"Oh berarti dia belum suka. Mungkin dia cuma nganggap lo adek kelas". Ujar Nari blak-blakan.

"Ish Nari!". Eun Tak terlihat kesal dan terganggu dengan balasan Nari.

Nari nampak tak perduli dan mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Gue keknya benaran suka deh...".

Eun Tak mengaduk-aduk makanannya dengan tidak selera.

Nari berdecak. "Ya udah bilang aja ke dia kalau lo suka. Gitu aja susah".

"Gue kan cewek dodol".

"Terus kenapa?". Nari nampak tidak peduli.

"Ya kan malu".

"Ya kalau gitu jangan suka duluan". Omel Nari.

Eun Tak menghela napas. "Gue kok mudah banget ya jatuh cinta. Padahal kak Eun Sup cuma lagi baek aja ngasi salep".

"Ya lo si gitu doang baper. Eun Sup cuma ngasi salep bukan bunga anjir". Komentar Nari yang sukses membuat Eun Tak semakin pundung.

"Ah udah deh, nggak jadi minta nomor. Belum apa-apa udah kena mental". Kata Eun Tak dengan risau.

"Ingat kata kang parkir". Sambung Nari.

"Apaan? Mundur?".

"Minggir. Kalau mundur mah, lo masih bisa aja gas maju sampai mampus ketabrak tu Eun Sup. Tapi kalau minggir kan berarti lo udah di jalan yang lain".

Eun Tak yang mendengarkan sambil meminum es tehnya langsung kesedak. "Lah... kapan coba kang parkir bilang 'minggir neng!".

Nari nyengir mendengar protesan gadis itu. "Gue ngasal".

Keduanya lalu tertawa.

Ponsel Eun Tak berbunyi kuat. Membuat gadis itu harus merogoh sakunya dan menarik ponselnya.

"Siapa?". Tanya Nari.

"Abang gue". Jawab Eun Tak.

Nari mengangguk saja.

"Halo?". Eun Tak mengangkat telepon.

"Dimana? Kata Deok Hwa lagi pergi sama Nari". Suara Lee Yeo.

"Lagi makan. Sebentar lagi selesai sih. Kalau abang udah selesai kerjaan, jemput aja". Jawab Eun Tak.

"Okee, jangan kemana-mana. Tunggu disitu. Paham nggak?".

"Iya iya iya udah ya byeee". Eun Tak secepat kilat mematikan sambungan telepon itu.

"Bang Yeo mau jemput?".

"Ho'oh". Balas Eun Tak lesu. Rasanya ia sangat malas pulang. Kalau sudah diluar begini Eun Tak biasanya tidak ingin pulang.

Tapi dirinya juga bukan tipe yang mudah di ajak jalan keluar. Sekalinya pergi malah nggak mau pulang.

"Habisin cepat". Nari mendorong mangkok makanan milik Eun Tak. Eun Tak menghela napas lalu mulai melanjutkan makannya.

"Pengen pacaran". Keluh Eun Tak.

"Nggak ada yang sanggup lawan abang-abang lo. Nyerah aja deh".

Eun Tak menatap sinis Nari. Perempuan ini suka sekali mematahkan impiannya.

Setelah makanan di piring habis, Eun Tak dan Nari menunggu Lee Yeo datang menjemput mereka sembari bermain game.

Nari sangat ahli dalam game online. Berbeda dengan Eun Tak yang terlihat ambisius namun zonk.

Tak lama Lee Yeo akhirnya datang. Berbekal dengan penjelasan lokasi dari Eun Tak lewat chat akhirnya ia bisa menemukan adik bungsunya itu.

"Gue mati! Mati anjir! Lama banget hidupnya, 50 detik mah bisa makan bakwan sebakul!!". Eun Tak melempar ponsel miliknya itu ke meja dengan kesal.

Nari hanya tertawa. Ia tidak perduli pada Eun Tak yang sudah mencak-mencak.

"Udah selesai mainnya?". Tanya Lee Yeo.

Eun Tak menoleh dan langsung mengamit lengan Lee Yeo manja. "Udah tapi mati terus".

Lee Yeo tertawa renyah.

Nari akhirnya memenangkan game yang mereka berdua mainkan sejak tadi. Senyum bangga terukir di wajahnya.

"Nari ayo kalau udah selesai sekalian di antar pulang". Ajak Lee Yeo.

"Oh iya bang makasih". Nari menjawab dengan senang. Ah ia bisa hemat uang jajan.

Lee Yeo mengambil tas milik Eun Tak dan membawanya di bahu.

Nari berjalan bersama Eun Tak di belakang sementara Lee Yeo membayar tagihan makan mereka.

.

.

.

Halo malam ini kita ketemunya disini ya, bukan si Nobody Knows But You hehehe

Lagi suka nulis yang ini soalnya.

Tapi kalian suka atau nggak si dengan cerita ini? Cuma pengen tahu aja, siapa tahu ada yang keganggu dengan bahasanya yang gaul

Tolong kasi tanggapan ya, aku jd bingung mau lanjutin atau nggak. Takutnya kalian nggak suka tipe cerita yang begini😭

Masih ada 2 atau 3 chapter lagi yang bakal aku post sehabis ini. Ini keknya bakal jadi triple update. KAYAKNYA ya.

Suka aja ngetik ini ringan, nggak perlu mikir berat😭

So ini belum dadah dadah ya gais, masih ada yg mau di up

How To Be A Couple GoalsWhere stories live. Discover now