[06] She Believes

Start from the beginning
                                    

Eun Tak🐰
| Kak Eun Sup dimana? Masih lama nggak?

Usai mengirimkan itu Eun Tak memutuskan untuk bermain game offline di ponselnya. Walau telah bermenit-menit hingga berjam-jam menunggu, Eun Sup belum juga membalas ataupun datang di tempat yang di janjikan.

Nari mengirimkannya banyak pesan. Menanyakan Eun Tak bagaimana dengan situasinya namun Eun Tak sudah terlanjur merasa malu dan bodoh sehingga ia berpura-pura tidak aktif.

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Hari mulai gelap.

Beberapa orang yang tadinya berjalan sore di sekitar taman sudah hampir pulang semua.

Tinggal Eun Tak yang merasa dirinya ingin menangis malu.

Deok Hwa menelponnya. Eun Tak ingin mengangkatnya namun ponselnya keburu mati karena kehabisan baterai.

Rasanya, hari itu Eun Tak sudah menghabiskan semua keberuntungannya. Ponselnya habis baterai dan pujaan hatinya tak datang.

"Bodoh banget". Gumam Eun Tak. Menepuk kepalanya sendiri.

"Pikir aja cowok seperfect dia mau sama lo yang ketimpuk bola basket di tonton seangkatan".

"Kayaknya dia cuma mau ngetawain lo aja".

Eun Tak menyenderkan wajahnya di lututnya. Ia ingin pulang.

Eun Tak merasakan beberapa tetesan air mengenai rambutnya.

Eun Tak mendongak. Ah ia baru sadar, alam tengah memutuskan untuk menambah keburukan harinya.

Tahu bahwa tasnya sudah basah kuyup, Eun Tak segera berlari ke salah satu tempat duduk yang beratap.

Syukur ia membawa sweater merah kesayangannya.

"Gimana mau pulang...". Gumam Eun Tak.

Ia panik tapi tubuhnya terasa lemah sekali...

.

.

.

Lee Eun Tak terbangun dengan rasa asing di dirinya. Ia menutup matanya lagi setelah beberapa kali berkedip dan merasa hari itu cahaya terasa sangat terang.

"Udah sadar?". Sebuah suara membuat Eun Tak membuka matanya lagi.

Terkejut. Ia malah terdiam.

"Hey". Orang yang duduk di sebelah Eun Tak menepuk pipinya.

Eun Tak segera duduk. Ia melihat ke kanan dan ke kiri dan baru menyadari ini di ruangan rumah sakit.

Orang itu menarik tangannya ketika ia sadar Eun Tak melompat terkejut karenanya. Ia pikir gadis itu telah kehilangan kewarasannya.

"D-dimana?". Eun Tak menyentuh kepalanya. Ia merasa tubuhnya normal-normal saja namun setiap kali ia menunduk ia merasa dirinya mengambang.

"Di rumah sakit. Tadi... Aku menemukanmu pingsan di taman". Ujar orang di sebelah Eun Tak.

"Kenapa lo yang disini?". Eun Tak menunjuk wajah orang itu.

Lelaki itu tidak menjawab. Ia berpura-pura sibuk melihat pada jam tangannya.

"Kim Tan". Panggil Eun Tak.

Kim Tan mendongak. "Kenapa?".

Melihat wajah ketua osis di hadapannya ini membuat Eun Tak berang. Dendamnya belum selesai. Bola basket itu tetap menjadi fokus utamanya setiap kali Kim Tan muncul di depannya.

Dan sekarang, ia malah berhutang budi karena pria itu menyelamatkan.

"Aku sudah menghubungi keluargamu. Sebentar lagi mereka datang". Ujar Kim Tan. Ia lalu berdiri dan hendak pergi begitu saja.

"Kalau boleh tahu, ini di rumah sakit siapa?".

Eun Tak tahu lelaki kaya seperti Kim Tan tak mungkin membawanya ke rumah sakit biasa.

"Aku". Jawab Kim Tan singkat.

Eun Tak menghela napas. Ia tidak perlu bayar kan?

"Aku masih tidak paham, kenapa kau yang menemukanku". Eun Tak melipat tangannya di dada.

Kim Tan berdehem. "Hm istirahatlah".

Memutuskan untuk tidak menjawab dengan jawaban yang jujur, Kim Tan pergi begitu saja.

"Eh-". Eun Tak hendak mencegahnya pergi karena kejadian ini belum jelas baginya namun Kim Tan kelihatannya tidak suka padanya, terbukti dari caranya yang terburu-buru ingin segera pergi dari ruangan ini.

Eun Tak menghela napas. Ia menoleh ke samping, baju seragamnya terletak disana serta tas sekolahnya juga berada disana.

Bagaimana bisa Kim Tan menemukannya? Bagaimana cara orang itu membawanya ke rumah sakit?

.

.

.

Haiiiii

How To Be A Couple GoalsWhere stories live. Discover now