, ia sudah pasrah menghadapi manusia satu ini.

Nathan duduk lesehan sambil meletakkan kepalanya di bahu Dhira. Mengamati wajah perempuan itu dari samping, cantik sekali, pikirnya.

"Gue maunya, punya anak tiga belas, terus ditambah kita dua orang, jadi anggota keluarga kita nanti ada lima belas." Mendengar ucapan Nathan membuat Dhira melotot seketika. Punya anak tiga belas? Sepertinya manusia ini harus segera ditangani psikolog, membayangkan punya anak satu aja pasti bikin pusing apalagi tiga belas.

"Gue pengen deh ngalahin keluarga gen halilintar, nanti keluarga kita, kita kasih nama geng gledek gejedag jeder," cerocos Nathan membuat Dhira tersedak pisang goreng yang ia makan.

"Stres," ucap Dhira seraya meneguk segelas air hingga tersisa setengah.

"Gue emang stres, dan lo penyebabnya." Nathan mengapit kepala Dhira di sela ketiaknya.

Gardenia | ENDWhere stories live. Discover now