[13] Bunny Friendly

Mulai dari awal
                                    

Tan ingin tertawa mendengar lawakan garing gadis namun sepertinya kalau ia tertawa sekarang bukan di waktu yang tepat.

"Mereka tuh nggak akan marah. Percaya." Jawab Tan.

"Dibilangin jangan ngeyel." Eun Tak melirik sinis Tan.

"Sampai depan rumah bila perlu sampai dalam rumah."

Sepertinya benar dugaan Eun Tak. Tan itu jenis manusia langka yang punya 9 nyawa.

"Setengah kucing." Eun Tak terkekeh dengan pikirannya sendiri.

"Apanya?" Tan bertanya heran.

"Kamu setengah kucing."

"Nggak mau jadi kucing ah."

"Ih kenapa, Tan kan lucu."

"Masa muka sangar begini dibilang lucu."

Eun Tak mengeratkan pelukannya. "Ya terus mau apa dong? Dinosaurus? Dinosaurus kebesaran, aku kan kelinci imut."

Tan tertawa. "Terserah kamu aja asal jangan yang lucu-lucu."

Eun Tak heran dengan pemikiran Tan. Masa di bilang lucu nggak mau?!

"Serigala aja gimana? Kayak kucing tapi lebih macho."

Tan nampak berpikir sebentar. "Maunya singa."

"Ih singa itu nggak cocok sama Tan! Singa itu raja hutan kalau Tan rajanya Eun Tak."

Gombalan Eun Tak nyaris membuat Tan ngerem mendadak.

"Y-ya udah terserah kamu. Apapun deh yang penting senang."

Eun Tak terkekeh. Sumpah, ia senang sekali hari ini. Rasanya jantung kayak mau keluar.

Lebay banget memang. Tapi Eun Tak benaran tidak mau pulang. Ia masih mau bercanda dengan Tan. Berbicara tentang banyak hal.

Ketika mereka sudah sangat dekat dengan rumah Eun Tak alias tempat yang bisa menjadi akhir kisah mereka, Eun Tak langsung buru-buru melepaskan tangannya.

Kan benar. Kan. Baru saja dibayangkan sekarang ketiga abangnya malah benaran tengah duduk santai di depan teras.

Lee Shin nampaknya baru pulang kerja. Terlihat dari pakaian yang pria itu kenakan masih berupa jas.

Deok Hwa juga sepertinya baru selesai latihan futsal. Lee Yeo... Entahlah pria itu memakai baju kaos dan celana pendek, rambutnya terlihat basah.

"Abang gue ganteng bener." Gumam Eun Tak.

"Apa?" Tan tidak kedengaran.

"Nggak. Aku ngomong sendiri."

Tan memberhentikan motornya. Baru saja ia berbalik, dan sekarang ia sudah berhadapan dengan Lee Shin.

"Selamat sore bang." Sapanya ramah.

"Sore. Ini kenapa Eun Tak bisa sama kamu? Eun Tak ijinnya ke rumah Nari."

Eun Tak meringis. Ah ia lupa dengan kebohongan manisnya tadi saat mereka masih makan es krim.

Ia sempat mengirim pesan kepada abang-abangnya.

"Udah gue duga nih Takkie boong. Lo bohong, kasur lo bau." Deok Hwa menoyor kepala gadis itu.

Lee Yeo menarik tangan Eun Tak untuk berdiri di sampingnya.

Eun Tak menyempatkan untuk membalas jitakan Deok Hwa.

"Maaf bang, saya yang ngajakin Eun Tak jalan. Tapi dia udah makan kok, nggak kurang apapun kan?" Tan menatap Eun Tak.

How To Be A Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang